Bukan rahasia, kalau para traveler dan pebisnis kaya Arab Saudi memiliki jet pribadi untuk keperluan mereka. Namun, kini tak sedikit yang menganggur di bandara.
Dilansir detikTravel dari Reuters, Jumat (11/1/2019), sekitar 70 pesawat yang terdiri dari pesawat jet kecil hingga pesawat komersial dikabarkan terparkir begitu saja di sejumlah bandara yang tersebar di Arab Saudi. khususnya di Bandara Riyadh dan Jeddah.
Sejumlah pesawat tersebut diketahui merupakan milik orang Saudi berpengaruh yang terkena larangan bepergian, hingga pihak yang takut untuk memamerkan kekayaannya seperti diungkapkan oleh beberapa sumber.
Fenomena itu pun menjadi buntut dari penyitaan sejumlah aset pesawat jet pribadi oleh Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang mulai gencar menyelidikI korupsi sejak tahun 2017. Di mana tindakan pemberantasan korupsi itu juga menyeret para pangeran kerajaan, pebisnis hingga petinggi pemerintahan kerajaan Arab Saudi.
"Terbang dengan pesawat pribadi saat ini tak baik secara politis, termasuk memiliki pesawat pribadi," ujar Vistajet Chief Commercial, Ian Moore.
Di kalangan para petinggi Kerajaan Arab Saudi dan pebisnis, kehadiran pesawat jet pribadi memungkinkan seseorang untuk bepergian kapan saja tanpa harus mengikuti jadwal kedatangan atau keberangkatan. Menjadikannya sebagai moda transportasi favorit kaum berduit.
Untuk menghindari sorotan pemerintah, tak sedikit juga pemilik pesawat jet pribadi dan komersial yang memindahkan pesawatnya ke Uni Emirat Arab, Bahrain dan destinasi lain.
Kemenpar Kucurkan Rp 42 M untuk Pemulihan Pariwisata Banten & Lampung
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengucurkan Rp 42 miliar untuk recovery pariwisata Banten dan Lampung pasca tsunami. Untuk apa saja?
"DAK (Dana Alokasi Khusus), Rp 9 miliar untuk Banten dan Rp 33 miliar untuk Lampung. Itu sudah bisa dieksekusi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela-sela 'Rapat Koordinasi Pemulihan Sektor Pariwisata Selat Sunda Bangkit' di Marbella Hotel, Anyer pada hari ini, Jumat (11/1/2019) pada awak media.
Menurut Arief, persetujuan DAK tersebut melalui Kemenpar secara teknis karena merupakan angka untuk pariwisata. Kemenpar pun akan mudah meyakinkan unit terkait seperti Bappenas untuk mencairkan dan digunakan segera.
"Detailnya sudah ada, seperti misalnya pembangunan jalan setapak, membuat amenitas, menara pandang dan lainnya," ujar menteri asal Banyuwangi tersebut.
Tak hanya itu, Kemenpar sebelumnya juga sudah mengucurkan Rp 15 miliar untuk operasional dan koordinasi jangka pendek pasca Tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung bagian selatan pada 22 Desember 2018 kemarin. Arief berharap, DAK dapat digunakan sebaik mungkin.
"Kita sudah memberikan anggaran, harap digunakan sebaik mungkin," tutupnya.
Siapkan 4 Hal Ini Sebelum Liburan ke Jepang
Jepang memang memiliki banyak daya tarik. Mulai dari budaya, gaya hidup, bahasa, teknologi sampai makanannya. Sebelum liburan ke Jepang, siapkan 4 hal ini ya!
Jika kamu ingin pergi ke Jepang, dari pengalamanku harus direncanakan dari sekarang. Pertama, kamu harus tahu kamu ingin berangkat kapan? Pergi ke Jepang bisa dipertimbangkan berdasarkan kepentingan, musim dan anggaran.
Kepentingan misalnya, kamu ingin mengunjungi teman, saudara atau kerabat, untuk kuliah atau bekerja, kamu ingin honeymoon atau hanya sekedar liburan.
Lalu kamu juga harus tahu kapan dengan mempertimbangkan musimnya. Jika kamu sudah tahu tanggalnya, kamu perlu banget mempelajari musim di tanggal tersebut, apakah sedang musim semi, panas, atau musim dingin. Biasanya biaya transportasi, atau harga pesawatnya saja akan sangat mahal di musim-musim yang ramai pengunjung, seperti musim semi.
Harga akan lebih murah saat musim-musim dengan cuaca yang ekstrem, yaitu musim panas dan dingin. Jadi, harga akan normal atau tidak murah tapi tidak terlalu mahal di musim gugur. Setelah itu, kamu bisa sesuaikan dengan anggaran yang kamu punya atau kamu bisa mempersiapkan dan mulai menabung.
Kedua, kamu perlu tahu apa saja yang harus dipersiapkan. Seperti kamu perlu melakukan persiapan dokumen dan perizinan seperti paspor dan visa. Jika kamu hanya sekedar liburan ataupun kunjugan yang dilakukan kurang dari atau selama lima belas hari, saya sangat mengajurkan untuk menggunakan e-passport karena perizinan visa yang lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat bisa kamu dapatkan dengan menggunakan e-passport.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar