Senin, 23 Maret 2020

Arab Saudi Terapkan Jam Malam karena Corona

Kerajaan Arab Saudi menerapkan jam malam mulai Senin (23/3/2020). Langkah itu ditempuh untuk menekan laju penyebaran virus Corona.
Kementerian Kesehatan Saudi pada Minggu (22/3/2020) mengatakan jumlah total warga terinfeksi virus Corona Covid-19 di negara itu mengalami peningkatan menjadi 511 orang, dengan tambahan 119 orang. Dengan angka itu, Saudi dinyatakan sebagai negara Dewan kerjasama teluk (GCC) dengan kasus coronavirus tertinggi, lebih dari 1.700.

Angka itu didapatkan dari tes terhadap 23.000. Dari angka itu, 17 di antaranya dinyatakan pulih.

Dikutip dari The National, untuk menghambat penyebaran virus Corona, pemerintah Saudi pun memberlakukan jam malam. Aturan jam malam itu berlaku mulai pukul 19.00 hingga 06.00 waktu setempat selama 21 hari ke depan. Seluruh penduduk diperintahkan untuk berada di dalam rumah saat jam malam berlangsung.

Warga hanya diizinkan keluar rumah dengan alasan yang benar-benar mendesak. Termasuk, pegawai negeri dan swasta yang bekerja di sektor vital. Juga petugas keamanan, militer, media, dan pekejr ayang relevan dengan kesehatan dan sektor pelayanan.

Sebelumnya, Saudi sudah menerapkan pembatasan perjalanan bagi warga asing, termasuk menangguhkan penerbitan izin umroh bagi umat Islam di seluruh dunia. Pemerintah Saudi juga menutup mal, pusat perbelanjaan, apotek, serta melarang kegiatan kafe dan restoran buka, kecuali layanan pesan antar

Lewat Youtube, Wishnutama Bicara Tantangan Berat Wisata Vs Corona

Virus Corona telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO beberapa waktu lalu. Bagaimana Kemenparekraf menanggapi hal ini?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, sempat membuka peluang untuk menggelar konferensi pers setelah pariwisata Indonesia babak belur saat wabah virus Corona pada Senin (23/3/2020). Tapi, kemudian dia memutuskan untuk berpidato melalui Youtube untuk memberikan keterangan tentang kondisi wisata Tanah Air terkini.
Dalam pidato itu dia tak lagi menyinggung insentif untuk influencer atau pemilik usaha wisata. Wishnutama mengutamakan untuk menghentikan penyebaran virus Corona.

"Kami sangat menyadari ini adalah rintangan yang tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk kita hadapi bersama. Belajar dari berbagai pengalaman. dari negara lain yang mengalami hal serupa. Satu hal yang pasti yang terbaik menanggulangi COVID-19 adalah dengan menghentikan penularannya secepat-cepatnya," kata Wishnutama dalam Live Streaming dari akun YouTube Kemeparekraf.

Dalam hal ini, Wishnutama mengatakan bahwa pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak dalam menghadapi wabah COVID 19. Kemenparekraf tak hanya akan membantu usaha hotel dan restoran, namun juga usaha kecil yang mengandalkan pariwisata.

"Kami harus katakan sektor pariwisata adalah sektor yang paling pertama terdampak dan mempunyai tantangan yang sangat besar dalam menghadapi wabah Covid 19 ini. Dan, ketika kita bicara sektor pariwisata, saya tidak hanya bicara restoran, event organizer, travel agent dan lain-lain. juga yang bekerja di dalamnya ada usaha kecil menegah di sana, ada penduduk tertentu yang mengandalkan pariwisata sebagai mata pencaharian di sana," ujar dia.

"Dalam waktu dekat, pemerintah akan segera mengumumkan langkah konkrit terkait penanggulangan virus Corona dalam sektor pariwisata, sejalan dengan inpres no. 4 tahun 2020 yang dikeluarkan oleh bapak presiden yang dikeluarkan pada 22 Maret 2020."

"Kemenparekraf sedang merelokasi berbagai anggaran dalam menangani Covid 19 ini, juga ada beberapa langkah yang sedang kami lakukan."

Pertama, Kemenparekraf sedang mempersiapkan kerja sama dengan jaringan hotel untuk menjadi sarana tempat tinggal untuk tenaga medis dan gugus tugas di berbagai daerah. Agar mereka lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani wabah, yg jika diperlukan nantinya dapat dijadikan lokasi isolasi mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar