Bandara Djalaluddin di Gorontalo ibarat gerbang menuju pariwisata lokal. Peningkatan terus dilakukan untuk memanjakan wisatawan.
Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kelas I Djalaluddin, Ben Adi Surya mengatakan, bahwa bandar udara yang resmi beroperasi tahun 2016 ini diharap dapat menarik minat masyarakat untuk berwisata menikmati keindahan alam dari Gorontalo.
"Saat ini untuk satu hari ada 14 penerbangan mendarat dan terbang dengan dengan maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Waktu operasional bandara dari Jam 05.00 sampai 19.00 dengan penerbangan pertama dari Bandara Gorontalo Wings Air dan yang mendarat pertama Batik Air pukul 06.00 dan diakhiri Wings air," kata Ben sesuai press release yang diterima detikcom, Kamis (12/3/2020).
Ia menambahkan, berbagai pilihan penerbangan tersebut bisa mengantar traveler menikmati keindahan destinasi yang ada di Gorontalo. Di antaranya Pulau Cinta yang terletak di Teluk Tomini yang seperti Maldives hingga Taman Wisata Laut Olele yang memiliki segudang destinasi untuk pecinta diving.
Ada juga tiga lokasi yang wajib dikunjungi di Taman Wisata Olele, yakni Gua Jin, Salvador Dali dan Coral Pole. Tidak hanya itu, Gorontalo juga memiliki Pantai Dunu, Pulau Saronde dan Pantai Kurenai yang bisa dinikmati oleh wisatawan.
Ben dan pihaknya pun telah menjalin kerjasama dengan Dinas Pariwisata Gorontalo untuk menyediakan Tourism Information Center yang langsung tepat di depan Terminal Kedatangan. Di mana wisatawan bisa bertanya tentang destinasi wisata unggulan di Gorontalo.
"Kami sebagai pihak bandara siap bekerjasama dengan Dinas Pariwisata mendukung kemajuan pariwisata di Gorontalo. Ke depan kami juga akan mendorong maskapai untuk membuka rute-rute baru," ujar Ben.
Sementara itu, Station Manager Garuda Indonesia di Gorontalo, Herman Laksono mengatakan, saat ini maskapai milik negara itu melayani penerbangan ke Gorontalo dari dan ke Jakarta sekali melalui Makassar. Untuk frekuensi Januari-Maret ini seminggu empat kali, Selasa, Rabu, Jumat dan Minggu. Namun, setelah ini diharapkan bisa sehari sekali.
"Tingkat isian 70 hingga 80 persen, sedangkan profilnya masih dari penumpang untuk urusan bisnis atau pegawai negeri sipil. Diharapkan ke depan sektor pariwisata di Gorontalo dapat bergeliat sehingga bisa mendorong peningkatan jumlah penumpang yang akan mengunjungi Gorontalo," tutup Herman.
Imbas Corona, Pariwisata Indonesia Rugi Rp 21,8 Triliun
Virus Corona yang masih menjangkiti dunia termasuk Indonesia telah membuat sektor pariwisata terpukul. Imbasnya, kerugian ditaksir mencapai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (kurs 1 USD= Rp 14.510).
Hal ini disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
"Untuk sementara waktu untuk sektor pariwisata kami menghitung sudah mengalami kerugian USD 1,5 miliar. Itu dari turis Tiongkok sendiri saja sudah USD 1,1 miliar. Dan ditambah dengan ikutan-ikutan yang lain paling sedikit ada USD 400 miliar," kata Hariyadi.
Baca juga: Live Report: Efek Virus Corona ke Wisata
Kerugian ini menurut Hariyadi akan terus berlanjut bila masyarakat tidak melakukan aktivitas. Selain itu, kerugian yang telah ia sebutkan tersebut juga belum dihitung berdasarkan supply chain baik untuk perhotelan maupun restoran.
"Supply chain-nya untuk hotel lebih dari 500 jenis untuk operasional hari-hari. Ini menyangkut UKM. Sehingga permasalahan ini tidak se-simple apa yang dibayangkan tapi betul-betul menghentikan ekonomi masyarakat, " Heriyadi menerangkan.
Sebelumnya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga memprediksi ada potensi kehilangan devisa dari sektor pariwisata senilai USD 530 juta akibat virus Corona ini.
Sementara itu dari banyaknya kerugian yang diderita sektor pariwisata, Hariyadi menjelaskan bahwa kerugian ini tak hanya terpusat di satu destinasi wisata tetapi telah menjalar ke seluruh Indonesia. "Waktu pertengahan Januari itu daerah-daerah tertentu seperti Manado, Bali, dan di Batam. Tapi sekarang yang terjadi adalah semuanya sudah mulai terdampak," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar