Penumpang pesawat Citilink kini mendapatkan sejumlah kemudahan jika traveling ke beberapa destinasi. Bisa dapat shuttle bus gratis!
Seperti dalam rilis yang diterima detikTravel dari tiket.com, Jumat (11/1/2019) shuttle bus ini diberikan kepada penumpang Citilink yang terbang dari Jakarta lewat Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bali, Yogyakarta dan Malang. Shuttle pun diberikan di kota tujuan.
"Mekanismenya nanti penumpang akan segera mendapatkan link reservasi via SMS untuk Shuttle Gratis dan wajib melakukan reservasi maksimal H-1 sebelum tanggal keberangkatan. Lalu shuttle akan menunggu di bandara kedatangan sesuai dengan jam reservasi yang telah ditentukan," ujar Senior Transportation Manager tiket.com, Nugroho Ari Wibowo.
Penumpang dapat menggunakan fasilitas ini saat membeli tiket periode 9-29 Januari 2019 mendatang. Traveler hanya perlu melakukan reservasi online melalui website, mobile web atau aplikasi tiket.com, penumpang bisa mendapatkan shuttle gratis maksimal pembelian tiket pesawat H-2 sebelum tanggal pemberangkatan.
Selain fasilitas shuttle gratis, tiket.com juga memberikan fasilitas ekstra. Seperti promo makanan dan minuman gratis di pesawat dan bonus voucher senilai Rp 150 ribu jika pelanggan naik pesawat Citilink yang memiliki logo atau livery tiket.com
Layanan yang ada di 3 bandara yaitu Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Bandara Abdurrahman Saleh Malang dan berlaku mulai berlaku untuk periode terbang 11 Januari hingga 29 Januari 2019 mendatang.
Bagaimana Mitigasi Bencana Dalam Pariwisata?
Belakangan, bencana alam seperti gempa dan tsunami menimpa Indonesia. Pariwisata jadi salah satu sektor yang kena imbas.
Lantas, bagaimana seharusnya mitigasi bencana dalam pariwisata?
"Bencana selalu ada, tak bisa dihindari. Yang terpenting, bagaimana kita meminimalisir risiko," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela-sela 'Rapat Koordinasi Pemulihan Sektor Pariwisata Selat Sunda Bangkit' di Marbella Hotel, Anyer pada hari ini, Jumat (11/1/2019).
Pertama, Arief menyoroti soal teknologi. Dijelaskan, teknologi yang mumpuni akan deteksi potensi bencana begitu diperlukan.
"Seperti harus tersedia lengkap water level di berbagai titik destinasi, supaya bisa mengukur ketinggian air," terangnya.
Selain itu, positioning Kementerian Pariwisata dalam suatu penanganan bencana adalah khusus pada sektor pariwisata. Dalam menghadapi bencana alam, ada tiga tahap yang akan dilakukan Kemenpar. Ketiganya itu tanggap darurat, pemulihan dan normalisasi.
"Ketiga kita memberikan informasi akurat pada industri pariwisata. Kasihan dong kalau mereka mendapat info yang salah," ujar Arief.
Jika terjadi suatu bencana, memang kerap kali ada informasi yang salah atau hoax. Oleh sebab itu, peran media kata Arief, begitu penting untuk memberikan informasi terpercaya.
"Salah informasi juga bisa menyebabkan cancellation pada wisatawan," tutupnya.
Antisipasi Gunung Agung Erupsi, Turis Diimbau Waspada dan Siapkan Masker
Gunung Agung, Bali sempat erupsi lagi dan mengeluarkan abu vulkanik. Wisatawan yang datang ke Pulau Dewata diimbau waspada dan sedia masker jika terjadi hujan abu.
"Pasca erupsi, aktivitas Gunung Agung sampai saat ini teramati masih berfluktuasi. Potensi erupsi masih ada namun kemungkinan kalau pun terjadi eksplosivitasnya masih rendah," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana ketika dihubungi Jumat (11/1/2019).
Hingga saat ini status Gunung Agung belum diturunkan. Para wisatawan pun diminta menjauhi radius 4 km dari puncak.
"Saat ini status masih Level III (Siaga) di mana masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km. Masyarakat di luar radius itu dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya, mengingat potensi erupsi masih ada, masyarakat diimbau untuk senantiasa siap sedia masker penutup hidung dan mulut untuk melindungi dari paparan Abu Vulkanik jika terjadi erupsi dan hujan abu," tutur Devy.
Dari pantauannya, abu vulkanik teramati sempat menghujani sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem. Namun, hujan abu itu dilaporkan tipis.
"Umumnya di sektor barat laut Gunung Agung, dari yang terdekat seperti Desa Ban di Karangasem hingga ke wilayah lebih jauh seperti Desa Dause, Kabupaten Bangli, bahkan Desa Sudaji Kabupaten Buleleng. Namun paparan abu vulkanik teramati tipis," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar