Mayoritas orang di dunia berusaha melindungi diri dari wabah virus Corona dengan diam di rumah. Justin Timberlake dan Jessica Biel justru memilih untuk mengisolasi diri di sebuah pegunungan.
Dari postingan Instagram Justin Timberlake, terlihat foto Biel tengah berada di sebuah pegunungan bersalju bersama anjing kesayangan. Tak lupa dia meminta followernya untuk tetap melakukan isolasi diri.
"Saya harap kalian semua tetap aman dan sehat. Kita harus tetap bersama dan saling menjaga satu sama lain selama masa-masa gila ini," ujar Justin.
Tak lupa, Justin mengajak fansnya untuk menggalang dana lewat sejumlah yayasan di Amerika seperti Feeding America, American Red Cross, Save the Children dan World Central Kitchen. "Saat di sana banyak kekacauan dan kebingungan, saat yang tepat untuk berbuat baik dan membantu sesama," tulis Justin.
Di Amerika Serikat sudah ada hampir 70.000 kasus positif Corona dengan sekitar 1.000 orang tewas. Untuk menghambat penyebaran virus Corona dan mengatasi dampak ekonominya, pemerintah AS dan Kongres menyepakati paket stimulus sebesar 2 triliun dolar AS.
Pesawat Grounded, Pramugari Terpaksa Nyambi Kerja di Gerai Makanan
Wabah virus Corona membawa ketidakpastian pada industri penerbangan. Banyak maskapai yang harus membatalkan penerbangan sampai meng-grounded armadanya. Awak kru kabin pun banyak yang harus mengambil cuti tanpa bayaran karena tidak ada pesawat yang terbang.
Mengutip South China Morning Post, banyak pekerja di industri penerbangan yang khawatir dengan kondisi keuangan mereka seiring mandeknya dunia penerbangan gara-gara wabah Corona.Di Singapura contohnya, banyak awak kabin yang berjuang untuk menambal pendapatan mereka yang hilang, saat mereka cuti atau saat bekerja dalam kondisi shift yang sedikit.
"Berapa banyak penghasilan yang saya bawa satu bulan semata-mata tergantung pada penerbangan saya. Jadi dengan banyak penerbangan saya dibatalkan, bisa dapat gaji pokok saja sudah bagus banget," kata seorang pramugari Singapore Airlines yang menolak disebutkan namanya.
Pramugari berusia 25 tahun itu sudah memutuskan untuk mengambil cuti tanpa bayaran karena berharap dipanggil kerja saat dalam masa seperti ini adalah hal yang tidak mungkin. Kini dia tengah mempertimbangkan membantu bibinya yang memiliki gerai makanan untuk bekerja membungkus nasi dengan bayaran 7 dolar Singapura ( sekitar Rp 80 ribu) per jamnya.
Pramugari yang lebih senior yang sudah 27 tahun di Singapore Airlines, mengatakan wabah Corona membawa dampak yang lebih dahsyat ketimbang saat ada wabah SARS. "Penerbangan dulu yang dibatalkan hanya ke China, sementara ke bagian dunia lain masih berjalan," ujarnya yang mengaku biasanya kerja 20 hari dalam sebulan kini hanya 6-8 hari saja.
Tanpa penghasilan dari terbangnya, dia mengaku kesulitan untuk membayar cicilan atau membayar pengasuh ibunya yang sedang sakit-sakitan. "Beberapa pramugari adalah orang tua tunggal. Mereka harus menjaga anak, dan orang tua mereka. Bagaimana saya mencari pekerjaan lain. Semua perusahaan tengah melakukan perampingan usaha. Sementara saya bisanya hanya melakukan apa yang sudah saya lakukan selama 27 tahun ini," keluhnya.
Singapore Airlines sebelumnya mengumumkan pengurangan kapasitas sebesar 96% dari total kapasitas yang semula dijadwalkan hingga akhir April 2020, seiring dengan semakin ketatnya kontrol perbatasan di seluruh dunia selama sepekan terakhir guna mengendalikan wabah Covid- 19. Hal ini akan menyebabkan grounding terhadap sekitar 138 dari total 147 armada milik SIA dan SilkAir, di tengah tantangan terbesar yang dihadapi SIA Group selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar