Jumat, 19 Juni 2020

Calon Vaksin Corona Ini Diklaim Paling Manjur

Berbagai perusahaan berlomba membuat vaksin Corona. Salah satunya Moderna, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat. Bosnya pun sesumbar bahwa vaksin yang mereka kembangkan kemungkinan akan mendapatkan persetujuan dari otoritas.
Vaksin Moderna yang saat ini memasuki fase uji klinis pada manusia, harus mendapatkan persetujuan FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat sebelum diberikan secara luas. Sang CEO, Stephane Bancel, menyebut peluang vaksinnya manjur antara 80-90%.

"Kami tahu platform kami. Itu berhasil untuk MERS, Zika dan lainnya. Saat Anda mendapatkan sekuens yang tepat, Anda akan mendapatkan antibodi yang bisa menetralisir," cetusnya, dikutip detikINET dari CNBC.

Moderna menunjukkan vaksinnya bisa memunculkan antibodi penawar yang menghentikan virus menginfeksi sel manusia, dalam studi awal. Memang, baru 8 orang relawan yang disebut berhasil mendapatkan antibodi tersebut.

Namun harapan Bancel tetap tinggi. Perusahaan ini berencana menggelar tes untuk menentukan apakah vaksinnya benar-benar manjur pada 30 ribu relawan di bulan Juli.

Teknologi vaksin Moderna adalah messenger RNA, sebuah cara memberi instruksi genetik ke sel tubuh untuk membuat protein. Sekali tubuh manusia 'membaca' instruksi dan membuat protein, tujuan utamanya adalah agar sistem imun akan melindungi seandainya

Bancel memberi alasan berikutnya perusahaannya akan berhasil, yaitu ini sudah kesepuluh kalinya vaksin buatan mereka dites pada manusia, yang berarti mereka sudah berpengalaman.

Alasan lainnya, Moderna sudah pernah membuat vaksin untuk Middle East Respiratory Syndrome (MERS), yang juga diakibatkan infeksi keluarga virus Corona. Kemudian, Moderna punya pabrik vaksin sendiri yang diklaim berteknologi canggih dan mempercepat proses produksi.

Bancel mengaku bersedia menanggung risiko bisnis apapun yang menimpa Moderna lantaran ada situasi pandemi dan juga optimisme vaksinnya punya peluang besar sukses. Seandainya tingkat kemanjurannya lebih dari 50% pun sudah cukup.

"Di level kesehatan publik, vaksin dengan tingkat kemanjuran 50% akan memperlambat infeksi secara drastis," cetusnya.

Moderna bahkan sudah mempersiapkan bagaimana caranya nanti vaksin Corona mereka diedarkan. Mereka telah merekrut beberapa sosok berpengalaman di bidang keuangan dan hukum.

Moderna juga telah menjalin kesepakatan dengan manufaktur Lonza untuk membuat 500 juta sampai 1 miliar dosis vaksin per tahun. Kita tunggu saja apakah benar vaksin Corona mereka nanti benar-benar ampuh.

Gerhana 21 Juni Mendatang Adalah Cincin Api Solstis, Apa Itu?

Dalam beberapa hari lagi, Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan berlangsung. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan fenomena alam yang terjadi pada 21 Juni itu dengan Cincin Api Solstis.
Dalam kesempatan Gerhana Matahari Cincin kali ini, Indonesia hanya merasakan Gerhana Matahari Sebagian. Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lapan, Andi Pangerang, memaparkan mengapa GMC edisi kali ini disebut dengan Cincin Api Solstis.

"Fenomena ini dinamai demikian dikarenakan Gerhana Matahari Cincin bertepatan dengan Solstis Juni 2020," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Jumat (19/6/2020).

Solstis Utara (Northern Solstice) atau Solstis Juni (June Solstice) adalah waktu ketika Matahari berada pada titik balik Matahari (Solstis) Utara. Pada saat inilah Matahari berada pada posisi paling Utara terhadap khatulistiwa langit ketika tengah hari sebelum akhirnya berbalik ke arah Selatan.

"Cincin Api Solstis cukup langka dialami karena terjadi terakhir kali pada 21 Juni 1648 (Gerhana Matahari Sebagian atau GMS hanya dialami di Sumatera dan Kalimatan untuk wilayah Nusantara) dan akan terulang lagi pada 21 Juni 2039 atau 19 tahun dari sekarang," jelas Andi.

Seperti diketahui, gerhana matahari merupakan peristiwa di mana saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus dan bayangan Bulan jatuh pada permukaan Bumi.
https://kamumovie28.com/cast/nicole-kidman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar