Virus corona COVID-19 ditetapkan menjadi pandemi. Semua orang disarankan untuk menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang dan rutin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Namun, kejadian malang terjadi pada seorang wanita yang tengah mengenakan hand sanitizer. Wanita asal Taiwan hampir saja merusak kornea matanya ketika secara tak sadar menggosokkan tangannya ke bagian mata usai memakai hand sanitizer.
Mengutip World Of Buzz, wanita yang bernama Zhuang ini merasakan daerah matanya kering. Awalnya dia disebut tidak merasakan apa-apa hingga lama kelamaan mulai merasakan 'kesemutan' di area matanya.
Ia tak sadar ketika menggosokkan tangannya ke daerah mata, tangannya masih dalam keadaan basah karena pemakaian hand sanitizer. Meski ia langsung membilas matanya dengan air, kondisi matanya masih terasa sakit.
Maka dari itu setelahnya ia langsung pergi ke rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan yang serius. Saat di rumah sakit kornea matanya nampak meradang. Namun untungnyakondisinya membaik ketika diberikan krim anti inflamasi.
Profesor Imunologi Komentari Farhat Abbas Soal Obat Alergi Bisa Atasi Corona
Lagi, Farhat Abbas ramai diperbincangkan di media sosial oleh para netizen. Melalui akun Instagram pribadinya, ia memberikan saran untuk meminum obat anti alergi supaya terhindar dari infeksi virus corona COVID-19, yang kini tengah menghantui masyarakat.
"Ke ingat saat kesengat lebah, ada yg nyaranin kalo sakit bengkak boleh minum obat alergi. Ternyata manjur, gak gatal, sakit ataupun bengkak lagi saat batuk gak berhenti2 dikasih obat alergi ama dokter langsung sembuh, semoga virus korona juga demikian. Demikian. FA," tulis Farhat Abbas dalam postingan Instagram pribadinya, Minggu (15/3/2020).
Postingan Farhat Abbas soal obat alergi untuk virus corona.Postingan Farhat Abbas soal obat alergi untuk virus corona. Foto: Instagram
Menanggapi hal ini, Ketua Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, menegaskan bahwa antialergi memang bisa menyembuhkan flu dan batuk, tetapi tidak untuk virus corona.
"Berbeda dengan corona, jadi jangan salah kaprah," kata Prof Iris kepada detikcom, Senin (16/3/2020).
"Flu, batuk dan mungkin ada faktor alerginya itu bisa ditambahkan dengan antialergi. Jadi mungkin menurut dia itu batuk-batuk yang disertai kemungkinan gejala alergi, itu memang bisa tambahkan dengan anti alergi dan itu nggak apa-apa," lanjutnya.
Prof Iris juga menjelaskan anti alergi memang seringkali terkandung di dalam obat flu dan batuk. Sementara itu dalam mencegah infeksi virus corona, ia menyarankan masyarakat untuk mengatur pola hidup yang sehat.
"Kalau untuk peningkatan daya tahan tubuh itu dengan perbaikan gizi yang seimbang," tuturnya.
AS Akan Segera Uji Coba Vaksin Virus Corona
Sebuah uji klinis akan segera dilakukan untuk mengevaluasi vaksin untuk virus corona COVID-19. Amerika Serikat akan memulai uji klinis tersebut Senin (16/3/2020) ini.
Dikutip dari Reuters, partisipan pertama uji klinis akan mendapatkan vaksin eksperimental tersebut hari ini. Riset tersebut didanai National Institutes of Health dan dilakukan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle.
Seorang penjabat kesehatan masyarakat menyebut, dibutuhkan 12-18 bulan untuk memvalidasi penuh sebuah vaksin corona potensial.
Saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba-lomba membuat vaksin untuk virus corona COVID-19. Tercatat sudah 148 negara terjangkit dengan total 169 ribu kasus terkonfirmasi positif.
Sebanyak 77 ribu kasus dinyatakan sembuh, 6.513 kasus meninggal dunia. Mayoritas korban meninggal merupakan lansia dengan komorbiditas atau penyakit penyerta, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar