Selasa, 23 Maret 2021

3 Alasan Kemenkes Perpanjang Interval Vaksin Sinovac Dosis-2 Jadi 28 Hari

 Interval vaksin Sinovac diperpanjang, rentang waktu pemberian dosis kedua vaksin Corona bagi usia 18-59 tahun menjadi 28 hari. Sebelumnya, ketetapan ini diketahui hanya ditujukan bagi para lansia, sesuai hasil uji klinis, sedangkan untuk dewasa hanya 14 hari.

Perubahan interval vaksin tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/653/2021 terkait Optimalisasi Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Ada tiga poin yang disoroti terkait perubahan masa interval vaksin, salah satunya mempercepat proses penggunaan vaksin sebelum masa kedaluwarsa.


Berikut 3 poin yang tertera dalam surat edaran Kemenkes.


1. Penambahan alternatif interval penyuntikan dosis pertama dan kedua yaitu 28 hari untuk populasi dewasa (18-59 tahun). Alternatif ini dapat dipilih dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi yang menyasar populasi dewasa maupun lansia secara bersamaan;


2. Vaksin COVID-19 harus digunakan secepatnya karena memiliki masa pakai yang pendek yaitu 6 bulan sejak tanggal produksi. Dibutuhkan monitoring ketat pemakaian vaksin dalam rangka mencegah pemborosan vaksin;


3. Optimalisasi indeks pemakaian vaksin dengan tetap menjaga mutu kualitas vaksin. Vaksin Covid-19 produksi PT. Biofarma dapat dioptimalkan penggunaannya sampai 11 dosis @ 0,5 ml, sesuai dengan surat Biofarma nomor SD-023.12/DIR/III/2021 tanggal 12 Maret 2021 perihal: Penjelasan volume vaksin.


Perpanjangan masa interval vaksin Sinovac juga dikonfirmasi juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, perubahan masa interval vaksin ditujukan untuk mempermudah pemberian usia dan dewasa secara berbarengan.


Meski begitu, dr Nadia menegaskan untuk mendorong pemberian dosis kedua di rentang waktu 14 hari. Hal ini demi mempercepat vaksinasi COVID-19.


"Iya (diperpanjang jadi 28 hari), surat edarannya sudah ada. Itu alternatif ya, tetap kita mendorong 14 hari," jelas dr Nadia saat dihubungi detikcom.


Adapun pembahasan interval vaksin tersebut dilakukan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

https://cinemamovie28.com/movies/six-years-6-days/


Daftar Universitas dengan Website dan Medsos Terbaik, Ada Kampus Kamu?


- Website dan akun media sosial (medsos) jadi aset digital yang penting buat universitas-universitas di Indonesia di tengah industri 4.0, dan juga situasi pandemi yang menuntut semua sektor go digital.

Baik website maupun akun medsos universitas, dimanfaatkan untuk memastikan ratusan, bahkan ribuan mahasiswa aktif dan juga para calon mahasiswa bisa tetap up to date mengetahui apa yang saat ini sedang terjadi di kampus mereka.


Nah, startup teknologi edukasi (edutech) RevoU melakukan riset dengan mengurutkan universitas di Indonesia yang memiliki website dan medsos terbaik di Q1 2021.


Dalam risetnya, RevoU mengumpulkan 30 universitas besar di Indonesia, terdiri dari universitas negeri dan swasta. Dari sana, RevoU mengumpulkan dan membandingkan jumlah pengunjung website bulanan (SimilarWeb), jumlah pengikut di medsos (Instagram, Twitter, LinkedIn, dan YouTube), jumlah konten di masing-masing medsos, strategi konten di medsos universitas.


RevoU juga melihat strategi apa saja yang dilakukan di masing-masing aset digital yang setiap universitas miliki. Ini dia hasilnya, apakah kampus kamu termasuk?

https://cinemamovie28.com/movies/6-years/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar