Adanya embargo dari India terkait vaksin AstraZeneca juga berimbas pada proses distribusi vaksin Corona ke Indonesia. Hal ini membuat laju vaksinasi RI tak bisa dipercepat. Stok vaksin Corona di Indonesia juga dikhawatirkan tak akan cukup.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi memastikan ketersediaan stok vaksin Corona masih aman meskipun ada penundaan pengiriman dari AstraZeneca. Terlebih, saat ini Bio Farma tengah memproses lebih dari 20 juta dosis vaksin Sinovac menjadi vaksin jadi, disebut siap pakai per April 2021.
Mengapa ada penundaan distribusi vaksinasi AstraZeneca ke Indonesia?
"Saat ini kita tahu negara-negara produsen vaksin di Eropa khususnya dan juga di Amerika ini mengalami beberapa peningkatan kasus ya terutama di Eropa," jelas dr Nadia dalam webinar Vaksin COVID-19 Menuju Keluarga Sehat, Minggu (28/3/2021).
"Sehingga mereka meminta untuk bisa didahulukan proses vaksinasinya, sehingga tadi buat negara-negara yang membeli ini kemudian AstraZeneca mengatakan akan menunda pengiriman vaksin tersebut ke negara kita," lanjutnya.
Dari target semula menerima 10 juta dosis vaksin Corona di bulan April mendatang, AstraZeneca baru bisa mengirimkan vaksin Corona di Mei untuk Indonesia. Imbasnya target percepatan vaksinasi dengan cakupan 750 ribu orang per hari tak bisa terlaksana.
dr Nadia menyebut setidaknya 20 juta dosis sudah digunakan saat ini dan akan ada kedatangan sejumlah dosis lain dari Sinovac di bulan April.
"Jadi kalau yang sekarang beredar kurang lebih ada 20 juta dosis yang saat ini kita gunakan, kita masih punya simpanan sebanyak 27 juta dosis yang akan kita gunakan di bulan April-Mei," beber dr Nadia.
"Di April sendiri Sinovac masih akan mengirimkan vaksinnya ke Indonesia, jadi kalau terkait vaksin ini akan habis, kami jamin tidak akan habis," pungkasnya.
https://trimay98.com/movies/time-trap/
Ade Londok Alami Penyumbatan Darah, Kenali 5 Jenis Kondisi Ini
Ade Londok selebgram asal Bandung disebut sempat kritis dan dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah pasca adanya penyumbatan darah. Menurut kakak pertama Ade Londok, Neni, saat ini ia kondisinya sudah lebih baik.
"Alhamdulillah sudah sadar, tinggal sakit badannya," kata Neni pada detikcom.
Sebelum dibawa ke RS, Ade disebut jatuh dari tangga. "Hasil rontgen ada penyumbatan darah, akibat jatuh dari tangga," jelasnya.
Seperti dialami Ade Londok, penyumbatan darah bisa terjadi akibat terjatuh. Kondisi serius juga bisa terjadi dari beberapa jenis penyumbatan darah seperti berikut, dikutip dari Healthline.
Penyumbatan darah di kaki atau lengan
Tempat paling umum terjadinya penyumbatan darah ada di bagian kaki hingga lengan. Menurut pakar bedah dr Akram Alashari di Regional Medical Center, gejala pada penyumbatan darah di area tersebut meliputi pembengkakan hingga adanya sensasi hangat di area penyumbatan.
Berikut gejalanya:
Pembengkakan
Rasa sakit
Sensasi hangat
Perubahan warna kemerahan
Namun, gejala yang dikeluhkan masing-masing pasien berbeda, tergantung pada sebesar apa penyumbatan terjadi. Tak heran banyak dari mereka yang juga tak mengeluhkan gejala sama sekali.
Beberapa di antaranya bahkan hanya mengeluh pembengkakan ringan pada betis tanpa merasa sakit berlebihan.
Penyumbatan di jantung
Penyumbatan darah di jantung bisa memicu serangan jantung. Meski kasus penyumbatan tak umum terjadi pada bagian jantung, pasien umumnya mengalami gejala sakit dada, hingga sesak napas dan kepala terasa ringan.
Penyumbatan di perut
Sakit perut yang parah bisa menandakan adanya penyumbatan darah di perut, meskipun bisa juga menjadi pertanda ada infeksi virus atau keracunan makanan.
Penyumbatan darah di otak
Penyumbatan darah di otak dikenal sebagai stroke. Gejalanya bisa tiba-tiba mengalami sakit kepala parah seperti kesulitan berbicara atau gangguan penglihatan secara tiba-tiba.
Penyumbatan darah di paru-paru
Penyumbatan darah di paru-paru disebut juga emboli paru. Gejalanya biasanya meliputi sesak napas mendadak, palpitasi atau detak jantung cepat, masalah pernapasan hingga batuk darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar