Sabtu, 20 Maret 2021

Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Jangan Di-upload di Medsos!

  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengimbau kepada masyarakat yang telah disuntik vaksin agar tidak mengumbar sertifikat vaksin COVID-19, salah satunya di media sosial (medsos).

Sebagai informasi bahwa sertifikat vaksin COVID-19 dalam versi digital bisa didapatkan melalui aplikasi PeduliLindungi.


"Sertifikat vaksinasi COVID-19 juga diperoleh secara digital melalui aplikasi PeduliLindungi. Ingin saya sampaikan sertifikat vaksinasi ini jangan sampai di-upload atau di-download di media sosial," ujar Menkominfo di sela-sela kunjunganya di lokasi vaksinasi COVID-19 bagi jurnalis di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021).


"Sertifikat COVID-19 digital agar digunakan sendiri, untuk keperluan khusus saja. Jangan sampai diedarkan, karena di dalam sertifikat itu ada QR Code yang di dalamnya ada data pribadi. Sertifikat diperoleh bersamaan dengan menjaga data pribadi dengan cara tidak mengedarkannya yang tidak semestinya," ucapnya menambahkan.


Sebagai informasi, terhitung mulai pada Selasa-Rabu (16-17/3), Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers menggelar Vaksinasi COVID-19 dosis kedua secara massal untuk awak media yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.


Target dari penyelenggaraan vaksinasi massal ini akan menjangkau sebanyak lima ribu wartawan selama waktu yang disediakan. Proses vaksinasi akan dilakukan dari mulai pukul 08.00-16.00 WIB.


Saat meninjau proses vaksinasi COVID-19 untuk awak media Jabodetabek ini, menurut Menkominfo, pelaksanaannya berjalan dengan baik. Ia mengharapkan, proses serupa juga bisa terjadi di daerah lainnya.


"Besar harapannya, penyelenggaraan dari vaksinasi di atas dapat dilakukan dengan lancar selama dua hari ke depan. Proses dan alur pembentukan proses vaksinasi berjalan dengan sangat baik. Mulai dari pendaftaran proses, alur pergerakan, sampai penerima vaksin itu bagus sekali," ujarnya.


"Ini penting, dalam upaya memutus penyebaran wabah global COVID-19 yang masih merebak di berbagai wilayah. Mekanisme seperti ini itu perlu diteruskan. Perlu dilakukan secara massal ke daerah-daerah," pungkas Menkominfo.

https://indomovie28.net/movies/say-i-love-you-2/


Pandemi COVID-19 Dongkrak Permintaan Wearable Gadget


Permintaan untuk wearable gadget melonjak di tahun 2020. Pandemi COVID-19 membatasi orang beraktivitas sehingga mereka memerlukan wearable gadget agar tetap aktif bergerak dan mengontrol kondisi kesehatan.

Karena situasi pandemi pula, konsumen menghabiskan pendapatan mereka untuk membeli barang elektronik, bukan untuk kegiatan rekreasi seperti sebelum pandemi melanda.


Menurut data IDC, pengiriman wearable gadget secara global di kuartal keempat tumbuh 27% menjadi 153,5 juta unit, sedangkan pengiriman untuk setahun penuh meningkat 28% menjadi 444,7 juta unit.


"Dorongan untuk tetap sehat dan bugar selama pandemi mendorong pertumbuhan tersebut. Aktivitas kebugaran yang bisa dilakukan di rumah dengan cepat menjadi komponen penting yang ditawarkan wearable gadge," kata Jitesh Ubrani, research manager untuk IDC Mobile Device Trackers seperti dikutip dari Cnet, Selasa (16/2/2021).


Apple mempertahankan kepemimpinannya di pasar wearable gadget dengan mengirimkan 55,6 juta unit selama kuartal keempat, memegang 36,2% pangsa pasar yang sama seperti tahun lalu. Pengiriman Apple pada kuartal tersebut naik 27% dibandingkan dengan periode tahun lalu. Pengiriman Apple Watch naik 45%, berkat harga menarik yang ditawarkan Seri 6, Watch SE dan Seri 3.


Xiaomi berada di tempat kedua, dengan 13,5 juta pengiriman dan porsi pasar hampir 9%. Lini wearable gadget untuk audio menjadi kekuatannya dengan pertumbuhan lebih dari 55%. Sedangkan untuk Mi Band turun 18,3% karena adanya gangguan pasokan.


Menyusul di belakangnya ada Samsung dengan 13 juta pengiriman, meningkat 20% dan menempati porsi pangsa pasar 8,5% untuk kuartal tersebut. Sama seperti Xiaomi, pertumbuhan terbesar wearable gadgetnya berasal dari produk audio yang menyumbang 8,8 juta pengiriman, sementara pengiriman jam tangan pintar turun menjadi 2,9 juta.


Di posisi lima teratas adalah Huawei, yang berjuang dengan sanksi yang dijatuhkan AS, dan BoAt, yang hanya beroperasi di India. Keduanya masing-masing mengirimkan wearable gadget sebanyak 10,2 juta dan 5,4 juta unit.

https://indomovie28.net/movies/say-i-love-you/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar