Bagi gamer lawas pasti sudah sangat familiar dengan game besutan Rockstar yakni Grand Theft Auto (GTA). Dengan keseruan dan pastinya menghibur, game legendaris ini memiliki penggemar yang begitu banyak dari penjuru dunia.
Tidak heran bila banyak yang menginginkan serial terbaru dari game ini hadir, yakni GTA 6. Hal itu mengingat, saat ini GTA V menjadi seri paling baru dari Rockstar.
Bahkan angka penjualan dari game tersebut juga luar biasa, dan jumlah pemain tetap mengesankan selama bertahun-tahun sejak dirilis. Kemungkinan besar ini berkat konsistensi dari Rockstar yang terus melakukan pembaruan untuk GTA online.
Jadi sepertinya tidak masalah bila penggemar berangan-angan tentang apa yang akan terjadi di seri selanjutnya yakni GTA 6. Meskipun belum bisa dipastikan terkait peluncuran Grand Theft Auto 6, atau bagaimana jalan cerita yang akan ditanamkan nantinya ke dalam game tersebut.
Mungkin banyak dari penggemar yang belum banyak mengetahui terkait informasi GTA 6. Berikut detail terbaru tentang GTA 6 yang harus detikers tau, dilansir detikINET dari berbagai sumber, Rabu (21/4/2021).
Tanggal Perilisan GTA 6
Bila waktu pengembangan mengikuti seri terakhir sekitar empat hingga lima tahun, seharusnya GTA 6 sudah dapat dinikmati sejak tahun 2018.
Karena tidak adanya E3 2020 dan tidak ada informasi dari Rockstar di Summer Game Fest, saat ini tidak ada indikasi kapan penggemar dapat mengetahui rincian lengkap mengenai seri berikutnya.
Namun Tom Handerson, seseorang yang terkenal karena kebocoran informasi terkait Call of Duty dan Battlefield, dia baru-baru ini berbicara tentang GTA 6. Handerson menanggapi sebuah tweet dari akun @SKizzleAXE yang membahas GTA 6.
"Ya saya setuju. Saya pikir 18 bulan lagi untuk pengumuman tbh GTA 6," tulis Handerson.
Jika prediksinya benar, besar kemungkinan penggemar baru bisa mendapatkan GTA 6 di paruh kedua tahun 2022. Game ini tampaknya akan menyambangi PS 5 dan Xbox Series X, dengan rumor yang beredar bahwa GTA berikutnya akan melewati generasi PS4 dan Xbox One.
Latar Tempat GTA 6
Karena belum ada pengumuman resmi, saat ini banyak rumor dan spekulasi yang beredar tentang GTA 6 di internet. Hampir setiap rumor tentang game ini akan ber-setting di Vice City, serial fiksi yang mengambil latar tempat Miami.
Laporan pun datang dari pembocor game, Henderson yang mengungkapkan bahwa permainan tidak akan ber-setting pada tahun 1980-an, tetapi akan diatur di zaman modern seperti GTA 5. Menurutnya ini sebagian karena GTA online, dimana lebih cocok untuk pengaturan modern karena dapat lebih bebas berkreasi.
Namun pertanyaannya, jika diatur ke zaman modern, mengapa kembali ke Vice City? Miami modern tentu saja merupakan lokasi yang layak, tetapi Vice City modern tidak memiliki daya tarik yang sama seperti Miami tahun 1980-an.
https://trimay98.com/movies/the-denial/
Sudah Didenda Rp 40 Triliun, Toko Online Jack Ma Belum Tenang
Alibaba, raksasa toko online yang didirikan Jack Ma, baru-baru ini kena denda USD 2,75 miliar atau lebih dari Rp 40 triliun oleh otoritas China, merupakan denda anti monopoli terbesar yang pernah dijatuhkan di China. Tapi investigasi pada mereka belum selesai.
Regulator State Administration for Market Regulation (SAMR) menyebut Alibaba bersalah karena sejak tahun 2015 telah mencegah para merchant di tokonya untuk menggunakan platform online yang lain. Hal inilah yang dinyatakan sebagai pelanggaran karena menghalangi kompetisi.
Dalam kabar terbaru, China melancarkan investigasi terhadap perusahaan patungan atau joint venture antara raksasa e-commerce yang didirikan Jack Ma ini dengan Minmetals Development.
Pada Mei 2012, Minmetals Development meluncurkan bisnis e-commerce. Nah pada November 2015, Alibaba diketahui berinvestasi di perusahaan dan menjadi pemegang saham terbesar kedua karena memegang 44% saham perusahaan.
Perusahaan patungan ini diperiksa atas tuduhan "konsentrasi usaha bisnis" yang merupakan jenis perilaku monopoli di bawah hukum China. Mengenai tudingan itu, pihak Minmetals telah mengeluarkan bantahan sedangkan Alibaba masih bungkam.
"Kerja sama ini tidak melanggar hukum anti monopoli dan tidak ada kerusakan terhadap kepentingan pelanggan, konsumen, dan investasi," kata mereka seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (21/4/2021).
Pastinya, penyelidikan baru ini membuat Alibaba belum bisa tenang. Sebelumnya diberitakan pula bahwa Alibaba juga diminta oleh pemerintah China untuk melepas aset media yang mereka miliki. Sebut saja koran berbahasa Inggris terbesar di Hong Kong, South China Morning Post.
Investigasi terus dilakukan di tengah menghilangnya Jack Ma dari pandangan publik usai mengkritik sistem keuangan pemerintah China di Oktober 2020. Sejak saat itu, perusahaannya termasuk Ant Financial dan Alibaba seakan diobok-obok oleh pemerintah China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar