Harga dan spesifikasi Realme Narzo 30a terungkap jelang peluncuran perdananya di India, Jumat (26/2/2021). Bila nanti banderolnya sama dengan di Indonesia, siap-siap kamu bakal tergoda.
Salah satu kekuatan yang dimiliki ponsel ini adalah baterainya yang besar, yakni berkapasitas 6.000 mAh. Dengan daya tampung tersebut, Realme Narzo 30a diklaim bisa untuk memutar YouTube hingga 27 jam atau ngegame selama 10 jam.
Mengusung layar berukuran 6,5 inch memiliki resolusi HD+ dan refresh rate 60Hz. Realme Narzo 30a ditenagai MediaTek Helio G85 SoC. Di Negeri Gangga tersedia dua pilihan konfigurasi, yakni RAM/ROM 3GB/32GB dan 4GB/64GB.
Kamera utamanya dilengkapi sensor 13 megapiksel bersanding dengan lensa B&W depth 2 MP. Sementara kamera depan 8 megapiksel.
Realme melengkapi ponsel barunya dengan pemindai sidik jari di belakang bodi. Punya pilihan warna Laser Black and Laser Blue.
Harga Realme Narzo 30a sebagai berikut:
- Versi 3GB/32GB 8.999 rupee atau kisaran Rp 1,7 juta
- Versi 4GB/64GB 9.999 rupee atau kisaran Rp 1,9 juta
Realme Narzo 30A
Realme Narzo 30A Foto: doc Realme Indonesia
Spesifikasi Realme Narzo 30a
6.5-inch HD+, 20:9 mini-drop display, up to 570 nits brightness (Sunlight Mode)
Octa Core MediaTek Helio G85 12nm processor dengan GPU ARM Mali-G52 2EEMC2
RAM LPDDR4x 3GB dengan storage 32GB eMMC 5.1 / RAM LPDDR4x 4GB dengan 64GB eMMC 5.1 storage, dapat ditambah dengan microSD mendukung hingga 256GB
Dual SIM (nano + nano + microSD)
Realme UI based on Android 10
13MP rear camera with f/2.2 aperture, LED flash, 1080p 30fps video recording, 2MP B&W Portrait camera with f/2.4 aperture
8MP front-facing camera with f/2.0 aperture
Fingerprint sensor di bagian belakang
3.5mm audio jack, FM Radio
Dimensi 164.5×75.9×9.8mm; Berat: 207g
Fitur: Dual 4G VoLTE, WiFi 802.11 ac (2.4GHz + 5GHz), Bluetooth 5, GPS/ GLONASS/ Beidou, USB Type-C
Baterai: 6000mAh battery with 18W charging
https://tendabiru21.net/movies/aphrodite-goddess-of-love/
Kominfo Bentuk Komite Etika Berinternet, Tugasnya Ngapain Sih?
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memperkenalkan Komite Etika Berinternet atau Net Ethics Committe (NEC). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan tugas NEC tersebut.
Menkominfo mengelaskan bahwa tugas NEC ini salah satunya merumuskan panduan praktis terkait budaya, serta etika netizen saat berselancar di internet dan media sosial (medsos).
"Yang berlandaskan pada asas kejujuran, penghargaan, kebajikan, kesantunan, serta penghormatan terhadap privasi individu lain dan data pribadi individu lain," ujar Johnny, Jumat (26/2/2021).
Dengan adanya panduan praktis itu, Menkominfo mengharapkan dapat mendorong peningkatan literasi digital, yang mana netizen Indonesia dinilai tidak sopan.
"Di mana kecakapan untuk menggunakan instrumen digital dan kemampuan merespon arus informasi digital dapat ditumbuh-kembangkan secara optimal," ungkapnya.
Johnny menegaskan bahwa Komite Etika Berinternet ini juga akan mendorong pelaksanaan panduan praktis terkait budaya serta etika berinternet dan bermedia sosial bersama dengan seluruh ekosistem multi-stakeholders.
Selama ini, pemerintah dalam melakukan literasi digital kepada masyarakat lewat Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Siberkreasi sendiri telah berdiri sejak tahun 2017.
"Selama ini telah terbangun melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan perlu terus ditingkatkan kualitas dan jangkauannya," paparnya.
Menkominfo menuturkan bahwa NEC ini akan beranggotakan berbagai pemangku kepentingan yang berasal dari unsur, terdiri dari Kementerian Kominfo, Kementerian dan Lembaga terkait, pegiat literasi digital, akademisi, tokoh masyarakat dan tokoh agama, kelompok kepemudaan; dunia usaha, serta pemangku kepentingan lain yang terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar