Sriwijaya Air baru saja meluncurkan teknologi In-flight Entertainment, AirFi. Amankah teknologi ini dipakai di pesawat?
Maskapai Sriwijaya Air menggandeng AirFi Indonesia, resmi meluncurkan layanan SJ In-flight Entertainment. Layanan ini memungkinkan traveler bisa streaming konten dari mulai film, musik, bahkan bisa chatting dengan penumpang lain di dalam pesawat.
Rupanya teknologi AirFi ini berbeda dengan WiFi. Dijelaskan Satish Mahtani, Direktur Utama PT Dua Surya Dinamika (AirFi indonesia), AirFi merupakan sistem Intranet sederhana, dimana gadget traveler yang tersambung bisa menikmati konten hiburan yang sudah disediakan.
Pertanyaannya, amankah teknologi ini bagi sistem navigasi pesawat?
"Intinya, sebelum kita pasang di pesawat, teknologi AirFi ini sudah mendapat sertifikat dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kemenhub. Sebelum dipakai, AirFi sudah dites baik on ground maupun saat flight. Kita tes di Kemenkominfo juga. Soal safety tidak ada masalah," ungkap Satish di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, Rabu (30/1/2019).
AirFi menggunakan frekuensi yang sama dengan router di rumah, yaitu sekitar 2,6 Gigahertz speed. Teknologi dari Belanda ini bahkan sudah dipakai oleh puluhan maskapai di seluruh dunia.
"AirFi sudah dipakai lebih dari 62 maskapai dan 1.600 pesawat di seluruh dunia. Soal safety aspek ini, kami tidak main-main," tegas Satish.
Mulai 1 Februari 2019, layanan hiburan AirFi ini akan bisa dinikmati traveler di 11 pesawat Boeing 737 800-NG milik Sriwijaya Air dengan berbagai rute. Ada rute Jakarta-Denpasar, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Medan, Balikpapan-Surabaya, dan berbagai rute lainnya.
Dalam waktu kurang dari 2 minggu ke depan, akan ada 26 pesawat Sriwijaya yang bakal dipasang AirFi. Targetnya, setelah semua pesawat Sriwijaya Air terpasang semua, giliran pesawat NAM Air yang akan dipasangi teknologi hiburan serupa.
Siap Bersaing Layanan, Sriwijaya Air Tidak Akan Kecewakan Garuda
Menjadi bagian dari keluarga Garuda Indonesia, Sriwijaya Air siap bersaing soal layanan. Mereka berjanji tidak akan menurunkan reputasi Garuda.
Meski masuk dalam keluarga Garuda Indonesia, Direktur Utama Sriwijaya Air, Joseph Adriaan Saul kembali menegaskan, bahwa kabar Garuda Indonesia mengakuisisi Sriwijaya Air Group itu tidak benar. Yang benar, manajemen Garuda Indonesia membantu operasional Sriwijaya Air agar keluar dari krisis.
"Saya mau memberitahukan, saat ini mengenai berita Garuda Indonesia mengakuisisi Sriwijaya adalah itu tidak benar. Tapi Garuda Indonesia manajemen membantu Sriwijaya untuk keluar dari krisis perusahaan itu sendiri agar bisa turn around, itu yang benar," ungkap Joseph di acara Gala Dinner dan Grand Launching AirFi Indonesia di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Resmi memasang logo Garuda Indonesia di pesawatnya, Sriwijaya Air siap bersaing soal layanan dengan maskapai lain. Yang terbaru, mereka meluncurkan layanan SJ In-flight Entertainment bekerja sama dengan AirFi Indonesia.
Dengan layanan ini, traveler bisa menikmati konten hiburan dari film, musik, games, bahkan chatting dengan penumpang lain lewat gadget masing-masing. Tak hanya itu, soal layanan lainnya misalnya kebersihan, Sriwijaya Air harus terus memperhatikannya.
"Sriwijaya Air ini kan sudah jadi the member of Garuda Indonesia Group. Saya diwanti-wanti oleh Pak Ari Ashkara (Dirut Garuda Indonesia -red), kalau sudah pasang logo Garuda, kita harus paling tidak pesawatnya harus bersih, WC-nya harus wangi. Tidak hanya kita pasang logo Garuda, tapi kita akan mengikuti semua apa yang dilakukan Garuda Indonesia," imbuh Joseph.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar