Kamis, 05 Maret 2020

Keindahan Sumatera Barat Pukau Bulgaria

Pesona Sumatera Barat ditampilkan dalam film Surau dan Silek, dan menarik perhatian Bulgaria. Mereka pun terpesona dengan alam dan budaya Sumatera Barat.

Dari rilis yang diterima detikTravel dari KBRI Sofia, Minggu (27/1/2019) Keindahan Bukittinggi dalam film 'Surau dan Silek' sukses memukau penonton di Bulgaria. Film ini ditampilkan pada cara Indonesian Night di Menar Film Festival pada tanggal 25 Januari 2019 kemarin.

Film produksi Mahakarya Pictures ini bercerita tentang Adil, anak yatim berusia 11 tahun yang ingin menjadi anak lelaki yang soleh agar ayahnya yang telah meninggal masuk surga. Adil bersama 2 orang sahabatnya juga berjuang berlatih bersama untuk memenangkan turnamen Silat di desanya.

Sutradara dan penulis film tersebut, Arief Malinmudo menyampaikan rasa bahagianya akan keikutsertaan filmnya dalam festival dan berharap bahwa warga Bulgaria dan Eropa Timur dapat meresapi khasanah kebudayaan Indonesia melalui jendela film. Sesuai dengan tema festival, Surau dan Silek mencoba membingkai nilai-nilai Islam yang diterapkan sederhana pada kehidupan anak-anak yang terwujud lewat akhlak.

Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid, menyatakan sangat senang melihat audiens yang begitu antusias menonton film 'Surau dan Silek' sampai selesai. Berbagai kalangan Duta besar negara-negara sahabat, akademisi, pelajar, budayawan, artis, dan publik Bulgaria semuanya sangat terkesan dengan tema cerita yang inspiratif bagi segala umur, pengajaran agama dan budaya mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki dan nilai kebaikan versus kejahatan.

Selain terkesan dengan ceritanya, para penonton juga menyatakan kekagumannya akan keindahan alam Indonesia yang ditampilkan di film ini selain ceritanya yang menarik mengenai seni bela diri Indonesia.

Sebelum acara dimulai penonton juga disuguhkan makanan nusantara, kopi Sumatera dan foto-foto pemandangan Indonesia. Secara kesuluruhan suksesnya kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketertarikan warga setempat mengenai Indonesia dan juga meningkatkan jumlah turis ke daerah Nusantara selain Bali.

Baju Adat '10 Bali Baru' Meriahkan Parade Australia

 Indonesia ikut dalam Australia Day Parade 2019 di Melbourne. Penampilan pakaian adat '10 Bali Baru' diiringi gamelan, membuat parade ini semakin meriah.

Dari rilis yang diterima detikTravel dari KJRI Melbourne, Minggu (27/1/2019) sebanyak 50 orang masyarakat Indonesia membawa tema 'Semarak 10 New Bali', dengan dengan beragam busana tradisional atau daerah Nusantara. Mereka ikut memeriahkan Australia Day Parade 2019 di Melbourne, Victoria pada Sabtu, 26 Januari 2019.

Di bawah cerahnya mentari Kota Melbourne, kontingen Indonesia secara khusus mengenakan busana tradisional dari Sumatera Utara (Danau Toba), Bangka Belitung (Tanjung Kelayang), Banten (Tanjung Lesung), DKI Jakarta (Kepulauan Seribu), Jawa Tengah (Borobudur), Jawa Timur (Gunung Bromo), Nusa Tenggara Barat (Mandalika), Nusa Tenggara Timur (Labuan Bajo), Sulawesi Selatan (Wakatobi), dan Maluku Utara (Pulau Morotai). Selain itu, gamelan beleganjur ikut mengiringi semaraknya kontingen Indonesia dalam parade di tengah kota Melbourne.

Kontingen Indonesia yang berada pada urutan ke-44 merupakan bagian dari sekitar 80 kelompok komunitas multikultur peserta Parade Australia Day 2019 yang tahun ini diikuti oleh lebih dari 1000 orang peserta parade. Dimulai dari depan Melbourne Town Hall, peserta parade berjalan sejauh kurang lebih 5 km dan berakhir di depan Shrine of Remembrance.

Sebelum Parade dimulai, dilakukan upacara penaikan bendera di depan Melbourne Town Hall yang dipimpin oleh Gubernur Victoria Linda Dessau. Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Melbourne Sally Capp dan pejabat penting Negara Bagian Victoria, pejabat Kota Melbourne dan anggota korps diplomatik dan konsuler, termasuk Konjen RI Melbourne.

Konjen RI Melbourne menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya pada Komunitas Indonesia yang telah berpartisipasi dalam Parade Australia Day selama 14 tahun terakhir.

"Sebagai bangsa yang majemuk dan kaya dengan beragamnya suku dan budaya, partisipasi komunitas Indonesia tidak saja mempromosikan Indonesia di tengah masyarakat Australia, namun juga berkontribusi mewarnai multikulturalisme di Australia khususnya di Melbourne dan Victoria," kata Konjen RI, Ibu Spica A. Tutuhatunewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar