Salah satu wisata kuliner yang harus dicicipi saat ke Thailand adalah gorengan serangga. Kamu bisa coba kalau liburan ke Phuket.
detikTravel berkesempatan berkunjung ke Phuket, Thailand bersama Princes Cruise dari tanggal 19-23 Januari 2019. Kami pun berlayar dengan rute Singapura-Penang-Phuket dan balik lagi ke Singapura.
Saat berada di Phuket, detikTravel berkunjung ke Wat Calong, sebuah vihara yang terkenal di Phuket, Thailand. Pada saat di kawasan vihara, detikTravel mencicipi wisata kuliner yang tidak biasa yaitu serangga.
Ya, Thailand dikenal sebagai salah satu negara dengan kuliner ekstremnya yaitu olahan serangga. Kulinernya ini telah menjadi ikon dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ada ulat sagu, ulat daun, belalang sampai jangkrik. Semua serangga itu disajikan terpisah di atas nampan dan disusun di atas meja.
Harganya pun bervariasi, dimulai dari 20 Baht (sekitar Rp 8.000-an) seporsinya. Kalau kamu ingin mencicipi semuanya, bisa meminta porsi campur kepada pedagangnya.
Bagaimanakah rasanya? detikTravel pun mencoba memakan jangkrik, belalang dan ulat. Rasanya sama seperti kita makan ikan asin, gurih dan renyah dan ada rasa asin-asin dari penyedap rasa.
Rasa asin dari serangga ini juga berpadu dengan daun asam yang digoreng. Jadi akan terasa lebih nikmat kalau serangganya dimakan bersama dengan daun asam yang juga digoreng kering. Krenyes!
Jajanan serangga ini pun juga menarik perhatian mata wisatawan yang datang bersama detikTravel. Ada sebagian mereka yang tertarik dan merasa tertantang ingin mencoba. Namun juga banyak yang merasa jijik dan tidak sanggup memakan serangga-serangga ini. Mereka lebih memilih mengambil foto serangga ini saja.
Berani coba?
Yuk, Agrowisata di Kebun Buah Naga di Sukabumi
Makan buah dari kebunnya dan dipetik sendiri terkesan menyenangkan bukan? Nah, datang saja ke Sukabumi, di sana kamu bisa wisata sembari memetik buah naga.
Petani buah naga di Sukabumi, Jawa Barat mengalami keuntungan setelah mengubah konsep kebunnya menjadi kawasan agrowisata. Tidak hanya sekedar membeli, pengunjung bisa leluasa memetik dan menikmati kelezatan buah yang kaya dengan serat dan vitamin C tersebut. Cocok nih untuk destinasi liburan akhir pekan.
Destinasi agrowisata buah naga itu berada di Kampung Cigadog, RT 04/05, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Saat detikTravel berkunjung ke sana pekan lalu, Muhammad Nur sang pemilik mengaku kebunnya kini ramai dikunjungi setelah mengubah konsep kebun miliknya.
Kebun milik Nur berada di lahan kurang lebih seluas 1 hektar, kebun buah naga terlihat hijau menghampar. Selain bisa dipetik dan langsung dinikmati, Nur juga memasarkan buah naga miliknya ke sejumlah pasar tradisional dan supermarket.
"Harga di pasaran masih cukup tinggi sekitar Rp 20 ribu per kilogram, saya jual Rp 12 ribu. Kalau metik dan makan di sini saya jual Rp 15 ribu per kilogramnya," kata Nur.
Nur merintis usaha tersebut sejak tahun 2009 silam. Sepanjang menggeluti usaha tersebut Nur mengaku belum pernah mengalami kegagalan panen. Tidak ada perawatan khusus hanya posisi pohon tidak boleh tergenang air.
"Bibit saya bawa dari Sumatera, mengikuti jejak kakak yang sudah lebih dulu berkebun buah naga. Lama berkebun dengan cara konvensional akhirnya kepikiran juga untuk membuat agrowisata semacam ini dan terbukti berhasil, menguntungkan juga," lanjut dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar