Kamis, 05 Maret 2020

Yuk, Agrowisata di Kebun Buah Naga di Sukabumi

Makan buah dari kebunnya dan dipetik sendiri terkesan menyenangkan bukan? Nah, datang saja ke Sukabumi, di sana kamu bisa wisata sembari memetik buah naga.

Petani buah naga di Sukabumi, Jawa Barat mengalami keuntungan setelah mengubah konsep kebunnya menjadi kawasan agrowisata. Tidak hanya sekedar membeli, pengunjung bisa leluasa memetik dan menikmati kelezatan buah yang kaya dengan serat dan vitamin C tersebut. Cocok nih untuk destinasi liburan akhir pekan.

Destinasi agrowisata buah naga itu berada di Kampung Cigadog, RT 04/05, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Saat detikTravel berkunjung ke sana pekan lalu, Muhammad Nur sang pemilik mengaku kebunnya kini ramai dikunjungi setelah mengubah konsep kebun miliknya.

Kebun milik Nur berada di lahan kurang lebih seluas 1 hektar, kebun buah naga terlihat hijau menghampar. Selain bisa dipetik dan langsung dinikmati, Nur juga memasarkan buah naga miliknya ke sejumlah pasar tradisional dan supermarket.

"Harga di pasaran masih cukup tinggi sekitar Rp 20 ribu per kilogram, saya jual Rp 12 ribu. Kalau metik dan makan di sini saya jual Rp 15 ribu per kilogramnya," kata Nur.

Nur merintis usaha tersebut sejak tahun 2009 silam. Sepanjang menggeluti usaha tersebut Nur mengaku belum pernah mengalami kegagalan panen. Tidak ada perawatan khusus hanya posisi pohon tidak boleh tergenang air.

"Bibit saya bawa dari Sumatera, mengikuti jejak kakak yang sudah lebih dulu berkebun buah naga. Lama berkebun dengan cara konvensional akhirnya kepikiran juga untuk membuat agrowisata semacam ini dan terbukti berhasil, menguntungkan juga," lanjut dia.

Tidak hanya pengunjung lokasi, sejumlah instansi hingga pelajar ramai mendatangi kebun milik Nur. Mereka yang datang dibekali keranjang dan gunting khusus, wisatawan yang datang kemudian diarahkan untuk memilih buah yang memang sudah layak panen.

"Tempat ini memang disediakan sebagai tempat untuk bersantai para wisatawan yang datang ke sini, sembari menikmati buah naga yang baru di petik dari tangkai nya langsung. Kita siapkan penjaga kebun di sini yang siap membantu," ujarnya.

Linda, mengaku sengaja mengajak siswanya untuk melihat langsung kawasan agrowisata milik Muhammad Nur.

"Selama ini kan hanya tahu beli di pasar, dengan konsep agro seperti ini anak-anak jadi tahu bagaimana proses metik dan tanam. Juga bagaimana menjaga kualitas buah dari mulai panen hingga dipasarkan, sangat mendidik ditambah bisa langsung dinikmati juga di sini," singkatnya.

Bixia, Kelenteng Keselamatan Perempuan di Gerbang Surga China

Jalur pendakian di Pegunungan Tai cukup panjang. Selain suguhan alam, ada pula kelentang khusus untuk mendoakan perempuan, Bixia Temple.

Dalam perjalan menuju puncak Pegunungan Tai, detikTravel bersama Dwidaya Tour menemukan banyak hal. Selain pemandangan yang bikin deg-degan, ada pula kelenteng bernama Bixia.

Bixia Temple didominasi oleh warna merah yang memang jadi ciri khas kultur China. Kelenteng ini menjadi tempat khusus untuk mendoakan perempuan dan anak-anak.

"Kebanyakan masyarakat China tak memiliki agama. Mereka berdoa di setiap kelenteng. Ini kelenteng khusus mendoakan keselamatan perempuan dan anak-anak," ujar Dennis, pemandu dari China International Travel Service.

Di kuil ini, masyarakat akan meletakkan persembahan dan berdoa. Ada yang memberikan uang sampai bunga.

"Bixia Temple jadi tempat Grandmother God, pelindung perempuan dan anak-anak," jelas Dennis.

Tiap pria yang datang ke sini berdoa agar ibu, istri dan anak-anak mereka terus dilindungi dari marabahaya. Perempuan pun datang untuk mendoakan hal yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar