Kasus baru COVID-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor. Per 29 November, terdapat penambahan 6.267 pasien sehingga total kasus menjadi 534.266 orang.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyebut ada tiga provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, provinsi tersebut adalah Jateng, DKI Jakarta dan Jawa Timur.
"Ada tiga provinsi yang mencatatkan kenaikan kasus tertinggi diantaranya Jawa Tengah (2036), DKI Jakarta (1431), dan Jawa Timur (412)," kata Menkes Terawan dikutip detikcom dari laman resmi Kemenkes, Senin (30/11/2020).
Untuk klaster penyebaran, data terbaru dari Kementerian Kesehatan menyebut ada 1655 klaster. Berikut adalah klaster baru penyebaran COVID-19 per 29 November 2020:
Perjalanan Dinas dari Surabaya di Bangka Barat
Lurah Petamburan Jakarta Pusat
Guru-guru di kota Gorontalo
Guru-guru di Bone Bolango
Selain rekor kasus baru, pasien meninggal dengan konfirmasi COVID-19 juga kembali mencatatkan rekor terbanyak dengan 169 pasien. Total keseluruhan menjadi 16.815 kasus dengan tingkat kematian (CFR) mencapai 3,15%, masih lebih tinggi dari angka kematian global.
Menkes Terawan menyebut pemerintah daerah harus terus mengupayakan dan meningkatkan upaya 3T atau Tracing, Testing, dan Treatment, sebagai antisipasi lonjakan kasus COVID-19. Selain itu ketersediaan ruang isolasi dan ICU untuk perawatan pasien harus terus dipantau.
Berikut detail penambahan kasus baru pada Minggu (29/11/2020):
Kasus positif bertambah 6.267 menjadi 534.266
Pasien sembuh bertambah 3.810 menjadi 445.793
Pasien meninggal bertambah 169 menjadi 16.815
Sebelumnya pada Sabtu (29/11/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat sebanyak 441.983, sembuh 437.456, dan meninggal 16.646.
https://nonton08.com/movies/the-guardian-2/
Makanan & Minuman Manis Juga Bikin Kolesterol, Kok Bisa?
Banyak orang berpikir satu-satunya sumber kolesterol jahat yaitu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh seperti daging merah, kentang goreng, udang, daging olahan, dan sebagainya. Padahal, makanan atau minuman manis juga ternyata berkontribusi terhadap tingginya kadar kolesterol jahat dalam tubuh, loh.
Melansir Healthline, dalam sebuah penelitian menyebutkan orang yang mengonsumsi gula memiliki kadar kolesterol baik (HDL) lebih rendah. Padahal, HDL berfungsi mengikat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Oleh karena itu, dalam penelitian itu juga disebutkan mengonsumsi banyak gula bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner dan stroke.
Anjuran pembatasan konsumsi gula juga telah disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Mereka merekomendasikan agar konsumsi gula kurang dari 10 persen dari asupan energi harian. Lebih baik lagi bila asupannya kurang dari 5 persen jumlah kalori yang didapat dari makanan setiap harinya. Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk mengonsumsi gula maksimal 50 gram per hari.
Nah, sekarang bisakah kamu menyebutkan berapa gelas teh manis, boba, soda, atau berapa buat kue donat yang kamu konsumsi per hari? Jika sudah berlebihan, kurangi asupan gula dengan membatasi makanan atau camilan manis setiap hari.
Selain itu, kamu juga bisa mengganti gula dengan alternatif lain seperti madu atau dengan pemanis alami pada buah-buahan. Selain gula dan makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol juga bisa diderita oleh orang-orang yang kurang berolahraga, dan menerapkan gaya hidup tidak sehat seperti suka begadang, merokok, dan minum minuman beralkohol.
Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh mulailah dari berolahraga secara rutin, menerapkan gaya hidup sehat, makan makanan bergizi dan banyak mengandung serat, serta kurangi konsumsi gula harian.
Kamu juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dengan minum Nestlé ACTICOR dua kali sehari setelah makan. Bagi yang suka minuman dingin, Nestlé ACTICOR juga bisa dikonsumsi dengan dikombinasikan bersama es batu atau diminum dalam kondisi dingin.