Minggu, 29 November 2020

Fantasi Seks Threesome di Mata Pria vs Wanita, Ini Bedanya

 Kebanyakan pria dan wanita yang memiliki fantasi seks threesome menganggap lewat aktivitas ini bisa saling memuaskan. Tidak semua fantasi harus dibagikan dengan orang lain, apalagi jika tidak terikat hubungan khusus, karena hanya menambah rasa canggung dan tidak nyaman.

April Masini, seorang pakar seks, bagaimanapun mengatakan threesome bukan merupakan perilaku seks yang sehat dalam hubungan jangka panjang.


Dikutip dari Medical Daily, laki-laki menganggap fantasi seks threesome sebagai kepuasan bagi diri sendiri. Mereka sangat senang jika mendapat kenikmatan seksual bersama dua wanita, sekaligus dapat menyebarkan gen biologis kepada banyak wanita.


Bagi wanita, hubungan seks threesome dianggap lebih menyenangkan dari hubungan seks biasa. Mereka semakin senang apabila mendapat pria yang sehat secara seksual serta memiliki kemampuan bertahan lebih lama di ranjang.


Secara keseluruhan, pria lebih suka tentang hubungan seks threesome. Laki-laki nonhomoseksual kecil kemungkinan untuk melakukan seks threesome yang melibatkan dua laki-laki dan satu perempuan karena gagasan tersebut dapat dianggap sebagai ide homoseksual.


Selain itu, pria cenderung meminta duluan kepada wanita untuk melakukan hubungan threesome. Untuk wanita, kebanyakan mereka menunggu ajakan dari pria dan mencari teman wanita lain untuk melakukan threesome.

https://indomovie28.net/movies/vengeance-a-love-story/


Hore! Pendeteksi COVID-19 GeNose Buatan UGM Didistribusikan Akhir Tahun


Inovasi alat pendeteksi COVID-19 bernama GeNose menarik perhatian banyak pihak salah satunya Kemenristek/BRIN. Kemenristek menyebut GeNose mulai didistribusikan akhir tahun ini.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, bahwa sudah ada prototype yang sudah diuji cobakan tahap pertama di rumah sakit Bhayangkara dengan tingkat akurasi saat itu mencapai 97 persen.


Sehingga GeNose bisa membaca data-data pasien yang memeriksakan COVID-19 dengan embusan napas 97 persen dibandingkan akurasi dengan PCR dari pengukuran infeksi COVID-19.


"Setelah di-launching di kantor kami mereka memulai uji klinis tahap kedua. Sekarang ini mereka melakukannya di 10 rumah sakit dengan target kalau tidak salah 1.600 pasien atau 1600 sampel," ucapnya kepada detikcom melalui aplikasi zoom, Jumat (27/11/2020).


Selama itu, mereka melakukan upaya perbaikan tempat penyimpanan embusan napas dan sekaligus memastikan alat tersebut steril. Karena nantinya akan banyak orang yang memakai.


"November lebih ke manufacturing. Nah saat ini uji klinis tahap keduanya atau uji validasi tahap keduanya hampir selesai. Sehingga targetnya Desember sudah bisa didistribusikan untuk keperluan masyarakat," katanya.


"Harapannya setelah uji validasi tahap kedua, sudah lebih jelas tingkat akurasinya maka akan mulai diproduksi dalam jumlah yang lebih besar untuk bisa dipakai masyarakat luas karena saat ini masih untuk keperluan terbatas," imbuhnya.


Diberitakan sebelumnya, Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini sedang dilakukan uji validasi alat pendeteksi COVID-19 baru menggunakan hembusan napas, alat itu bernama GeNose.

https://indomovie28.net/movies/500-days-of-summer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar