Senin, 30 November 2020

Soal Hasil Swab HRS, Ahli Epidemiologi Singgung Potensi 'Super-Spreader'

 Belakangan, persoalan tes COVID-19 Habib Rizieq Shihab yang tak diungkap ramai diperbincangkan. RS UMMI Bogor, tempat Rizieq dirawat pun mendapat peringatan keras dari Wali Kota Bogor Bima Arya karena dinilai tak kooperatif.

Sementara itu, RS UMMI Bogor mengaku belum menerima hasil tes swab Habib Rizieq. Mereka membantah tudingan soal menutup-nutupi kondisi Habib Rizieq.


"Soal tidak memberikan laporan, yang terjadi adalah kami belum mendapatkan informasi dan sampai sekarang kami masih mengusahakan kepada pihak MER-C," kata Dirut RS UMMI, Andi Tatat, dalam konferensi pers dengan Wali Kota Bogor, Minggu (29/11/2020).


Menurut Epidemiolog UGM dr Riris Andono Ahmad, hasil tes COVID-19 Habib Rizieq yang tak segera diungkap bisa berbahaya bagi kepentingan publik. Terlebih jika ia melakukan kontak erat dengan banyak orang karena berpotensi menjadi super-spreader.


"Kalau misalnya kita tidak tahu statusnya dia kemudian dia misalnya ternyata positif dan dia tidak mengatakan bagaimana kita bisa menginisiasi tracing terhadap orang yang kontak dengan Habib rizieq," ungkapnya saat dihubungi detikcom Senin (30/11/2020).


Lebih lanjut, ia menjelaskan tidak ada keistimewaan yang bisa didapat setiap individu, apalagi di tengah pandemi COVID-19. Kepentingan publik menurutnya lebih besar terkait dengan menghentikan risiko penularan COVID-19.


Kemudian apabila ini tidak dilakukan tracing dan banyak yang positif bagaimana kita bisa menutup penularannya. Jadi problemnya di situ, bukan masalah kerahasiaan pasien," lanjut dr Riris.


"Bukan masalah kemudian tidak menghargai data pasien, kerahasiaan pasien, tapi pada masa seperti ini, kepentingan publik itu akan lebih besar dibandingkan kepentingan individu,


Ia kembali menegaskan kemungkinan penularan COVID-19 terjadi secara luas dari satu orang, karena melakukan kontak erat dengan banyak orang.


"Yang harus dilihat individu itu menjadi penularan yang besar atau tidak, dia punya potensi menjadi super spreader gak. Orang yang punya interaksi yang sangat erat dengan banyak orang itu punya potensi menjadi super-spreader," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/nyi-roro-kidul-project/


Jokowi Sebut Kesembuhan COVID-19 Memburuk, Soroti Lonjakan Jateng-DKI


Presiden Joko Widodo menyebut angka kesembuhan COVID-19 Indonesia saat ini 'memburuk'. Terlebih di tengah kasus COVID-19 yang meningkat di pekan-pekan sebelumnya.

"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu yang lalu 84.03 sekarang menjadi 83,44 persen," kata Jokowi dalam Ratas di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).


"Ini semuanya memburuk semuanya," tegasnya.


Jokowi juga menyoroti dua provinsi yang melaporkan peningkatan kasus COVID-19 di beberapa hari terakhir. Jokowi mendorong agar para gubernur untuk terus mengupayakan menekan kasus COVID-19 di wilayahnya.


Adalah DKI Jakarta dan Jawa Tengah yang disebut Jokowi perlu menekan angka penularan COVID-19 yang masih tinggi. Dua provinsi ini disebut Jokowi perlu penanganan khusus.


"Jawa Tengah dan DKI Jakarta agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis,"


"Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya, sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tegasnya.


Jokowi juga mengingatkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia kini sudah meningkat yaitu 13,41 persen. Meski angka ini masih di bawah rata-rata dunia, hal ini perlu menjadi perhatian karena lebih tinggi dari pekan lalu yaitu 12,78 persen.

https://nonton08.com/movies/dongeng-mistis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar