Virus Corona penyebab COVID-19 sudah memiliki beberapa mutasi. Dari sekian banyak mutasi yang diketahui, kabar munculnya varian dengan sebutan "cluster 5" di Denmark jadi perhatian serius.
Mutasi COVID-19 cluster 5 ini dilaporkan pertama kali muncul dari hewan cerpelai yang terinfeksi virus Corona, lalu menularkan kembali penyakitnya ke manusia. Di Denmark hewan cerpelai memang sengaja diternakkan untuk diambil bulunya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) menyebut analisa awal menemukan bagian virus yang bermutasi adalah protein pakunya (spike protein). Bagian tersebut digunakan oleh virus untuk menempel pada sel sehingga jadi target berbagai terapi yang tengah dikembangkan.
"Oleh karenanya mutasi ini bisa saja berdampak pada efektivitas kandidat vaksin yang tengah dikembangkan dan kemungkinan perlu diperbarui. Investigasi dan studi masih berlangsung untuk memperjelas seberapa besar kemungkinan implikasinya," tulis ECDC dalam penilaian yang diunggah di situs resminya pada 12 November.
ECDC menyebut sejauh ini gejala yang ditimbulkan COVID-19 cluster 5 tidak jauh berbeda dari infeksi COVID-19 lainnya. Penyebarannya juga relatif terbatas di wilayah tertentu, belum ada kasus penyebaran lintas negara lewat manusia yang dilaporkan.
Dengan data yang ada ECDC menilai ancaman COVID-19 dari cerpelai ini sementara rendah untuk populasi secara umum. Namun, bagi orang yang bekerja di peternakan cerpelai atau memiliki kondisi medis di wilayah yang banyak peternakan cerpelai risikonya sedang hingga tinggi.
https://tendabiru21.net/movies/dedemit-gunung-kidul/
Cara Mengatasi Alergi Obat, Ini Pertolongan Pertamanya
Obat bisa menjadi salah satu penyebab alergi seseorang. Nah saat terjadi alergi, ada pertolongan pertama untuk sembuh dari alergi obat yang bisa dilakukan.
Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap zat yang masuk ke tubuh melalui obat sebagai sebuah ancaman. Sistem imun ini lalu membentuk antibodi.
Akibatnya, muncul alergi pada tubuh, seperti wajah bengkak, ruam merah, hingga gatal-gatal.
Alergi obat pada umumnya tak membahayakan. Namun pada beberapa kasus, alergi obat bisa mengancam nyawa atau dikenal dengan anafilaksis.
Hal itu terjadi ketika alergi obat tidak hanya menyebabkan gatal atau ruam, tetapi batuk, sesak napas, pusing hingga hilangnya kesadaran.
Obat-obatan apa yang paling banyak menyebabkan alergi obat:
Seperti dilansir Healthline setiap obat punya efek berbeda pada manusia. Sejumlah jenis obat yang disebut paling sering bikin alergi obat.
-Antibiotik seperti penisilin dan sulfa antibiotik.
-Aspirin
-Ibuprofen
-Anticonvulsant seperti carbamazepine dan lamotrigine
-Obat yang digunakan dalam terapi antibodi monoklonal
-Obat-obatan kemoterapi seperti paclitaxel, docetaxel, dan procarbazine
Berikut cara mengatasi alergi obat pada anak atau orang dewasa:
Dikutip dari buku 'Mama Aku Sakit: 100% Dijamin Berhasil' oleh Ewa Molika Sitompul AM.Keb, pada dasarnya alergi obat bisa dicegah dengan tidak mengonsumsi obat secara sembarangan. Pastikan untuk selalu mengonsumsi obat dari resep dokter.
Selain itu, dikutip dari Web MD, pertolongan pertama alergi obat dengan berhenti mengonsumsi obat yang memicu reaksi. Kemudian, segera konsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala seperti di bawah ini
-Muncul area merah yang cepat atau melepuh di kulit
-Pembengkakan pada wajah, lidah, bibir tanpa sesak napas
-Lapisan kulit terkelupas tanpa melepuh
-Demam
-Merasa tidak nyaman
-Kondisi tersebut menyebar ke mata, mulut, hingga alat kelamin
-Ruam hingga gatal-gatal
Sementara itu, bila terjadi reaksi ringan berupa gatal akibat alergi obat, penderita bisa kompres dingin area tersebut atau mandi dengan air dingin.
Hindari sabun yang kuat, deterjen, dan bahan lainnya. Tetap berada di ruangan sejuk dengan menggunakan pakaian longgar dan ringan.
Penderita juga bisa mengonsumsi antihistamin yang dijual di apotek untuk mengontrol gatal atau mengoles lotion kalamin.
Jangan lupa untuk tetap konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mencoba cara mengatasi alergi obat di atas ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar