Jumat, 27 November 2020

BPOM Ungkap Pantauan Awal Uji Vaksin Sinovac di Bandung, Ini Hasilnya

 Beberapa vaksin COVID-19 sudah menunjukkan efektivitas lewat hasil akhir uji klinis dengan angka 90 persen. Sebagai contoh ada vaksin buatan Pfizer, Moderna, dan klaim vaksin COVID-19 Sputnik dari Rusia.

Indonesia sendiri tengah menjalani uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung. Berdasarkan update per 6 November, ada 1.620 relawan yang sudah diberikan vaksin Corona dosis pertama, 1.603 lainnya sudah diberikan vaksin kedua.


Sementara itu, 1.520 peserta uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia lainnya masuk ke tahap monitoring. Bagaimana perkembangan terkini uji klinis vaksin COVID-19 Indonesia?


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan pemantauan selama satu bulan pasca suntik vaksin COVID-19 dosis kedua terpantau aman. Hal ini berdasarkan pantauan awal terkait hasil analisa, sampel darah dan lainnya.


"Dapat kami laporkan bahwa hasil uji klinik yaitu dari hasil analisa, melalui sampel darah, dapat dikaitkan dengan keimunogenisitasnya, jadi aspek parameter ukur untuk menunjukkan saintifik dari aspek keamanan dan aspek efikasi itu sudah didapatkan bahwa seteelah penyuntikan kedua data-data akan dijelaskan lebih jauh lagi," jelas Penny dalam konferensi pers Kamis (26/11/2020).


"Progres terakhir akan dilaporkan oleh tim peneliti terutama tentunya tapi menunjukkan aspek keamanan yang baik dan ini akan terus kita pantau sampai 3 bulan dan full sampai 6 bulan ke depan," lanjutnya.


"Data 1 bulan saya kira sudah cukup menggembirakan," tegasnya.


Meski begitu, BPOM masih menunggu data khasiat dan data lainnya untuk bisa segera memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA). BPOM juga menegaskan data mutu vaksin COVID-19 berdasarkan hasil inspeksi sudah dipastikan baik.


"Dapat kami laporkan alhamdulillah dilihat dari aspek mutu di vaksin tersebut dengan hasil yang didapatkan dari hasil inspeksi BPOM bersama dengan BioFarma bersama dengan MUI tentunya untuk melihat aspek halalnya," jelas Penny.


"Dapat dikatakan produk tersebut sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik di tempatnya, di fasilitas di China," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/taman-langsat-mayestik/


1 Tahun Terlibat Prostitusi, Siapa Saja Pelanggan Artis ST-Selebgram MA?


Polisi mengamankan artis inisial ST dan selebgram inisial MA terkait kasus prostitusi online di Sunter, Jakarta Utara. Keduanya diketahui sudah cukup lama melayani pria hidung belang.

"Hasil penyidikan diperkirakan sudah sekitar 1 tahun melakukan kegiatan itu," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko kepada wartawan di Polres Jakut, Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (27/11/2020).


Hanya saja, Sudjarwoko tidak mengungkap siapa saja para pelanggan artis dan selebgram itu. Termasuk sosok pria hidung belang yang diamankan saat memakai jasa mereka.


"(Pekerjaannya) swasta saja," imbuhnya.


Sudjarwoko mengatakan, ST adalah artis pemain film layar lebar, sedangkan MA adalah selebgram bintang iklan. Keduanya ditangkap di hotel bintang lima di Sunter, Jakarta Utara pada Selasa (24/11) malam saat melakukan threesome dengan seorang pria hidung belang.


"Pada saat ditangkap, ternyata kedua wanita ini melakukan kegiatan asusila dengan cara perempuannya dua, laki-lakinya satu yang biasa disebut threesome dengan tarif Rp 110 juta," kata Sudjarwoko.


Dari Rp 110 juta itu, keduanya mendapatkan bayaran masing-masing Rp 30 juta (total Rp 60 juta). Sisanya adalah bagian muncikari.


"Dua wanita ini mendapat bayaran Rp 30 juta, kalau 2 orang berarti Rp 60 juta, sisanya Rp 50 juta untuk diamankan untuk biaya muncikari," katanya.


Siapa saja pelanggan artis dan selebgram ini? Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Sisanya sesuai kesepakatan (dibayar) setelah selesai melakukan kegiatan akan dilunasi Rp 50 juta," katanya.


Dalam kasus ini, polisi mengamankan dua orang muncikari terdiri dari perempuan dan laki-laki. Keduanya berinisial AR dan AC.


Dalam penggerebekan ini, polisi menyita barang bukti berupa handphone dan kondom serta seprai. Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut.


Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Kompol Wirdhanto menyebutkan bahwa MA dan ST sudah beberapa kali terlibat prostitusi.


"Kalau MA dan ST itu pengakuannya baru beberapa kali (terlibat prostitusi)," ujar Wirdhanto.


Lalu siapa saja pelanggannya?


'Salah satunya pengusaha itu," kata Wirdhanto.


Terpisah, Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami siapa saja pria hidung belang itu.


"Masih kami dalami," kata Hadi.

https://tendabiru21.net/movies/cult/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar