Rabu, 25 November 2020

Kemenkes Temukan 50 Kasus Positif COVID-19 Tebet, 30 di Petamburan

 Kementerian Kesehatan RI mengungkap temuan hasil tracing COVID-19 dari sejumlah aktivitas pengerahan massa dua pekan terakhir. Total 80 kasus positif ditemukan di Tebet dan Petamburan.

Hal itu diungkap dr H Muhammad Budi Hidayat, M.Kes, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (22/11/2020).


"Dari hasil tracing dan testing pada sejumlah kejadian tersebut, berdasarkan data per 19 November, berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Labkesda 21 November 2020, ditemukan di Tebet total 50 kasus positif dan di Petamburan sebanyak 30 kasus," kata dr Budi.


"Dan di Megamendung terdapat 15 sedang menunggu pemeriksaan," lanjutnya.


Kemenkes menyarankan semua orang yang mengikuti rangkaian acara tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Imbauan yang sama juga berlaku bagi siapapun yang telah kontak erat dengan peserta kegiatan.


"Kami mengimbau bagi masyarakat yang tela kontak erat dan mengikuti kegiatan di Bandara Soekarno-Hatta, Petamburan, Tebet, dan Megamendung, agar segera melakukan isolasi mandiri," kata dr Budi.


"Apabila bergejala, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan," pesannya.


Sejumlah kegiatan yang melibatkan kerumunan massa tengah menjadi sorotan belakangan ini. Dimulai dari kepulangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Internasional Soekarno Hatta, hingga peringatan Maulid Nabi dan pernikahan anak Habib Rizieq.

https://nonton08.com/movies/deep/


Terpopuler: Hasil Tes COVID-19 Erykah Badu Hidung Kiri Positif, Kanan Negatif


 Penyanyi Amerika Serikat Erykah Badu dinyatakan positif COVID-19 usai melakukan tes swab. Tetapi, hasil tes dari lubang hidung kanan dan kirinya berbeda.

"Tidak ada gejala. Sudah diuji COVID-19, dengan mesin yang sama. Lubang hidung kiri positif, lubang hidung kanan negatif," tulis Badu yang dikutip dari laman Billboard, beberapa waktu lalu.


"Lucunya, dokter hanya melaporkan hasil yang positif saja. Apa yang terjadi di sini," lanjutnya.


Apakah fenomena ini umum terjadi?

Dokter spesialis patologi klinik dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Thyrza Laudamy Darmadi, SpPK, mengatakan fenomena tersebut tidak umum terjadi. Ini karena biasanya hasil tes COVID-19 akan menggabungkan hasil swab dari hidung kiri dan kanan dalam satu media.


"Saya nggak pernah nemu yang kayak gitu karena biasanya kalau di kita itu, ya kalau ngambil swab hidung itu, pasti hidung kanan dan hidung kiri, dijadikan satu media," kata dr Thyrza saat ditemui detikcom di RS Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya.


"Nggak pernah hidung kanan diperiksa satu media sendiri, hidung kiri di media sendiri, nggak ada. Jadi biasanya hidung kanan dan kiri dijadikan satu di dalam satu media, dan satu media itu yang kita periksa. Jadi termasuk dalam satu sampel," lanjutnya.


Bagaimana fenomena seperti ini bisa terjadi?

"Kalau menurut saya, bisa terjadi seperti itu bisa saja yang negatif itu memang tidak tercolek saja, memang tidak terkena saja gitu teknik pengambilan swab-nya," jelas dr Thyrza.


dr Thyrza mengatakan, jika pengambilan sampel swab dilakukan dengan benar fenomena seperti yang dialami Erykah tidak akan terjadi.


"Sebenarnya sih, kalau pengambilan yang benar, itu nggak masalah mau dari kanan dari kiri itu pasti dia akan ketemunya di ujung di pojok itu di satu posisi yang sama, gitu. Jadi jangan salah, bukan di lubang hidungnya, kita tuh swab bukan di lubang hidungnya, tapi di nasofaring. Nasofaring itu adalah di bagian yang ujung," imbuhnya.


Ada banyak faktor yang menyebabkan hasil tes COVID-19 tidak konsisten. Klik halaman berikut untuk melanjutkan.

https://nonton08.com/movies/kutuk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar