Minggu, 22 November 2020

Ini Syarat dan Ketentuan Sebelum Vaksin COVID-19 Diberikan ke Masyarakat

 Sejumlah kandidat potensial vaksin virus Corona COVID-19 kini masih menjalani uji klinis tahap 3. Lantas kapan vaksin bisa diberikan ke masyarakat?

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, kandidat vaksin COVID-19 bisa diberikan ke masyarakat dengan catatan sebagai penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).


Namun, vaksin tersebut perlu memenuhi syarat dan ketentuan terlebih dahulu untuk mendapatkan izin EUA.


Apa saja syarat untuk mendapatkan EUA?

Penny menjelaskan, syarat utamanya adalah vaksin harus memenuhi aspek khasiat dan keamanan. Ini bisa didapatkan dari data uji klinis vaksin tahap 3 yang masih berlangsung.


"Jadi kalau izin edar yang reguler itu tentunya harus sampai tuntas selesai penyuntikan yang kedua. Tetapi, pada EUA dapat diberikan dengan data pertengahan, data interim uji klinis fase 3," jelas Penny dalam siaran pers Komisi IX DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan RI, Selasa (17/11/2020).


Dari aspek khasiat, Penny mengatakan, ada dua kriteria yang perlu dipenuhi oleh vaksin. Di antaranya sebagai berikut.


Imunogenisitas. Kemampuan vaksin dalam membentuk antibodi dan antibodi dapat menetralisasi virus.

Efikasi atau kemanjuran. Kemampuan vaksin dalam memberikan proteksi dari paparan virus ketika seseorang telah diberi vaksin dan kembali ke masyarakat.

"Nanti akan dibandingkan antara kejadian terhadap pemaparan atau infeksinya. Dibandingkan yang mendapat plasebo dan vaksin itu harus lebih besar dari 50 persen," ucap Penny.


Sementara dalam aspek keamanan, Penny mengatakan, keamanan vaksin bisa dilihat dan ditinjau dari ada atau tidaknya efek samping yang terjadi setelah relawan mendapat suntikan.


"Keamanan didapatkan dari data efek samping yang terjadi pasca pemberian vaksin, saya kira aspek keamanan itu bisa dibuktikan dari uji klinis fase 1 dan 2," ujarnya.


Selain itu, Penny menegaskan bahwa kandidat vaksin juga perlu memenuhi standar mutu yang berlaku sebelum diberikan izin EUA.

https://indomovie28.net/movies/conjuring-curse/


Kisah Pilu Perawat Kisahkan Pasien Corona yang Dibiarkan Meninggal Begitu Saja


 Perawat Corona mengisahkan bagaimana pilunya melihat pasien COVID-19 yang berjuang melawan penyakit di tengah keterbatasan fasilitas. Bahkan, beberapa di antaranya disebut seperti dibiarkan meninggal begitu saja.

Adalah Lawanna Rivers yang bekerja di bagian bangsal COVID-19 selama sebulan, sehari-harinya hanya melihat jenazah pasien yang terus berdatangan, tak berhenti keluar masuk kamar jenazah.


Dikutip dari Business Insider, Rivers mengisahkan hal ini terjadi di salah satu kota paling buruk terdampak COVID-19. Terjadi di Rumah Sakit El Paso, Texas, kota yang muncul sebagai epicenter virus Corona saat AS menghadapi gelombang ketiga.


Dalam video Facebook live berdurasi hampir satu jam, 7 November kemarin, Rivers menyebut bahwa fasilitas yang ada di RS tersebut menjadi yang terburuk dari beberapa yang pernah ia tangani.


"Dari semua tugas COVID yang pernah saya lakukan, yang satu ini benar-benar membuat saya terluka secara emosional," katanya.


Menurut pengalaman Rivers, pasien-pasien Corona di sana dimasukkan ke dalam satu area yang ia gambarkan seperti 'lubang'. Para pasien Corona ini disebut Rivers seperti dibiarkan mati begitu saja.


"Hari pertama saya orientasi, saya diberitahu bahwa setiap pasien yang masuk ke dalam lubang, mereka hanya keluar dengan kantong mayat, artinya mereka tak selamat," kata Rivers.


Rivers bercerita tak ada dokter di RS yang memasuki area tersebut. Padahal, pasien-pasien Corona itu mengalami kondisi parah, bahkan para perawat di sana termasuk dirinya hanya diperbolehkan melakukan CPR, resusitasi jantung paru tiga kali saja sebelum akhirnya membiarkan pasien meninggal.


Meski ada beberapa pasien yang bahkan mengalami pendarahan hebat, dokter di sana disebut Rivers tak akan membantu pasien tersebut. Menurutnya, dokter tak akan mengatasi pasien COVID-19 yang sudah mengalami sakit parah atau paling sakit di antara yang lainnya.


"Para dokter bahkan tidak menginjakkan kaki di kamar-kamar COVID itu untuk melihat pasien-pasien itu," katanya.


Rivers mengaku ia secara sukarela bekerja di tempat itu setiap hari. Berharap perawatan di sana bisa lebih baik.


Ia menyayangkan tak ada dokter yang benar-benar berusaha menyembuhkan pasien COVID-19 atau menyelamatkan mereka di waktu-waktu kritis. Padahal, menurutnya, pasien COVID-19 tentu bisa diselamatkan selama para nakes di sana lebih agresif menangani pasien.


"Jika para dokter di sana secara agresif merawat pasien-pasien itu dari awal, lebih banyak yang akan berhasil," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/curse/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar