Minggu, 29 November 2020

Luhut Tetap 'Jual' Proyek Pulau Komodo Meski Banjir Kritik

 Pembangunan Taman Nasional Komodo yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo belakangan banjir kritikan. Proyek Pulau Komodo yag serinag disebut 'Jurassic Park' ini dianggap mengganggu habitat asli Komodo.

Namun Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah tetap mengembangkan proyek itu. Menurutnya habitat komodo yang hanya ada 1 didunia itu bernilai tinggi untuk dikembangkan sebagai pariwisata.


"Karena saya pikir komodo ini cuma satu-satunya di dunia, jadi kita harus jual. Karena orang tidak suka atau terus terang saja, under estimate kepada kita," ucapnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Jumat (27/11/2020).


Luhut menekankan, pemerintah mengembangkan pariwisata di Pulau Komodo justru bertujuan untuk melestarikan hewan yang dilindungi itu. Oleh karena itu dia mengakui bahwa proyek pengembangan di Pulau Komodo memang bertujuan komersil.


"Kalau dibilang komersil ya kami harus komersil, karena kami mau merawat binatang ini supaya binatang ini, dia punya DNA bisa kami pelihara terus," tambahnya.


Luhut menerangkan proyek di Taman Nasional Komodo itu akan dipisahkan antara wilayah untuk banyak dan turis dana yang super premium. Dia meminta Gubernur NTT untuk menggandeng konsultan global terkait keputusan hal itu.


"Kan ada Pulau Rinca dan Komodo, nah tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang banyak kita mungkin masif turis dan mana pulau yang kita bikin six stars. Kalau orang mau datang ke sana ya dia harus bayar mahal," ucapnya.

https://indomovie28.net/movies/sexual-malice/


Buset! Omzet Jualan Tanaman Hias Bisa Tembus Miliaran Sebulan


Tren tanaman hias di tengah pandemi tak pernah diduga oleh para penjualnya. Permintaan masyarakat terhadap tanaman hias meningkat drastis, bahkan hingga 10 kali lipat. Hal itu pun membuat para pedagang meraup omzet yang fantastis di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), bahkan ada yang sampai tembus miliaran rupiah.

Salah satu penjual tanaman hias yang mencetak omzet besar di tengah pandemi ialah Rico Rusdiansyah, pemilik toko @Titikhijau. Ia yang sudah menjalani bisnis ini selama 3 tahun, baru merasakan penjualannya melonjak di tengah pandemi ini.


Penjualan tertingginya ada di bulan Mei 2020, di mana ia sempat merasakan omzet per bulannya tembus hingga Rp 1 miliar. Omzet itu merupakan akumulasi penjualan tanaman di dalam negeri, dan juga yang diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), negara-negara di benua Eropa, lalu ke Hong Kong, Korea Selatan (Korsel), dan sebagainya.


"Kalau ditotal lokal dan lain-lain ya dapat Rp 1 miliar, itu di Mei puncaknya," ungkap Rico ketika ditemui detikcom di tokonya, di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (27/11/2020).


Adapun jenis tanaman hias yang marak dicari mulai dari monstera, philodendron, anthurium, syngonium, dan sebagainya.


Rico mengaku, awalnya ia menyiapkan modal Rp 500.000 untuk mulai berjualan tanaman hias di tahun 2017. Saat itu, ia mampu mengembalikan modal hanya dalam waktu semalam. Namun, di tengah pandemi ini, modal penjualannya bisa kembali hanya dalam hitungan menit, ketika tanaman itu sudah laku terjual.


"Pertama kali modal Rp 500.000 itu langsung balik modal dalam 1 malam. Tanaman lokal awalnya. Sekarang kalau untuk tanaman umum tapi high demand dalam hitungan menit bisa. Sekali kita posting, laku ya balik modal, bahkan untung," ujar dia.


Ditemui secara terpisah, Mas Ayu Febiryanti atau Ayu yang juga menjual tanaman hias dengan jenis-jenis yang sebagian besar sama, turut mengalami lonjakan omzet di tengah pandemi COVID-19 ini. Sama seperti Rico, omzet tertingginya ada di bulan Mei 2020, yang tembus hingga 10 kali lipat yakni Rp 500-600 juta.


"Kalau omzetnya paling tinggi di 2020 sekitar Rp 500-600 juta, itu naiknya 10 kali lipat," ungkap Ayu kepada detikcom.

https://indomovie28.net/movies/bare-knees/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar