Berdasarkan laporan yang dirilis pada Senin (16/11/2020), Johnson & Johnson telah melakukan uji coba tahap akhir untuk vaksin COVID-19. Uji coba kali ini akan mencoba untuk menentukan seberapa efektif dosis kedua dalam memperpanjang kekebalan.
Pada September lalu, perusahaan yang berbasis di New Jersey ini telah memulai uji coba dosis tunggal yang melibatkan 60.000 orang Amerika Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, dan beberapa negara di Amerika Selatan.
Dan kali ini, mereka melakukan uji coba untuk dua dosis vaksin tersebut. Pada uji coba ini, mereka melibatkan 30.000 peserta dari beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Filipina.
Dikutip dari New York Post, hasil dari uji coba tahap ketiga vaksin ini menunjukkan hasil yang luar biasa.
Dua kandidat vaksin COVID-19 sudah lebih dulu terbukti efektif hingga lebih dari 90 persen. Kedua vaksin tersebut adalah vaksin buatan Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech dan buatan Moderna.
Sebelumnya, uji coba vaksin COVID-19 J&J AS ini sempat dijeda sekitar dua minggu setelah seorang relawan mengalami penyakit yang tidak bisa dijelaskan. Tetapi, menurut penuturan J&J, tidak ada bukti bahwa hal itu disebabkan oleh vaksin.
Pada Jumat (23/10/2020) lalu, akhirnya pihak J&J mengatakan bahwa panel Badan Pemantauan Data dan Keamanan merekomendasikan untuk melanjutkan uji klinis. Hal ini dilakukan setelah ditemukan bukti bahwa bukan vaksin yang menyebabkan relawan tersebut jatuh sakit.
https://indomovie28.net/movies/the-queen-of-black-magic/
Bed Penuh, RS di Klaten Mulai Kewalahan Tampung Paisen COVID-19
Beberapa rumah sakit di Klaten mulai kewalahan menampung pasien terkonfirmasi COVID-19 setelah terjadi ledakan kasus. Bed rumah sakit penuh dengan pasien positif maupun suspect.
"Kita sudah full semua bed terpakai. Ada 23 terkonfirmasi positif COVID-19 dan 29 yang suspect," ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST), dokter Juli Purnomo pada detikcom di kantornya, Selasa (17/11/2020) siang.
Menurut Juli, dengan sudah penuhnya bed yang disediakan, RS kerepotan jika menerima lagi pasien rujukan COVID-19. Apalagi semakin banyak ditemukan orang tanpa gejala.
"Memang sekarang kebanyakan OTG di masyarakat. Kita saja sudah full dan nanti jika ada lagi pasien kita repot carikan tempat mau rawat dimana," lanjut Juli.
Selain bed penuh, sambung Juli, RSST berusaha mencegah terus terjadinya ledakan kasus di Klaten. Caranya dengan menutup pelayanan pendaftaran langsung.
"Untuk menjaga itu agar tidak terjadi kerumunan, selama ini pendaftaran kan berkerumun. Tapi sekarang kami wajibkan pendaftaran online," sambung Juli.
Calon pasien, papar Juli, wajib mendaftar melalui online dan tidak di pendaftaran terbuka. Pendaftar setelah mendaftar online bisa datang ke RS.
"Setelah mendaftar bisa langsung ke klinik yang dituju. Jadi tidak ada pendaftaran yang berkerumun dan berisiko penularan," pungkas Juli.
Humas RS PKU Muhammadiyah Delanggu, Buya Al Ghazali menjelaskan RS PKU awalnya hanya menyediakan empat bed untuk COVID. Tapi mengingat kasus terus naik, ditambah delapan bed.
"Kita melihat tren angka nasional, Jawa tengah dan Klaten yang naik kami antisipasi tambah delapan bed. Dengan ledakan kasus 201 kasus lalu 50 berdampak ke kita karena 12 bed yang ada terisi full," papar Buya pada detikcom di ponselnya.
Per hari ini, lanjut Buya, selain 12 bed isolasi penuh juga masih ada dua pasien suspect COVID-19 di UGD. RS PKU sedang berupaya mencari RS rujukan.
"Karena kita full, ini kita upayakan cari RS rujukan yang lain. Selama ini jika kita full tidak kita tolak, tetap kita layani tapi berkoordinasi dengan RS yang lain," jelas Buya.
https://indomovie28.net/movies/detective-conan-zero-the-enforcer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar