Dalam waktu dekat, program vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan dilakukan. Presiden Joko Widodo tengah mengusahakan agar vaksinasi bisa dilakukan pada akhir 2020 atau awal 2021.
"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi di akhir tahun atau di awal tahun, akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021," kata Jokowi setelah berkunjung ke Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/11/2020).
Meski begitu, sebagian masyarakat masih ada yang menolak untuk melakukan vaksinasi. Salah satu alasannya, karena vaksin COVID-19 dibuat sangat cepat dan khawatir tidak aman.
Dalam proses pembuatannya, vaksin memang biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni bisa 10-12 tahun. Sedangkan, vaksin COVID-19 yang saat ini sedang dikerjakan bisa selesai dalam waktu sekitar satu tahun.
Apakah vaksin COVID-19 benar-benar aman?
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Dr dr Hindra Irawan Satari mengatakan, meski vaksin COVID-19 dibuat dengan sangat cepat, tetapi dalam proses pembuatannya wajib memenuhi syarat-syarat keamanan.
"Tetap ada syaratnya. Jadi tidak dibiarkan terlepas dan tidak diamati serta diikuti," ucap Prof Hindra dalam konferensi pers di kanal FMB9, Kamis (19/11/2020).
"Mungkin berbeda pada rancangan vaksin biasa. Pada vaksin emergency ini khususnya dukungan biaya, dukungan sarana, dukungan tenaga lebih dipenuhi, sehingga proses-proses yang lebih panjang itu bisa dipersingkat," tambanya.
Prof Hindra menjelaskan, persyaratan ini telah terstandarisasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di banyak negara.
Selain itu, pihak BPOM setempat termasuk Indonesia tidak akan mengeluarkan emergency use authorization (EUA) atau penggunaan darurat untuk penggunaan vaksin COVID-19 sebelum syarat-syarat tersebut terpenuhi.
"BPOM setempat tidak akan mengeluarkan emergency use authorization sebelum syarat-syarat (terpenuhi). Meskipun dipercepat, tapi syarat-syarat itu harus ada yang dipenuhi," jelasnya.
https://tendabiru21.net/movies/the-little-death/
Kapan Mr P Berhenti Tumbuh? Sederet Fakta Menarik Seputar Kelamin Pria
Pernahkah bertanya-tanya kenapa sebagian pria punya penis lebih besar dan lainnya mempunyai penis kecil? Faktanya, memang tidak ada ukuran normal untuk Mr P, karena variasinya sangat beragam.
Sebenarnya, kapan penis mulai tumbuh dan berhenti seiring bertambahnya usia?
Dikutip dari Very Well Health, pertumbuhan penis dipengaruhi oleh hormon pubertas. Penis mulai tumbuh lebih cepat dari biasanya antara usia 10 dan 14 dan dapat terus tumbuh hingga usia 16 hingga 21 tahun.
Masa pubertas
Perubahan fisik yang dialami pria selama masa pubertas adalah menjadi lebih berotot dan menjadi lebih tinggi. Selain itu, penis ereksi juga sebagai respons dari terangsang secara seksual, saat tidur, atau bahkan pada waktu-waktu yang tidak terduga.
Testis mulai tumbuh lebih besar dan rambut kemaluan mulai muncul.
Pertumbuhan paling cepat terjadi antara usia 12 dan 16 tahun. Pertama penis tumbuh panjang dan kemudian mulai melebar. Perubahan ukuran penis bisa terjadi secara tiba-tiba dan cepat.
Tubuh, termasuk penis, mengalami perubahan cepat selama beberapa minggu, dan kemudian tetap sama selama berbulan-bulan sebelum perubahan dimulai lagi.
Secara umum, penis mungkin terus tumbuh selama satu atau dua tahun setelah seseorang berhenti tumbuh tinggi, atau empat hingga enam tahun setelah testis membesar. Namun, penting untuk diketahui bahwa memulai tumbuh lebih awal atau terakhir sama sekali tidak terkait dengan ukuran penis.
Ukuran penis normal
Meskipun pria sering meremehkan ukuran penis karena sudut pandang mereka, atau kesalahpahaman tentang seberapa besar ukuran penis rata-rata, kemungkinan besar Mr P berada dalam kisaran ukuran kebanyakan pria. Secara umum, penis yang ereksi memiliki panjang 17-20 cm, dan diameter 4-5 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar