Beberapa orang penasaran dengan pendapat pasangannya apakah ukuran penisnya membuat pasangan puas apakah tidak. Sebenarnya pentingkah ukuran penis menurut perempuan?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Body Image mengatakan, 85 persen perempuan puas dengan ukuran penis pasangan mereka.
Dikutip dari Shape, studi lain yang diterbitkan dalam European Urology pada 2002 menunjukkan 55 persen perempuan berpendapat panjang penis tidak penting.
Dari hasil penelitian di atas ternyata ukuran tidak sepenting seperti yang dibayangkan sebelumnya. Faktor-faktor lain mungkin menjadi faktor penentu yang lebih besar bagi pasangan untuk mendapatkan kepuasan dalam urusan bercinta.
Untuk mendalami hal ini terdapat penelitian yang dilakukan oleh Kristen Mark, Ph.D seorang ilmuwan perilaku dan Direktur Lab Promosi Kesehatan Seksual di Kentucky University dengan responden 15.000 pria dan perempuan tentang persepsi, sikap, harapan, kesukaan, dan ketidaksukaan pada penis.
Ternyata, hasilnya menunjukkan 65,9 persen dari semua responden setuju bahwa yang terpenting bukanlah ukuran penis melainkan teknik bercinta.
Hal lainnya yang lebih penting dari sekedar ukuran penis adalah kreativitas sebanyak 71,9 persen dari keseluruhan responden, 77,6 persen mengatakan komunikasi seksual, 69, 1 persen mengatakan pengalaman, 76,6 persen mengatakan koneksi, dan 61,9 persen mengatakan ketertarikan.
Daripada ukuran, ternyata perempuan lebih memerhatikan soal durasi. Responden perempuan mengatakan bahwa seks hingga ejakulasi pria rata-rata berlangsung selama 10 menit, tetapi perempuan menganggap idealnya seks perlu berlangsung selama 15 menit atau lebih dari 20 menit.
Hal ini berbanding lurus dengan penelitian pada 2020 oleh Gajanan S. Bhat MCh yang mempertanyakan durasi pada perempuan untuk mencapai orgasme. Dalam penelitiannya ditemukan rata-rata durasi yang diperlukan oleh perempuan adalah lebih dari 13 menit.
https://maymovie98.com/movies/love-nest/
Menkes Tegaskan Vaksinasi Gotong Royong Tak Dipungut Biaya
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan aturan pelaksanaan vaksinasi gotong royong. Ke depannya, pihak swasta bisa menyuntikkan vaksin Corona untuk karyawannya.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelaksanaan vaksinasi mandiri akan dilakukan oleh PT Bio Farma dan pihak swasta. Ia menegaskan masyarakat yang menerima vaksinasi skema mandiri tak akan dikenai biaya.
"Yang penting, prinsipnya, tidak dipungut biaya ke masyarakat," tegasnya saat rapat bersama Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).
Menkes juga mewanti-wanti pihak Bio Farma untuk mencegah adanya vaksinasi berbayar. Vaksinasi mandiri ini menyasar karyawan-karyawan di Indonesia yang pelaksanaannya ditanggung oleh perusahaan.
"Sasaran penerimanya adalah karyawan karyawati di seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Distribusi dan penyuntikannya akan dilakukan oleh Bio Farma," papar Menkes.
Sejauh ini ada dua jenis vaksin Corona yang digunakan untuk skema mandiri, yakni Sinopharm sebanyak 16 juta dosis dan Moderna 5,2 juta dosis. Diperkirakan vaksin tersebut akan tiba di kuartal ketiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar