Otoritas Denmark berencana akan memusnahkan 15 juta cerpelai di seluruh peternakan setelah ditemukannya laporan bahwa hewan tersebut menyebabkan mutasi Virus Corona ke manusia.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengatakan pada Rabu (4/11/2020), virus yang bermutasi berisiko menyebar ke negara lain dan menurutnya berisiko juga untuk keefektifan vaksin di masa depan.
"Kami memiliki tanggung jawab besar terhadap populasi kami sendiri, tapi dengan mutasi yang telah ditemukan ini, kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar pula untuk seluruh dunia," ujar Mette dikutip dari laman NBC News.
Menteri Kesehatan Magnus Heunicke melaporkan bahwa virus yang bermutasi ditemukan pada belasan orang yang terinfeksi oleh cerpelai. Setengah dari 783 kasus COVID-19 di Denmark bagian utara terkait dengan cerpelai.
Lebih lanjut, Kepala Program Keadaan Darurat untuk WHO, Mike Ryan, mengatakan, saat ini tengah dilakukan penyelidikan ilmiah terkait cerpelai yang disebut dapat menularkan virus SARS-CoV-2 atau virus Corona COVID-19.
Direktur di Pusat Penelitian Statens Serum Institut, Kare Molbak, mengatakan skenario terburuk dari permasalahan tersebut adalah 'pandemi baru' dan Denmark harus memulainya dari awal lagi.
"Itu mengapa kita harus menanggapi ini dengan sangat serius," kata Molbak.
Sebelumnya, di Belanda dan Spanyol pun menghadapi kondisi yang serupa, saat ditemukannya mutasi virus Corona dari cerpelai ke manusia di negara tersebut.
Di Amerika Serikat, hampir 10.000 cerpelai di sembilan peternakan di Utah meninggal karena COVID-19, kata dokter hewan negara bagian Dean Taylor kepada NBC News bulan lalu.
https://nonton08.com/movies/bottom-of-the-world-2/
Deretan Obat yang Pernah Ditarik karena Cemaran NDMA, Berpotensi Picu Kanker
Badan Pengawas Obat dan Makanan di berbagai negara secara rutin mengawasi peredaran produk yang beredar dan tidak segan-segan menariknya dari peredaran jika terbukti memiliki potensi yang berbahaya, salah satunya jika tercemar NDMA.
Dikutip dari situs Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR), paparan NDMA berisiko merusak fungsi hati. Beberapa sumber bahkan mengaitkannya dengan risiko kanker. NDMA bisa masuk ke dalam tubuh melalui udara, obat, dan makanan.
Sejauh ini ada beberapa produk yang ditarik karena mengandung NDMA di atas batas aman yang dianjurkan yakni 96 ng per hari. Berikut di antaranya seperti yang dirangkum detikcom.
1. Obat hipertensi Valsartan Cs
Tahun 2018, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI (BPOM RI) meminta para industri untuk menarik obat hipertensi mengandung valsartan produksi Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China. Hal tersebut bermula dari temuan zat pengotor NDMA oleh Badan Pengawas Obat Eropa (EMA).
Selanjutnya di Januari 2019, BPOM RI kembali mengumumkan menarik lima obat hipertensi yang mengandung Irbesartan. Dalam penjelasan resminya, BPOM menyebut langkah itu merupakan tindak lanjut dari temuan BPOM Amerika (FDA) terkait zat pengotor N-Nitrosodiethylamine pada bahan baku Irbesartan dari perusahaan farmasi China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar