Rabu, 18 November 2020

Menkes Terawan Disomasi Lagi, Kali Ini Didesak Revisi PP Tembakau

 Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto disomasi Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Kesehatan (KOMPAK) terkait Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012. PP ini berkaitan dengan Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau.

Kompak sendiri merupakan gerakan aliansi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ketua Komnas Pengendalian Tembakau, Tubagus Haryo Karbyanto mengatakan somasi dilayangkan karena revisi PP tersebut tertunda.


Ia mendesak Kemenkes untuk segera melanjutkan revisi yang disebutnya terhenti dan tak kunjung diselesaikan hingga saat ini.


"Karena sejak tahun 2018, sejak ada kepres yang memandatkan untuk revisi PP 109 sepertinya masih berjalan di tempat, informasi yang kami dapatkan sudah ada 8 PAK pertemuan antar kementerian tetapi itu mentok," ungkapnya webinar 'Somasi Menkes Terawan', Kamis (12/11/2020).


"Menko PMK sudah dua kali menuliskan surat kepada Kemenkes, yaitu November 2019 dan juga Agustus 2020, tetapi proses ini kembali stuck. Stucknya justru ada di kemenkes," tegasnya.


Tubagus menjelaskan jika dalam 14 hari tak ada respons dari Kementerian Kesehatan, somasi kedua kepada Menkes Terawan akan dilayangkan. Dorongan revisi PP ini menurutnya bertujuan untuk menurunkan prevalensi perokok anak dari 9,1 menjadi 8,7.


Jika revisi tidak kunjung dilanjutkan, hal tersebut tentunya tak akan tercapai. Tubagus mengharapkan ada respons baik dari Kemenkes terkait hal ini dalam kurun waktu 14 hari sejak hari ini.


"Somasi itu adalah peringatan, dalam waktu 14 hari ini Kemenkes sudah harus melakukan upaya-upaya menggerakkan kembali produk untuk penyelesaian revisi pp ini, dan dalam 14 hari juga menyampaikan kepada publik dan juga kepada kami apa saja yang sudah dilakukan untuk kembali menggerakkan roda isi pp ini," kata Tubagus.


"Jika dalam 14 hari tidak ada kabar apapun terkait dengan bergeraknya arah penyelesaian revisi ini maka kami akan melanjutkan membuat somasi yang kedua," pungkasnya.


Per hari ini, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, anggota Kompak melakukan aksi di depan Gedung Kemenkes, dengan menyampaikan sejumlah orasi yang ditujukan kepada Menkes Terawan.

https://cinemamovie28.com/movies/jackals/


Dylan Sada Meninggal, Ini Sederet Fakta Baru Misteri Kematiannya


Model Dylan Sada ditemukan tidak bernyawa pada Senin (9/11/2020) lalu. Hingga kini belum jelas apakah Dylan menderita sakit atau tidak sebelum meninggal.

Model bernama lengkap Aldila Wulandari Kusumashanti ini diketahui merupakan cucu dari almarhum Pranadjaja, pendiri Bina Vokalia. Kariernya di panggung mode selama berada di AS melesat.


Dia pernah tampil untuk majalah Clara, Nylon, L'officiel dan majalah Elle. Dylan juga pernah tampil di New York Fashion Week 2018 dan pernah bekerja untuk kampanye Dior, Nikicio, dan majalah Juice.


Adik Dylan Sada, Aldita Namira mengungkapkan sederet fakta baru Dylan Sada di akun Twitternya:


1. Hilang dari Medsos Sebulan Sebelum Meninggal

Menurut Aldita, kakaknya selama sebulan hampir hilang di sosmed atau di manapun.


"Jadi kalau memang ternyata sakit, kemarin mungkin almarhumah lagi dalam kondisi lemas trus jatoh di kamar mandi dan meninggal," tulis Aldita.


2. Ditemukan Teman Sekamar dalam Keadaan Meninggal

Dylan Sada ditemukan di rumahnya oleh teman sekamarnya pada 9 November 2020 pukul 07.00 pagi waktu setempat sudah dalam keadaan meninggal. Lokasi spesifik meninggalnya Dylan di kamar mandi.


Dylan akan dimakamkan di Amerika Serikat. Perwakilan keluarga akan mengurus pemakaman Dylan Sada.


3. Penyebab Kematian Keluar 3-4 Bulan

Penyebab kematian berdasarkan hasil dari pejabat pemerintah yang berwenang akan keluar 3-4 bulan lagi. Namun Almira diberi tahu penyebab kematian Dylan karena jatuh di kamar mandi.


"Kami belum tahu apakah almarhumah sakit atau nggak, karena almarhumah jarang infokan apapun terutama terkait kesehatannya ke keluarga," tulis Aldita lagi.



4. Curhat Kesulitan Keuangan

Dylan memang tidak pernah menceritakan kesulitan hidupnya pada keluarga. Namun lewat followernya, dia menceritakan jika sedang kesulitan keuangan.


Sebuah akun Twitter @imsuffering, mengunggah cuitan soal curhatan Dylan Sada sebelum meninggal dunia. Dylan mengaku sedang kesulitan keuangan.


"Aku kehilangan profesiku dan tabunganku menipis. Aku berusaha untuk tetap positif," tulis Dylan dalam DM pada pemilik akun @imsuffering.


Atas hal ini, adiknya, Dimas Radityo mengatakan, pihak keluarga tidak mengetahuinya. Sebab Dylan susah dihubungi keluarga.


5. Sempat Mengalami KDRT dari Pacar

Kisah hidup Dylan bisa dibilang berliku. Dia pernah mengaku dalam sebuah unggahan di Instagram pada 2018 lalu jika mengalami KDRT dari pacarnya.


Dylan mengaku dipukuli oleh kekasihnya hingga mengalami luka-luka di wajah dan rambutnya rontok. Namun dalam unggahan terbaru pada Mei 2020, tampaknya Dylan menemukan pacar baru yang membuatnya nyaman.

https://cinemamovie28.com/movies/war-for-the-planet-of-the-apes/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar