Rabu, 18 November 2020

Sama-sama Diklaim 90 Persen Efektif, Ini Beda Vaksin Sputnik V dan Pfizer

 Penelitian terkait vaksin virus Corona sampai saat ini masih terus dikebut. Bahkan sampai saat ini ada beberapa nama vaksin yang sudah masuk ke uji klinis tahap akhir dan tengah diuji pada manusia untuk mengetahui efektivitasnya.

Dari beberapa kandidat, ada dua vaksin COVID-19 yang sama-sama diklaim 90 persen efektif. Kedua vaksin tersebut yaitu BNT162b2 buatan Pfizer dan Sputnik V buatan Rusia.


Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui terkait kedua vaksin tersebut yang telah dirangkum detikcom.


1. Pengembang vaksin

- BNT162b2


BNT162b2 menjadi vaksin COVID-19 pertama diklaim 90 persen efektif. Vaksin tersebut dikembangkan oleh perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat Pfizer dan BioNTech.


Efektivitas vaksin hingga 90 persen pada vaksin Pfizer ini berdasarkan analisis sementara pada 94 peserta dalam uji coba pengembangan vaksin COVID-19, memeriksa berapa banyak dari mereka yang menerima vaksin versus plasebo.


- Sputnik V


Sementara Sputnik V dari Rusia, menjadi vaksin pertama ditemukan dan dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia. Vaksin ini juga diklaim 90 persen efektif cegah Corona.


"Dari pengamatan kami, jumlahnya juga lebih dari 90 persen. Kemunculan vaksin lain yang efektif, ini adalah kabar baik bagi semua orang," kata Oksana Drapkina, direktur lembaga penelitian di bawah kementerian kesehatan, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia.


2. Jenis vaksin

- BNT162b2


Vaksin COVID-19 BNT162b2 dari Pfizer ini berbasis teknologi messenger RNA (mRNA). Ini menggunakan gen sintetis yang lebih mudah diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibandingkan dengan teknologi biasa.


BNT162b2 ini dibuat dari virus yang tidak aktif atau dilemahkan. Virus ini tidak akan menyebabkan sakit, tetapi mengajari imun untuk memberikan respon perlawanan.


- Sputnik V


Lain halnya dengan Sputnik V buatan Rusia, vaksin ini dibuat dari DNA adenovirus SARS-CoV-2. Vaksin ini menggunakan virus yang telah dilemahkan untuk mengirim sebagian kecil patogen dan menstimulasi respons imunitas.


3. Cara kerja

- BNT162b2


Cara kerja vaksin BNT162b2 ini menggunakan teknologi yang berbeda. Dengan mRNA, tubuh tidak disuntik virus mati maupun dilemahkan, melainkan disuntik kode genetik dari virus tersebut. Hasilnya, tubuh akan memproduksi protein yang merangsang respons imun.


- Sputnik V


Pada Sputnik V, Alexander Gintsburg, direktur Pusat Penelitian Nasional Gamaleya, mengatakan bahwa partikel virus Corona yang ada di dalam vaksin tidak membahayakan tubuh karena tidak bisa berkembang biak. Respons kekebalan yang didapatkan dari vaksin ini cukup untuk menangkap infeksi COVID-19.

https://nonton08.com/movies/one-piece-film-strong-world/


4. Efek samping

- BNT162b2


Terkait efek samping, dari 43.500 relawan yang mendapatkan suntikan beberapa di antaranya merasakan efek samping berupa sakit kepala dan nyeri otot. Tetapi, efek samping tersebut menghilang dengan cepat.


Adapun beberapa efek samping lainnya yang diungkapkan para relawan, seperti Glenn Deshields asal Austin, Texas yaitu pengar yang parah, rasa seperti mabuk. Sementara relawan lainnya, Carrie asal Missouri merasakan efek samping seperti sakit kepala, nyeri tubuh, sampai demam setelah mendapat suntikan pertamanya pada September lalu.


- Sputnik V


Berdasarkan jurnal yang diterbitkan di The Lancet, vaksin Sputnik V juga menyebabkan efek samping yang ringan. Setengah dari subjek peneliti mengalami demam, 42 persen mengalami sakit kepala, 28 persen merasa kelelahan, dan 24 persen lainnya mengalami nyeri sendi.


Namun, penelitian tersebut tidak menyebutkan berapa lama efek samping ini akan bertahan. Tetapi, peneliti mengatakan sebagian besar efek samping ini ringan dan tidak berlangsung lama.


5. Harga

- BNT162b2


Terkait harga, vaksin BNT162b2 ini pada bulan Juli lalu dijual pada pemerintah AS dengan perkiraan biaya $ 19,50 atau sekitar Rp 275.000 per dosis.


"Kami telah mencoba untuk mengejar pendekatan seimbang yang mengakui bahwa inovasi membutuhkan modal dan investasi sehingga kami berencana untuk memberi harga vaksin kami jauh di bawah harga pasar biasa yang mencerminkan situasi kami saat ini dan dengan tujuan untuk memastikan akses berbasis luas di sekitar dunia," kata Richardson di acara Financial Times.


"Saya berharap akan ada harga yang berbeda di wilayah tertentu di dunia," tambahnya, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang label harga yang berbeda.


- Sputnik V


Sementara untuk vaksin Rusia Sputnik V, diperkirakan harganya bisa tiga kali lebih murah dari vaksin-vaksin lain. Hal ini diungkapkan oleh Dubes Rusia Vorobieva.


"Harga final dari vaksin Sputnik V akan lebih rendah dari vaksin lainnya berdasarkan estimasi kami, seperti dua atau tiga kali lebih murah," terangnya.

https://nonton08.com/movies/the-prophecy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar