Meninggal di usia 90 tahun, aktor legendaris Sean Connery disebut mengidap demensia atau pikun. Gangguan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat tersebut cukup sering ditemukan dalam keseharian.
Riwayat demensia yang diidap pemeran James Bond tersebut diungkap istri keduanya, Micheline. Sebelumnya pada 2013, Sean juga pernah dirumorkan mengidap sejenis penyakit pikun yakni Alzheimer, namun saat itu kabar tersebut telah dibantah.
Deretan tokoh ternama yang juga mengidap demensia antara lain sebagai berikut:
1. Robin Williams
Aktor komedi Robin Williams mengidap penyakit saraf Parkinson beberapa bulan sebelum ditemukan meninggal pada 2014. Dalam autopsi, ditemukan bahwa Williams juga mengidap Lewy body dementia (LBD), salah satu jenis kepikunan yang progresif atau memburuk dengan cepat.
2. Charles Bronson
Aktor laga asal Amerika Serikat, Charles Bronson, meninggal di usia 81 tahun pada 2003 karena pneumonia. Meski tidak terkait langsung dengan kematiannya, Charles disebut mengidap salah satu jenis kepikunan yakni penyakit Alzheimer.
3. Malcolm Young
Rocker Australia yang tergabung dalam grup AC/DC, Malcolm Young, meninggal pada 2017 pada usia 64 tahun. Ia pensiun dari grup band yang melambungkan namanya tersebut pada 2014 untuk menjalani perawatan demensia. Penyakit tersebut turut berkontribusi terhadap kematiannya pada 18 November 2017.
4. Margaret Thatcher
Perdana Menteri Inggris era 1970-an, Margaret Thatcher, bergelut dengan demensia di fase akhir kehidupannya. Kisah wanita berjuluk Iron Lady tersebut dalam menjalani hidup dengan demensia diungkap oleh anaknya, Carol, dalam sebuah memoir.
5. Ronald Reagan
Presiden Amerika Serikat ke-40 Ronald Reagan meninggal karena pneumonia pada 2004. Sebelum meninggal, ia telah bergelut dengan penyakit Alzheimer selama 10 tahun. Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia atau kepikunan yang sering ditemukan.
https://kamumovie28.com/level-2016/
Penyebab Pasti Masih Diselidiki, Sudah 83 Warga Korsel Meninggal Usai Vaksin Flu
Sejak kematian warga Korea Selatan usai suntik vaksin flu pertama kali dilaporkan, kini jumlahnya terus bertambah. Ada 83 orang warga Korea Selatan yang meninggal usai suntik vaksin flu.
Total kematian warga Korsel yang dilaporkan ini disampaikan pada Sabtu (31/10/2020). Lantas apa penyebabnya? Masihkah diselidiki?
"Total 83 orang, sebagian besar adalah lansia, meninggal setelah diberikan vaksin flu musiman," ungkap badan kesehatan masyarakat Korea Selatan, Sabtu (31/10/2020).
Laporan kematian yang terus bertambah memicu kecemasan warga Korea Selatan. Namun, dipastikan laporan kematian ini tidak berkaitan dengan vaksin flu.
Dari total yang dilaporkan, 37 orang sudah berusia lanjut yaitu 70-an. Sementara 34 orang lainnya berusia 80 tahun ke atas.
"Delapan di bawah 60 dan empat berusia 60-an," kata KDCA beberapa waktu lalu.
Dikutip dari The Korea Herald, sebelas kasus lainnya saat ini masih diselidiki. Otoritas kesehatan berulang kali menegaskan bahwa mereka tak menemukan kaitan langsung antara suntikan vaksin flu dengan kematian.
Otoritas kesehatan Korsel juga mengajak warganya agar tetap mendapatkan vaksinasi flu sebelum musim dingin di tengah pandemi Corona. Hal ini untuk menghindari terpapar keduanya, yang diyakini bisa lebih buruk.
Sejauh ini, lebih dari 11,5 juta warga Korea Selatan menerima vaksin flu gratis di Korsel, terhitung 60,9 persen dari tingkat vaksinasi untuk sekitar 19 juta orang, termasuk remaja dan warga lanjut usia.
Umumnya, musim flu tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu menimbulkan antibodi berkembang di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli merekomendasikan orang untuk mendapatkan suntikan flu pada pertengahan November.
Beberapa waktu lalu, 20 hasil otopsi awal dari kepolisian dan tim forensik setempat mengungkap bahwa 13 orang yang meninggal di antaranya disebabkan penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, dan penyakit lain yang disebabkan oleh vaksinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar