Sabtu, 20 Februari 2021

4 Variasi Morning Sex untuk Akhir Pekan

 Salah satu waktu terbaik untuk berhubungan seks dengan pasangan adalah di pagi hari. Namun, Senin sampai Jumat merupakan hari yang sibuk bagi kebanyakan orang, sehingga sulit menyediakan waktu untuk bercinta bersama pasangan di pagi hari.

Tetapi, para pasangan dapat melakukan morning sex dan menghabiskan waktu bersama di akhir pekan agar hubungan semakin erat setelah sibuk bekerja pada hari kerja.


Kamu dan pasangan dapat bermalas-malasan sambil tetap merasakan kenikmatan dengan melakukan morning sex. Dikutip dari Health, berikut 4 posisi terbaik untuk bercinta di akhir pekan.


1. Big spoon, little spoon

Kamu atau pasangan mungkin secara tidak sadar memeluk satu sama lain saat tertidur. Jika kamu masih terbangun dengan posisi ini, maka posisi "spoon" merupakan posisi yang cocok untuk morning sex di akhir pekan. Pasalnya, pada posisi ini pasanganmu akan lebih mudah menggunakan tangannya untuk merangsang puting dan clitoris serta mencium lehermu.


Selain itu, posisi yang dianggap nyaman ini tidak akan membuatmu merasa kelelahan atau keram otot selama berhubungan intim. Tak hanya itu, karena tubuh kamu dan pasanganmu saling menempel, posisi ini juga bisa mempererat hubungan.


2. Lazy doggy style

Posisi doggy style merupakan posisi yang dianggap nyaman dan bisa memberikan kenikmatan, tetapi pasanganmu tetap dapat melakukan penetrasi secara dalam. Namun, pada pagi hari, doggy style dapat dilakukan sambil berbaring. Caranya adalah setelah bangun tidur, kamu bisa melakukan sedikit peregangan perut dan berbaring dengan kaki lurus, kemudian pasanganmu dapat berada di atasmu sembari mulai melakukan dorongan.


Untuk memberikan dukungan lebih terhadap tubuhmu, kamu bisa meletakkan bantal di bawah pinggul. Lalu, pasanganmu kemudian dapat mulai menstimulasi payudara serta puting atau bermain dengan clitoris.


3. 69 side by side

Posisi 69 dapat dilakukan jika kamu dan pasangan menginginkan untuk memulai hari dengan seks oral. Posisi ini cocok bagi pasangan yang tidak ingin bergerak terlalu banyak. Pasalnya, posisi ini tidak menguras tenaga, namun tetap dapat memberi kenikmatan pada pasangan.


4. The cross

Posisi yang juga dikenal dengan posisi "T" ini bisa dijadikan pilihan bagi pasangan yang ingin morning sex sambil bermalas-malasan. Selain itu, posisi ini juga bisa mempererat hubungan kamu dan pasangan lantaran kamu berada di posisi berseberangan, sehingga saat matamu bertemu dengan mata pasangan, kamu menjadi lebih terkoneksi dengan satu sama lain.

https://nonton08.com/movies/about-sara/


CT Value Tinggi Bukan Berarti 'Bebas' dari COVID-19, Ini Alasannya


CT Value menjadi patokan jumlah virus pada tubuh pasien COVID-19. Namun dokter meluruskan, angka CT Value tidak selalu bisa menunjukan status aman-tidak aman pasien.

Dalam kesempatan wawancara sebelumnya, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan, CT Value adalah jumlah siklus dalam PCR yang dilakukan untuk mencari materi genetik virus dari sampel lendir atau hasil swab. Akan tetapi, angka nilai value berbanding terbalik dengan jumlah materi genetik virus.


Semakin tinggi angka CT Value dalam pemeriksaan, semakin sedikit jumlah virus dalam tubuh. Maka itu, CT Value yang tinggi kerap disimpulkan sebagai tanda aman bagi pasien.


Dokter mikrobiologi klinis dari Intibios Lab dr Enty, Sp. MK. menjelaskan, pasien dengan dengan CT Value yang sudah tinggi sebenarnya tidak selalu dalam kondisi aman. Jika masih terdapat gejala, pasien masih berpotensi kuat menularkan virus COVID-19 ke orang lain.


"Bisa saja kita sedang berada di fase awal atau akhir, jadi kita sakit tapi tidak sadar. Pas dicek, hasilnya negatif. Itu biasanya diinterpretasikan dokter dengan CT Value dan sebagainya. Tapi CT Value itu tidak serta merta jadi patokan bahwa kalo CT tinggi berarti sudah aman. Belum tentu, karena ada faktor klinis," ujar dr Enty saat ditemui detikcom di Jakarta, Kamis (18/12/2021).


Ia menjelaskan, jumlah virus yang sedikit bisa disebabkan infeksi sudah mau berakhir, atau justru baru memasuki tahap awal. Maka itu, gejala dan faktor klinis yang dikeluhkan pasien juga penting diperhatikan.


"Batasan tinggi itu berapa? Hari ke berapa pemeriksaan dari onset gejala tentu menjadi pertimbangan dalam interpretasi," imbuhnya.

https://nonton08.com/movies/sara-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar