Banyaknya pengguna yang beralih dari WhatsApp ke Telegram dan Signal. Semua memuncak ketika WhatsApp mengeluarkan kebijakan privasi baru yang tidak disangka-sangka memicu kebingungan dan kesalahpahaman pengguna.
Di tengah konferensi pers, WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev mengatakan bahwa WhatsApp tidak ada masalah bila penggunanya juga memakai aplikasi punya kompetitor. Malah WhatsApp merasa senang bila pengguna memiliki opsi platform bertukar pesan.
"Sangat penting orang-orang memiliki pilihan untuk memakai aplikasi messaging apapun dan itu bagus. Banyak orang yang memakai aplikasi berbeda-beda. Ada saja teman yang memakai aplikasi tertentu, orang tua pakai aplikasi yang lainnya lagi, teman Anda bisa memakai aplikasi yang berbeda dan tidak biasa, dan itu wajar saja," cetus Sravanthi, Jumat (19/2/2021).
Setelah keluar pengumuman soal kebijakan privasi baru WhatsApp, diketahui kompetitor seperti Telegram dan Signal mengalami kenaikan dalam jumlah pengguna. Diketahui, Telegram menjadi aplikasi non-game yang paling banyak diunduh di seluruh dunia pada Januari 2021.
Firma riset aplikasi mobile Sensor Tower mencatat ada lebih dari 63 juta download di Januari. Angka ini 3,8 kali lipat angka download di bulan yang sama tahun lalu.
Sedangkan untuk Signal, menurut data dari Sensor Tower, aplikasi ini pada awalnya baru di-download secara global sebanyak 246 ribu kali seminggu sebelum WhatsApp mengumumkan aturan privasi baru. Seminggu setelah kebijakan itu diumumkan, download Signal meningkat tajam menjadi 8,8 juta kali.
Lebih lanjut, Sravanthi mengatakan bahwa WhatsApp mengerti bahwa isu keamanan adalah hal yang sangat penting. Karena itu ia menegaskan pihak WhatsApp akan selalu memperhatikan keamanan percakapan antar pengguna dan data-data pribadi yang sensitif lainnya.
"Signal dan WhatsApp memakai enkripsi end-to-end karena itu industry best protocol, ini adalah cara consumer berbicara dengan aman. Kami sadar security mulai mainstream dan wajar, saya rasa orang harus memahami pentingnya keamanan," ujar Sravanthi.
Karenanya, WhatsApp memutuskan untuk menunda penerapan kebijakan privasi baru dan memberikan waktu kepada pengguna untuk memahami mengenai isi dari kebijakan tersebut.
"Kami sangat pelan-pelan ke arah sana (kebijakan privasi baru WhatsApp -- red). WhatsApp ingin sangat mempertimbangkan dengan baik, kami mau produk kami tetap simpel. Kami ingin konsumen selalu tahu apa yang kami tawarkan, tidak peduli di mana Anda berada dan bahasa apapun yang Anda gunakan," tukasnya.
https://maymovie98.com/movies/miracles-from-heaven/
Siap-siap, Bakal Ada Notif Baru dari WhatsApp
Jika Anda mendapatkan notifikasi baru dari WhatsApp, jangan kaget, ya. Ini merupakan upaya WhatsApp untuk meluruskan simpang siur dari kebijakan privasi barunya.
Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev mengatakan bahwa WhatsApp menyadari adanya miskomunikasi yang terjadi sehingga muncul interpretasi yang salah terkait isi kebijakan privasi baru WhatsApp.
"Cara kami berkomunikasi di Januari (lewat status WhatsApp) membuat kebingungan dan orang-orang semakin menaruh perhatian. Itu alasannya kami selalu berusaha mengunggah informasi dengan cara berbeda. Ada yang ingin kami beritahukan ke orang-orang dan memberi mereka lebih banyak waktu untuk mengetahui lebih dalam," ujar Sravanthi.
Sebenarnya WhatsApp sudah sering melakukan cara komunikasi langsung kepada pengguna WhatsApp misalnya lewat status WhatsApp yang sudah dilakukan sebelumnya. Ada juga blog yang memberikan informasi sejelas-jelasnya tentang detail kebijakan privasi baru.
"Nanti, akan ada notifikasi di atas baris chat. Kalau Anda klik, Anda akan pindah ke halaman lain. Notifikasi ini akan tetap ada di baris percakapan, orang-orang akan mendapati notifikasi ini sampai kebijakan berlaku dan bisa mengetahui apa dampak dari kebijakan tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, WhatsApp membagikan edukasi melalui status di WhatsApp pada Januari 2021. Total, ada empat status yang diunggah WhatsApp untuk meyakinkan pengguna bahwa pesan mereka akan tetap aman terenkripsi.
"WhatsApp sekarang ada di status! Kami akan membuat kalian tahu tentang fitur baru dan update di sini," tulis WhatsApp di status pertamanya itu.
Mereka pun menegaskan memegang teguh privasi pengguna. "Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami pada privasi kalian. WhatsApp tidak bisa mendengar pembicaraan pribadi kalian karena mereka dienkripsi end-to-end," papar WhatsApp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar