Menjaga gaya hidup sehat sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko penyakit, salah satunya adalah kanker prostat. Kanker prostat merupakan kanker dengan pengidap terbanyak ke-4 terbanyak di dunia.
Selain itu, kanker prostat menempati urutan ke-2 kanker yang paling banyak diidap oleh pria setelah kanker paru. Menurut dokter, kanker prostat sering kali terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, keberhasilan sembuh dari kanker prostat lebih tinggi jika diketahui lebih dini agar sel kanker dapat segera diangkat.
Konsultan Uro-Onkologi, dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp U(K), PhD, menyebutkan bahwa risiko terkena kanker prostat dapat meningkat jika seseorang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat.
"Kalau diet kita tidak bagus, misalnya tinggi lemak, rendah serat, itu meningkatkan terjadinya kanker prostat. Tentu kita harus melakukan diet dengan baik," ujar dr Agus pada acara Virtual Media Briefing dalam rangka memperingati World Cancer Day 2021 pada Rabu (17/2/2021).
Sementara itu, dr Agus mengatakan bahwa pola hidup sehat seperti mengecek kesehatan secara berkala, menghindari rokok, serta melakukan olahraga teratur dapat mengurangi risiko terkena kanker prostat.
"Rutin mengecek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga. Tentu olahraga ini membuat tubuh menjadi lebih sehat, ya. Jadi, rutin berolahraga selama 30 menit per hari atau 3 kali seminggu," jelasnya.
Ia kemudian melanjutkan bahwa istirahat cukup dan mengelola stres juga tak kalah pentingnya agar seseorang dapat terhindar dari risiko kanker.
"Istirahat cukup, kemudian kelola stres. Jadi pola hidup sehat itu yang tadi dikatakan bisa menurunkan risiko terjadinya kanker prostat," lanjutnya.
Di sisi lain, kanker prostat biasanya diidap oleh pria yang telah berusia di atas 50 tahun. Namun, terdapat beberapa kasus kanker prostat yang ternyata dialami oleh pria di bawah usia 50 tahun.
"Terkait usia, ya, itu memang lebih banyak (terjadi pada) usia di atas 50 tahun. Di bawah 50 tahun, namanya kanker itu ada dan kita pernah mengalami, tapi sangat-sangat jarang. Selama saya menjadi urologi, itu baru menangani 2 kasus yang usianya di bawah 50 tahun," ungkap dr Agus.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya kemungkinan terdapat karakteristik berbeda, tetapi ia menekankan bahwa kasus ini sangat jarang terjadi. Sehingga, masyarakat, khususnya pria, tidak perlu khawatir.
"Mungkin memang punya karakteristik yang sangat berbeda dan sangat jarang, tapi jangan khawatir," pungkasnya.
Terakhir, dr Agus menghimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang telah berusia 40 tahun, agar melakukan pengecekan medis secara rutin guna mengurangi terjadinya kanker prostat.
https://indomovie28.net/movies/au-dela-de-la-peur/
Kacau! Vaksin Corona Palsu di China Isinya Air Garam
Otoritas China baru-baru ini menangkap komplotan sindikat pemalsu vaksin Corona beromzet miliaran rupiah. Sindikat ini bahkan menghasilkan US$ 3 juta atau sekitar Rp 42 miliar dari penjualan vaksin palsu mereka.
Pria yang diidentifikasi bernama Kong, yang berperan sebagai ketua sindikat tersebut, sebelumnya meneliti desain kemasan vaksin asli sebelum membuat sekitar 58 ribu duplikat di rumahnya sendiri.
Dikutip dari BBC, sejumlah vaksin palsu yang ia produksi diselundupkan ke luar negeri tapi belum diketahui negara penerimanya.
Kejaksaan Agung China mengatakan Kong dan rekannya mengisi 58 ribu jarum suntik berisi saline water atau larutan air garam dan menjualnya di seluruh China. Kong, yang telah ditangkap pada 25 Desember 2020, membual kepada pelanggan bahwa dia mendapatkan dosis vaksin dari produsen melalui 'orang dalam'.
Media Global Times melaporkan dalam satu kasus di November lalu, Kong menjual sekitar 2.000 vaksin palsu kepada tersangka lain bernama Li seharga 1,04 juta yuan atau Rp 2 miliar.
Li kemudian mengirimkan 600 dari dosis tersebut secara internasional melalui Hong Kong pada 12 November dan menghasilkan keuntungan US$ 140 ribu.
BBC melaporkan bahwa beberapa vaksin palsu telah dijual ke rumah sakit di China dengan harga yang melambung tinggi. Beberapa penipu bahkan menyewa "dokter desa" untuk memberikan vaksin palsu kepada orang-orang di dalam mobil mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar