Kamis, 25 Februari 2021

Wamenkes: 1.831 Nakes Terjangkit Corona, 17 Persen di Antaranya Gugur

  Tak sedikit tenaga kesehatan (nakes) yang gugur sejak wabah COVID-19 merebak. Berdasarkan data tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) per 10 Februari, total 1.831 dokter yang terkonfirmasi positif Corona.

Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono menyebut perjuangan para nakes menjadi catatan sejarah pandemi Corona dalam dunia kedokteran. Menurutnya, banyaknya nakes yang gugur karena COVID-19 menandakan betapa beratnya perjuangan nakes.


"Dari 1.831 tersebut, itu teman-teman kita 17 persen di antaranya wafat, dan ini air mata kita susah habis," jelas Dante dalam webinar online Tim Mitigasi IDI, Kamis (25/2/2021).


"Mengingat teman-teman kita yang sudah wafat tersebut yang sudah melakukan segala daya upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien-pasien kita," lanjutnya.


Dante menyebut, upaya untuk memperjuangkan keselamatan nakes kini salah satunya dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Adapun vaksinasi pada nakes total sasarannya sebanyak 1.468.764 di tahap pertama dan sudah ada 58,43 persen juga sudah mendapat vaksinasi dosis kedua.


Vaksinasi pada nakes, menurut Dante, bisa menurunkan angka kematian terkonfirmasi positif COVID-19. "Baik yang terkonfirmasi di rumah sakit maupun yang di pelayanan praktik sehari-hari," bebernya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDI Daeng M Faqih juga menilai kondisi nakes saat ini cukup darurat. Terlebih belum ada gambaran kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.


Maka dari itu, menurutnya, perlindungan yang maksimal pada nakes perlu diperhatikan.


"Boleh dikata kondisi ini adalah kondisi emergency bagi kawan-kawan nakes yang melakukan pelayanan bagi pasien COVID-19. Oleh karena itu upaya untuk memberikan perlindungan yang maksimal pada kawan-kawan nakes adalah hal yang sangat kita perlukan ke depan," bebernya.


"Karena rasanya COVID-19, pandemi ini belum kita ketahui kapan akan berakhir," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/we-are-your-friends/


Dokter Umum Jadi yang Paling Banyak Meninggal Akibat COVID-19, Ini Sebabnya


 Selama pandemi COVID-19 banyak dokter di Indonesia yang menjadi korban penyakit ini, bahkan hingga meninggal dunia. Menurut data Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dokter umum menjadi yang paling banyak terpapar virus Corona.

Tim Standarisasi dan Protokol Mitigasi PB IDI, Dr dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS, FINASIM, FACP, FICA, mengatakan sudah ada 178 dokter umum yang meninggal akibat COVID-19 per 10 Februari 2021.


Menurut dr Eka, penyebabnya adalah banyak pasien yang datang berobat ke dokter umum namun mereka tidak menyadari sedang terkena COVID-19.


"Yang terbanyak dokter yang terkena adalah dokter umum. Tadi saya sampaikan bahwa dokter umum kedatangan pasien yang mungkin dia berobat karena demam, mungkin batuk, nyeri sendi, ternyata COVID," kata dr Eka dalam acara virtual yang diselenggarakan Tim Mitigasi PB IDI, Kamis (25/2/2021).


Lebih lanjut, kata dr Eka, ini menjadi alasan mengapa lebih banyak dokter yang terinfeksi virus Corona adalah mereka yang tidak menangani pasien COVID-19 secara langsung. "Banyak yang terpapar adalah yang tidak menyadari bahwa pasien itu datang dengan COVID, pasien-pasien yang tanpa gejala," jelasnya.


Menurut dr Eka, apabila ini terus terjadi, dikhawatirkan banyak dokter yang akan menjadi korban sehingga pelayanan kesehatan menjadi terhambat.


"Ketika banyak dokter yang terpapar, maka kita banyak kehilangan dokter. Tidak hanya yang wafat, tetapi yang melakukan isolasi mandiri dan perawatan juga, sehingga pasien COVID dan pasien non COVID akan terlambat (ditangani)," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/female-hostel-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar