Minggu, 28 Februari 2021

Muncul Alergi Sepulang Vaksinasi COVID-19? Ini yang Wajib Dilakukan

 - Risiko alergi vaksin COVID-19 sejujurnya tidak bisa diprediksi karena kandungan di dalamnya adalah sesuatu yang baru. Artinya, setiap orang memiliki kemungkinan alergi terhadap vaksin baru ini. Yang bisa diupayakan hanyalah penanganan jika ada reaksi pasca penyuntikan.

"Kalau ada riwayat alergi obat, itu bahannya beda dengan vaksin. Jadi masih boleh (disuntik vaksin COVID-19)," jelas ahli alergi dan imunologi Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI pada detikcom, Sabtu (27/2/2021).


"Kalau seseorang disuntik apa pun terjadi reaksi alergi, vaksin kedua juga tidak boleh karena dari yang pertama dia alergi berat. Sekarang kita belum tahu (ada reaksi) kalau dia belum ambil vaksin COVID-19 dosis pertama," lanjut Prof Iris.


Prof Iris menjelaskan, sebenarnya setiap orang memiliki risiko yang sama untuk mengalami reaksi alergi setelah divaksin COVID-19. Pasalnya, orang yang menunjukkan reaksi alergi akibat vaksin COVID-19 hanyalah orang yang sudah pernah disuntik dosis pertama.


Ada yang langsung ketahuan 30 menit pertama. Bisa juga setelah 30 menit, sudah di rumah baru terjadi. Kalau ada reaksi apa-apa, langsung lapor ke IGD mana pun terdekat

Prof Iris Rengganis, SpPD-KAI - Ahli alergi dan imunologi

Pada saat vaksinasi, penerima vaksin COVID-19 akan diminta menunggu selama 30 menit setelah penyuntikan untuk melihat ada atau tidaknya reaksi alergi. Jika ada, penangan penanganan medis akan diberikan.


Namun Prof Iris menyebut, sebagian reaksi alergi justru timbul pada lebih dari 30 menit pasca penyuntikan, bahkan ada yang baru terjadi beberapa hari kemudian.


Jika mengalami gejala reaksi alergi ketika sudah di rumah, penerima vaksin diminta untuk langsung mendatangi IGD terdekat untuk penanganan medis.


"Ada yang langsung ketahuan 30 menit pertama. Bisa juga setelah 30 menit, sudah di rumah baru terjadi. Kalau ada reaksi apa-apa, langsung lapor ke IGD mana pun terdekat. Kita harus pasca kejadian, baru bisa ada penanganan," jar Prof Iris.


Sedangkan dari petugas medis, penanganan untuk orang yang alami gejala reaksi vaksin juga disiapkan di hadapan penyuntik. Misalnya, adrenalin yang harus siap diberikan pada penerima vaksin yang alami syok.

https://indomovie28.net/movies/the-little-vampire/


Ng Man Tat 'Guru Boboho' Dikabarkan Meninggal karena Kanker Hati


Aktor legendaris Hong Kong, Ng Man Tat, dikabarkan meninggal dunia karena kanker hati. Mengutip media Taiwan, Asiaone mengabarkan 'Paman Tat' meninggal setelah menjalani perawatan kanker hati.

Dikutip dari The Standard, kabar kematian Paman Tat disampaikan juga oleh rekan dekatnya, Tenky Tin Kai-man. Dikatakan, Paman Tat meninggal pukul 5:16 di Union Hospital.


"Dia meninggalkan kita dengan damai," katanya.


"Dokter telah meresepkan obat untuk membuatnya lebih baik, dia meninggal dalam tidur," lanjutnya.


Paman Tat dikenal lewat perannya dalam sejumlah film. Bersama Stephen Chow, kia ikut bermain di film Shaolin Soccer. Paman Tat juga kerap tampil dalam film komedi sebagai Guru Boboho.


Beberapa waktu lalu, ia dirumorkan mengalami serangan jantung saat tengah menjalani sesi pemotretan untuk film terbarunya, The Legend of Shaolin Temple.


Sebelumnya, kondisi kesehatan Paman Tat juga sempat jadi perbincangan. Dalam salah satu foto yang beredar di 2019, ia tampak lemah dan kurus. Beberapa kali ia dikabarkan mengalami masalah jantung dan diabetes.

https://indomovie28.net/movies/butterfly-on-a-wheel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar