- Nvidia mengurangi kemampuan RTX 3060 saat dipakai menambang mata uang kripto Ethereum, yang membuat kartu grafis tersebut tak lagi efisien untuk menambang.
'Fitur' ini bakal dihadirkan bersama driver baru yang dirilis bersamaan dengan RTX 3060, di mana Nvidia akan mengurangi hash rate untuk penambangan Ethereum sebanyak 50%, yang akan aktif saat software mendeteksi adanya aktivitas penambangan mata uang kripto.
"Kami mendesain GPU GeForce untuk gamer, dan gamer saat ini menuntut lebih. Sayangnya, GPU Nvidia bisa diprogram, dan pengguna terus menerus menemukan penggunaan baru (untuk GPU Nvidia), seperti simulasi cuaca, gene sequencing sampai deep learning dan robotik. Menambang mata uang kripto adalah salah satunya," ujar Matt Wuebbling, head of global marketing GeForce di Nvidia.
Tampaknya ini adalah salah satu cara Nvidia untuk mengatasi kelangkaan GPU akibat diborong oleh para penambang mata uang kripto. Sebagai gantinya, Nvidia akan menawarkan produk baru bernama Cryptocurrency Mining Processor (CMP) ke para penambang Ethereum.
Prosesor ini menurut Nvidia bakal menawarkan performa dan efisiensi terbaik untuk penambangan mata uang kripto. Namun memang tak bisa dipakai untuk mengolah grafis sama sekali, tak seperti GPU.
Produk CMP ini dipasikan tak akan berdampak pada ketersediaan stok GPU Nvidia untuk para gamer, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (19/2/2021).
CMP ini tak mempunyai input untuk display, jadi bisa dipasangkan ke perangkat penambang dengan lebih baik. Nvidia pun menyebut CMP punya peak core voltage dan frekuensi yang lebih rendah untuk meningkatkan performa penambangan Ethereum.
"Dengan CMP kami bisa membantu penambang membangun data center paling efisien dengan tetap menjaga (ketersediaan) GPU GeForce RTX untuk gamer," tambah Wuebbling.
https://movieon28.com/movies/priest/
Clubhouse Tembus 8 Juta Download
- Clubhouse telah melampaui 8 juta download di seluruh dunia sejak diluncurkan. Aplikasi media sosial berbasis audio ini mengalami ledakan pertumbuhan dalam beberapa bulan terakhir.
Firma analisis dan riset aplikasi mobile App Annie menyebutkan, pada 1 Februari Clubhouse mencatat lebih dari 3,5 juta unduhan secara global. Kemudian pada 16 Februari, angka downloadnya melesat tembus hingga 8,1 juta.
Dikutip dari Venture Beat, Jumat (19/2/2021) salah satu analis App Annie, Lexi Sydow menyebutkan, aplikasi ini dengan cepat menarik perhatian di Inggris, Jerman, Jepang, Brasil, Turki, dan sejumlah negara lainnya.
Seperti banyak bisnis sosial lainnya di tengah pandemi, Clubhouse mendapatkan keuntungan dari kebutuhan untuk menggantikan yang hilang karena situasi pandemi COVID-19.
"Clubhouse menggantikan kekosongan saya dalam berjejaring setelah tidak ada lagi konferensi yang bisa saya hadiri secara langsung," kata Oden Sharon, developer game asal Israel.
Dengan ratusan orang bergabung dalam sebuah ruangan obrolan, kemungkinan besar selalu ada ahli yang akan mendiskusikan suatu topik. Moderator dapat mempromosikan audiens tertentu untuk bergabung ke 'panggung', dan anggota audiens lainnya dapat mengangkat tangan secara virtual untuk mengajukan pertanyaan.
Ada banyak orang dari kalangan teknologi, selebriti, dan influencer bergabung di platform ini. Pengguna Clubhouse lainnya, CEO Influential Ryan Detert menyebutkan, Clubhouse adalah platform yang bagus karena berfungsi sebagai jejaring profesional seperti LinkedIn, namun dengan format diskusi panel.
"Ini adalah platform yang hebat untuk terhubung dengan pebisnis yang berpikiran sama. Selain itu, sifat platform yang singkat dan kemampuan nama-nama besar untuk ikut mengobrol, membuatnya menarik dan tidak dapat diprediksi," sebutnya.
Memang tidak semua orang penggemar Clubhouse. Sebagian berpikir karena Clubhouse memiliki penonton elit (atau elitis) saat ini.
"Kesan saya, Clubhouse hanyalah contoh lain dari Silicon Valley yang mencoba 'meningkatkan' solusi yang ada yang sebenarnya tidak rusak," senior di bidang humas Jonathan Hirshon.
https://movieon28.com/movies/the-priests/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar