Kamis, 25 Februari 2021

Lagi Rawan Banjir, Bisakah Virus Corona Menular Lewat Air?

 Curah hujan yang tinggi menimbulkan bencana banjir di sebagian daerah Indonesia. Di masa pandemi COVID-19, apakah ada ancaman virus Corona menular lewat air?

Direktur Global Infectious Hazard Preparedness, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sylvie Briand, menjawab sejauh ini tidak ada bukti bahwa virus Corona dapat menular lewat air. Virus pada umumnya menular lewat percikan liur ketika seseorang bernapas, bicara, atau batuk.


"Air tidak bisa menularkan COVID-19... Jadi bila Anda misalnya berenang di kolam renang atau kolam lainnya, Anda tidak akan terinfeksi COVID-19 dari air," kata Sylvia seperti dikutip dari situs resmi WHO pada Kamis (25/2/2021).


Hal serupa juga diungkapkan oleh ahli teknik lingkungan Krista Wigginton dari University of Michigan. Virus Corona memang bisa terdeteksi di air limbah yang meluap saat banjir, namun kemungkinan virus tersebut sudah tidak mampu lagi menginfeksi manusia.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sampai saat ini juga belum menerima laporan ada kasus infeksi COVID-19 karena air banjir.


"Kadang air banjir dapat tercampur dengan limbah. Sampai saat ini CDC belum mendapat laporan virus menyebar karena seseorang tidak sengaja menelan atau terpapar air yang terkontaminasi oleh feses dari orang sakit," tulis CDC di situsnya.

https://movieon28.com/movies/jin-joos-loss-of-innocence/


Wamenkes: 1.831 Nakes Terjangkit Corona, 17 Persen di Antaranya Gugur


 Tak sedikit tenaga kesehatan (nakes) yang gugur sejak wabah COVID-19 merebak. Berdasarkan data tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) per 10 Februari, total 1.831 dokter yang terkonfirmasi positif Corona.

Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono menyebut perjuangan para nakes menjadi catatan sejarah pandemi Corona dalam dunia kedokteran. Menurutnya, banyaknya nakes yang gugur karena COVID-19 menandakan betapa beratnya perjuangan nakes.


"Dari 1.831 tersebut, itu teman-teman kita 17 persen di antaranya wafat, dan ini air mata kita susah habis," jelas Dante dalam webinar online Tim Mitigasi IDI, Kamis (25/2/2021).


"Mengingat teman-teman kita yang sudah wafat tersebut yang sudah melakukan segala daya upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien-pasien kita," lanjutnya.


Dante menyebut, upaya untuk memperjuangkan keselamatan nakes kini salah satunya dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Adapun vaksinasi pada nakes total sasarannya sebanyak 1.468.764 di tahap pertama dan sudah ada 58,43 persen juga sudah mendapat vaksinasi dosis kedua.


Vaksinasi pada nakes, menurut Dante, bisa menurunkan angka kematian terkonfirmasi positif COVID-19. "Baik yang terkonfirmasi di rumah sakit maupun yang di pelayanan praktik sehari-hari," bebernya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDI Daeng M Faqih juga menilai kondisi nakes saat ini cukup darurat. Terlebih belum ada gambaran kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.


Maka dari itu, menurutnya, perlindungan yang maksimal pada nakes perlu diperhatikan.


"Boleh dikata kondisi ini adalah kondisi emergency bagi kawan-kawan nakes yang melakukan pelayanan bagi pasien COVID-19. Oleh karena itu upaya untuk memberikan perlindungan yang maksimal pada kawan-kawan nakes adalah hal yang sangat kita perlukan ke depan," bebernya.


"Karena rasanya COVID-19, pandemi ini belum kita ketahui kapan akan berakhir," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/the-girl-next-door-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar