Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 7.533 pada Rabu (24/2/2021). Total positif menjadi 1.306.141, sembuh 1.112.725, dan meninggal 35.254 kasus.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini ada 73.014. Sementara jumlah suspek saat ini ada 77.512.
Sementara total kasus aktif alias pasien yang masih terinfeksi COVID-19 tercatat sebanyak 158.162 orang, berkurang 442 dibandingkan kemarin.
Detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada hari ini adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 7.533 menjadi 1.306.141
Pasien sembuh bertambah 7.735 menjadi 1.112.725
Pasien meninggal bertambah 240 menjadi 35.254
Sebelumnya, pada Selasa (23/2/2021), tercatat total sebanyak 1.298.608 kasus positif COVID-19. Ada 1.104.990 pasien sembuh dan 35.014 kasus meninggal dunia.
https://cinemamovie28.com/movies/bluebell/
Menkes: Vaksin Tidak Hanya untuk Melindungi Diri Sendiri!
Vaksinasi Nasional COVID-19 telah dimulai sejak Januari 2021. Penyuntikan vaksin ini menjadi salah satu kunci bagi Indonesia untuk keluar dari situasi pandemi.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menerangkan program vaksinasi membutuhkan partisipasi kolektif dari seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, program vaksinasi bukanlah upaya pencegahan COVID-19 hanya bagi individu, tapi juga bertujuan membentuk kekebalan kelompok.
Dalam talkshow spesial HUT ketiga Radio Kesehatan, Budi mengulas berdasarkan arahan dari para ahli epidemiologi, kekebalan kelompok baru bisa terbentuk jika jumlah masyarakat yang menerima vaksin sudah di atas 70 persen dari total populasi. Kekebalan kelompok itu penting untuk melindungi orang yang telah divaksin maupun orang yang tidak dapat menerima vaksin dari penularan COVID-19.
Budi menyebut kelompok masyarakat yang tidak dapat menerima vaksin, lantaran riwayat kesehatan atau alasan lainnya membutuhkan perlindungan dari kelompok. Oleh sebab itu masyarakat yang memenuhi kriteria, sangat dianjurkan untuk menjalani vaksinasi.
"Vaksin ini bukan hanya melindungi diri kita saja, tapi juga melindungi keluarga kita melindungi tetangga kita, melindungi rakyat Indonesia. Terutama orang orang yang tidak sekuat kita, contoh orang (tua) renta, orang dengan komorbid, orang yang tidak bisa divaksin. Orang ini kasihan kan kalau mereka tidak bisa divaksin kemudian banyak orang tidak mau divaksin, kemudian menularkan ke orang-orang ini bisa fatal. (Program vaksinasi ini) misi sosialnya lebih besar daripada misi individualnya," kata Budi dalam perbincangan di Radio Kesehatan, Selasa (23/2/2021).
Dalam sesi talkshow lainnya di Radio Kesehatan, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan drg Oscar Primadi menegaskan agar tidak ada lagi penyebaran informasi hoax mengenai penanganan pandemi COVID-19, termasuk soal vaksinasi. Ia mengajak setiap individu untuk menghadapi pandemi dengan cara yang positif.
Oscar menambahkan program vaksinasi merupakan wujud dari kehadiran negara untuk menyelamatkan rakyatnya dari situasi pandemi. Begitu pula dengan arahan yang diberikan pemerintah, seperti protokol kesehatan 3M dan 5M, merupakan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19.
"Tidak ada alasan kita untuk saling menjelek-jelekkan, menghujat, membuat hoax tak bertanggung jawab, lalu mudah men-share sesuatu yang tidak baik. Saya berharap kita patuhi bersama-sama, kita bergerak kepada kebaikan tadi," pesan Oscar.
Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, program vaksinasi telah berjalan. Hampir 1,3 juta tenaga kesehatan telah mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama. 700 ribu di antaranya pun telah merampungkan penyuntikan vaksinasi dosis kedua.
Nadia menguraikan sesuai target yang ditetapkan, ada 1,46 juta tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi. Untuk itu, ia mengajak para tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin karena berbagai faktor, antara lain tekanan darah tinggi, menyusui, atau penyintas COVID-19 untuk segera mengikuti program vaksinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar