Xiaomi identik dengan perangkat yang harganya lebih murah dibanding perangkat sekelasnya. Apa pun lini produknya. Tapi, khusus untuk Mi TV 55 inch Bezel Less 4K ini, harganya membuat dahi berkerut. Kenapa?
TV 4K ini dijual dengan harga Rp 8 juta. Padahal, Xiaomi (dan sejumlah merk lain) punya TV berukuran dan resolusi sama di kelas harga Rp 5 jutaan. Kok aneh ya?
Ini nggak Xiaomi banget. Tapi setelah dilihat lagi spesifikasinya, ternyata TV ini bukan berada di kelas TV 4K 55 inch lain, karena panelnya menggunakan teknologi quantum dot, alias QLED. TV lain dengan panel ini harganya jelas di atas Rp 10 juta, bahkan mencapai Rp 15 juta.
Jadi apakah TV dengan panel QLED ini layak beli karena punya kualitas gambar lebih baik dibanding TV 4K lain yang harganya Rp 5 jutaan? Jawaban singkatnya adalah: Iya. Jawaban lebih panjangnya pada ulasan di bawah ini.
Desain
Sebagai TV QLED dengan harga yang jauh lebih murah dibanding perangkat sekelas, biasanya desain dan material adalah aspek yang dikorbankan. Tapi di Mi TV 55 inch Bezel Less 4K, rasanya tidak seperti itu.
Framenya terbuat dari bahan aluminum, yang membuatnya terlihat mewah. Lalu, sesuai namanya, bezel di TV ini pun sangat tipis. Rasio layar ke bodinya mencapai 96%, alhasil untuk panel dengan diagonal 55 inch ini bisa disimpan dalam bodi berukuran 1.230 mm x 714 mm.
Saat dinyalakan, bezelnya nyaris tak terlihat. Kecuali bezel bawahnya yang menyimpan logo 'Mi' -- yang juga hampir tak terlihat dan lampu indikator yang hanya menyala sebentar saat TV dinyalakan.
'Kaki' TV ini juga terbuat dari bahan metal, yang perlu dipasang kecuali TV ini dipasang di dinding menggunakan bracket. Kakinya sendiri terlihat dan terasa kokoh, kecuali ulir plastiknya untuk memasang baut ke TV, yang membutuhkan tenaga ekstra untuk memasangnya.
Jumlah port yang disediakan cukup banyak. Ada tiga port HDMI 2.1 dengan dukungan eARC. Namun, meski punya port HDMI 2.1, TV-nya tak mendukung variable refresh rate (refresh rate maksimal 60Hz). Ya, tapi dengan harga seperti ini, itu adalah hal yang wajar.
Selain itu ada juga dua port USB 2.0, sebuah port ethernet, dan port audio 3.5 mm, optical, dan AV. Koneksi WiFinya berstandar 802.11ac dan Bluetooth 5.0. Dalam pengujian, dengan koneksi internet 100 Mbps lewat router WiFi AX, tak ada masalah sama sekali dalam memutar konten 4K, baik di YouTube, Netflix maupun Disney+ Hotstar.
https://trimay98.com/movies/ju-on-the-curse-2/
MediaTek Luncurkan Modem M80 5G Tembus Kecepatan Downlink 7,67 Gbps
- MediaTek mengumumkan modem M80 5G terbarunya yang menggabungkan teknologi mmWave dan sub-6 GHz 5G ke dalam satu chip.
M80 mendukung kecepatan ultra-cepat pada arsitektur non-standalone (NSA) dan standalone (SA), dengan kecepatan puncak 7,67 Gbps untuk downlink dan 3,76 Gbps untuk uplink. Modem ini turut mendukung dual 5G SIM, dual 5G NSA dan jaringan SA, dan dual Voice over New Radio (VoNR) untuk konektivitas yang lebih andal.
"Untuk memajukan pengalaman 5G pengguna, modem baru ini mendukung standar dan spesifikasi seluler global terbaru dan mengemas teknologi penghematan daya khas MediaTek bersama dengan kecepatan ultra-cepat ," kata JC Hsu, Corporate Vice President and General Manager MediaTek dari unit bisnis Wireless Communications dalam keterangannya.
Modem 5G ini diklaim ideal untuk berbagai perangkat, termasuk smartphone, PC, hotspot Mi-Fi, peralatan premis pelanggan (customer premise equipment / CPE) broadband, aplikasi IoT industri, dan lainnya.
M80 telah diuji terhadap standar industri dan diharapkan dapat diambil sampelnya oleh pelanggan pada akhir tahun 2021. M80 menawarkan dukungan kepada operator di seluruh dunia untuk berbagai teknologi akses radio seperti:
3GPP Release 16 standard
Sub-6 GHz and mmWave dual connectivity and carrier aggregation
5G NR (FR1) with more than two carrier aggregation
5G mmWave (FR2) up to 8CC
5G carrier aggregation with Mixed Duplex (TDD + FDD)
Dynamic spectrum sharing (DSS) ready
https://trimay98.com/movies/ju-on-the-curse/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar