Selasa, 16 Februari 2021

Ashanty Positif Corona dan Idap Autoimun, Bagaimana Pengobatannya?

 Artis dan penyanyi Ashanty positif Corona. Kabar ini diumumkannya melalui unggahan Instagram Stories miliknya. Tak hanya dirinya, ketiga anaknya yaitu Aurel, Azriel, dan Arsy juga positif terinfeksi virus Corona saat menjalani tes PCR.

Sebelum dipastikan positif, Ashanty mengalami beberapa gejala umum COVID-19 dan langsung menjalani tes COVID-19. Gejala COVID-19 yang dialaminya seperti flu hingga sesak napas.


"Terakhir swab tanggal 8 Februari negatif, Sabtu kemarin antigen negatif. Dan semalam tiba-tiba meriang, flu, batuk, panas tinggi, sesak napas," tulis Ashanty dalam Instagram Stories miliknya.


Sebelum Ashanty positif Corona, ia juga pernah menceritakan bahwa dirinya didiagnosis mengidap penyakit autoimun.


Lalu bagaimana pengobatannya?

Ahli alergi dan imunologi Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI mengatakan jika pasien COVID-19 memiliki penyakit autoimun, tentu pengobatannya akan berbeda.


"Berbeda, jelas berbeda, orang autoimun tergantung juga ada beberapa yang diperlukan pemberian obat yang menekan imun sistemnya. Misalnya masih memerlukan obat-obat untuk menurunkan sistem imunnya ya berarti dia harus hati-hati, karena dia belum tentu bisa divaksinasi," jelas Prof Iris, saat dihubungi detikcom, Senin (15/02/2021).


Prof Iris menjelaskan, pasien COVID-19 dengan penyakit autoimun berisiko mengalami gejala yang berat, terlebih jika masih mengkonsumsi obat untuk menekan imunnya. Untuk itu, pengobatan untuk gejala autoimun yang dideritanya harus dihentikan sementara.

https://cinemamovie28.com/movies/the-king-of-the-streets/


"Kita harus hentikan, karena kalau kita teruskan, nanti infeksinya jalan terus karena obat-obatnya menekan imun sistemnya, sementara dia butuh imun sistem yang kuat. Usahakan orang dengan kondisi autoimun ini tidak terkena Corona," jelas Prof Iris.


Apakah pengidap penyakit autoimun seperti Ashanty yang saat ini positif Corona, bisa menerima vaksin COVID-19? Selengkapnya di halaman berikut.


Apakah penyakit autoimun selalu memperburuk gejala pasien COVID-19?

"Ya prinsipnya bahwa secara khusus tentu (bisa lebih parah), kalau memang dia autoimun kemudian kena COVID-19 maka ini kan komorbid. Ini tergantung juga dari kondisi dia, apakah memang saat itu dia lagi keadaan infeksi, ada demam juga, tambah kena COVID-19, itu akan memperburuk keadaan," jelas dokter spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pada detikcom.

Selaras dengan Prof Iris, Prof Ari juga menganjurkan agar menghentikan sementara pengobatan autoimunnya. Hal ini kembali pada seberapa parah kondisi autoimun yang dialami pasien seperti Ashanty positif Corona.


Apa bisa mendapat vaksin COVID-19?

Penyakit autoimun termasuk ke dalam deretan penyakit komorbid yang memerlukan ketentuan khusus saat diberikan vaksin Corona. Berdasarkan pedoman terbaru Kementerian Kesehatan, para pengidap penyakit autoimun untuk menunda vaksinasinya.


"Bagi penderita penyakit autoimun sistemik, vaksinasi harus ditunda dan harus dikonsultasikan pada dokter yang merawat," jelas pedoman terbaru Kemenkes soal syarat vaksinasi.


Selain itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) juga menjelaskan beberapa kriteria pengidap autoimun yang tidak boleh divaksin Corona, yaitu:


Penyakit autoimun sistemik

Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Sjogren

Rheumatoid Arthritis

Vaskulitis

Adapun penyakit autoimun yang bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19, jika kondisi kesehatannya terkontrol dengan baik seperti:

Khusus untuk tiroid autoimun

Penyakit autoimun hematologi

Inflammatory bowel disease (lBD)

"Layak divaksinasi selama remisi dan terkontrol, konsultan dengan dokter di bidang terkait," jelas rekomendasi PAPDI.

https://cinemamovie28.com/movies/time-renegades/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar