Pada Juli 2020 lalu, Mark Zuckerberg membuat heboh setelah foto yang memperlihatkan wajahnya berwarna putih seperti Joker saat sedang berselancar viral di media sosial. Setelah hampir setahun, Zuckerberg buka-bukaan soal penampilannya yang sempat dijadikan meme itu.
Dalam video Instagram Live bersama Head of Instagram Adam Mosseri, Zuckerberg membicarakan banyak hal mulai dari fitur baru Instagram untuk kreator, sampai kehidupan keluarga mereka. Tapi salah satu momen yang menarik perhatian adalah saat Zuckerberg membahas fotonya saat sedang berselancar di Hawaii dengan wajah yang sangat putih.
Zuckerberg mengatakan saat itu ia sedang asyik bermain dengan papan selancar elektrik bersama peselancar profesional Kai Lenny. Sebagai orang yang memiliki kulit pucat, Zuckerberg mengaku memang sering menggunakan tabir surya saat berolahraga di air.
Tiba-tiba ia melihat paparazzi sedang mengikuti mereka, karena itu ia menggunakan tabir surya dengan sangat tebal agar tidak dikenali. Tapi rencananya itu gagal karena tidak hanya ia berhasil dikenali oleh paparazzi, tapi juga penampilannya menjadi bahan obrolan netizen.
"Dan itu kemudian menjadi bumerang," kata Zuckerberg, seperti dikutip dari Buzzfeed, Kamis (29/4/2021).
"Delta antara seberapa keren penampilan kalian dan foto terburuk yang bisa diambil oleh paparazzi cukup lucu," sambungnya.
Setelah viral, foto tersebut langsung menjadi bahan meme oleh netizen. Banyak yang menyamakannya dengan Joker dari serial televisi Batman di tahun 1960-an, sampai pantomim dari Prancis.
Tapi pendiri dan CEO Facebook ini tidak merasa tersinggung telah viral dan dijadikan meme karena penampilannya. "Jika seseorang ingin mengunggah meme tabir surya, tidak apa-apa. Saya senang bisa membuat internet tertawa," ucapnya.
Ini bukan pertama kalinya Zuckerberg buka suara soal penampilannya yang viral. Sebelumnya ia pernah membahas hal ini dalam rapat internal Facebook yang diadakan tidak lama setelah foto tersebut viral.
"Saya tidak akan minta maaf karena menggunakan tabir surya terlalu banyak. Saya pikir tabir surya itu bagus, dan saya mendukungnya," ucap Zuckerberg dalam rapat itu.
https://tendabiru21.net/movies/fight-back-to-school-2/
Pengguna Telegram, Waspada Serangan Trojan ToxicEye
Telegram disusupi trojan berbahaya bernama ToxicEye RAT. Peneliti keamanan cyber menyebutkan, serangan ToxicEye bisa meretas sistem kontrol dari jarak jauh, mencuri data, hingga menginstall ransomware.
Omer Hofman, peneliti keamanan dari Check Point Research mengatakan, malware tersebut sudah cukup lama diteliti. Tercatat ada lebih dari 130 serangan dalam tiga bulan terakhir.
Dikutip dari ZDNet, rantai serangan dimulai dengan cara operator ToxicEye RAT membuat akun Telegram dan bot. Selanjutnya, bot digunakan untuk berbagai fungsi termasuk pengingat, pencarian, perintah masalah, dan untuk meluncurkan
Akun ini memberi mereka kesempatan untuk terhubung dengan pengguna lain di Telegram melalui percakapan, menambahkan orang ke grup, atau mengirim request dengan memasukkan nama pengguna Telegram bot. Dalam kasus ini, bot disematkan ke dalam konfigurasi malware untuk mengincar korban.
"Setiap korban yang terinfeksi muatan berbahaya ini dapat diserang melalui bot Telegram, yang menghubungkan perangkat pengguna kembali ke penyerang melalui Telegram," kata para peneliti.
Selanjutnya, mereka menggabungkan token bot dengan ToxicEye RAT atau malware lainnya dan mengirimkannya ke dalam lampiran email. Sebagai contoh, nama lampiran yang terinfeksi malware adalah 'paypal checker by saint.exe'.
Ketika pengguna membuka email tersebut, mereka akan diarahkan ke sistem yang terhubung dengan akun Telegram si peretas dan tautan menuju channel berbahaya yang sudah disiapkan.
ToxicEye RAT punya kemampuan untuk memindai dan mencuri kredensial, data OS komputer, riwayat browser, konten clipboard, cookie, opsi bagi operator untuk mentransfer dan menghapus file, mematikan proses PC, dan membajak task management.
Selain itu, malware ini juga dapat menyebarkan keylogger dan mampu menyusupi mikrofon dan periferal kamera untuk merekam audio dan video. Ciri ransomware lainnya, termasuk kemampuan untuk mengenkripsi dan mendekripsi file korban, juga telah terdeteksi ada pada ToxicEye RAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar