Selasa, 28 April 2020

Ahli Sebut Puasa Efektif Lindungi Otak dari Alzheimer dan Parkison

Umat Muslim di seluruh dunia tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Berpuasa rupanya tak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tapi juga baik untuk sel-sel otak. Bahkan ritual ini bisa melindungi otak dari Alzheimer dan Parkinson.
Kepala Pusat Studi Imunologi Fakultas Kedokteran UNPAD-RSHS Bandung Sumartini Dewi mengungkapkan ada beberapa cara yang menunjang peningkatan fungsi otak lewat berpuasa.

Pertama, ujar Dewi, puasa merangsang sel-sel otak lebih banyak sehingga meningkatnya fungsi otak atau neurogenesis. Kesimpulan ini, diambil dari studi profesor Neurologi Dr Mark Mattson di Universitas John Hopkins.

"Puasa telah terbukti meningkatkan tingka neurogenesis di otak. Neurogenesis adalah pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak dan jaringan saraf baru," kata Dewi dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (27/3/2020).

"Tingkat neurogenesis yang lebih tinggi dapat meningkatkan kinerja otak, memperbaiki sel-sel memori, memperbaiki mood/suasana hati dan meningkatkan kemampuan konsentrasi," katanya.

Kemudian, puasa juga tak hanya meningkatkan proses neurogenesis, tapi juga meningkatkan produksi protein yang berperan penting bagi sel-sel otak atau Brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

Lebih lanjut Dewi menjelaskan, BDNF adalah salah satu faktor neurotropik yang mendukung diferensiasi, maturasi dan kelangsungan hidup sel neuron dalam sistem saraf dan menunjukkan efek neuroprotektif dalam kondisi buruk. Sejumlah pakar menyebut BDNF ini adalah pertumbuhan yang ajaib untuk otak.

"BDNF merangsang dan mengendalikan pertumbuhan sel neuron baru dari sel induk saraf (neurogenesis). BDNF telah terbukti memainkan peran dalam neuroplastisitas, yang memungkinkan otak untuk terus berubah dan beradaptasi. Kemampuan ini membuat sel otak lebih tahan terhadap stres dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi," paparnya.

Menurutnya, peningkatan produksi BDNF telah terbukti meindungi sel-sel otak dari perubahan degeneratif yang terkait dengan kondisi seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer, sementara kadar BDNF yang rendah telah dikaitkan dengan depresi dan beberapa masalah otak lainnya.

"BDNF membantu menghasilkan sel-sel otak baru, melindungi sel-sel otak Anda, menstimulasi koneksi dan sinapsis baru, meningkatkan memori, meningkatkan suasana hati, dan kemampuan belajar. Puasa telah terbukti meningkatkan BDNF sebesar 50-400%," pungkasnya.

Takut Dehidrasi Saat Puasa? Ini Tips untuk Mencegahnya

 Berpuasa artinya menahan lapar dan dahaga di siang hari. Meski banyak yang tahan-tahan saja tak makan, nggak sedikit mengaku tak kuat menahan haus sehingga rentan mengalami dehidrasi.
Hal ini bisa dialami oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, lansia, penderita diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit kronis lainnya. Tak hanya itu, bagi mereka yang masih beraktivitas di luar pun juga rentan dehidrasi.

Faktor lain yang bisa menyebabkan dehidrasi, yaitu diare, muntah, demam tinggi, atau buang air terlalu sering. Gejala yang muncul saat dehidrasi mulai dari mulut kering, kulit keriput dan kering, lemas, kurang konsentrasi, cepat lelah, sulit buang air kecil, sembelit, dan aritmia jantung.

Untuk mencegahnya terjadi selama berpuasa, Hamad.qa punya tips-tipsnya seperti berikut ini.

1. Minum 8-12 gelas air antara waktu berbuka sampai sahur
Tips yang pertama, dianjurkan minum air 8-12 gelas setiap harinya. Dari waktu berbuka hingga sahur keesokan harinya. Disarankan minum air hangat, karena lebih mudah diserap tubuh dibandingkan air dingin.

Selain minum air, bisa juga mengkonsumsi sup, buah, dan sayur yang merupakan sumber cairan yang baik. Contohnya seperti semangka, tomat, mentimun, anggur, dan buah lainnya yang mengandung banyak air.

2. Hindari penggunaan garam dan rempah yang berlebihan
Saat berbuka atau sahur hindari makanan yang mengandung banyak rempah-rempah. Ini bisa membuat orang yang memakannya akan merasa sangat haus dan keinginan untuk minum semakin besar.

Selain itu, asupan garam juga harus dijaga. Mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar garamnya juga bisa meningkatkan rasa haus.

3. Kurangi konsumsi makanan manis
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar gulanya bisa meningkatkan rasa haus. Untuk menggantinya, kamu bisa mengkonsumsi buah yang mengandung air dan memiliki rasa manis yang alami.

4. Hindari dulu kafein dan nikotin
Kafein merupakan zat diuretik alami yang bisa meningkatkan keinginan untuk buang air kecil dan haus. Selama berpuasa, dianjurkan untuk menghindarinya, seperti minuman berenergi dan berkarbonasi, teh, terutama kopi.

Selain itu, dianjurkan juga untuk mengurangi kebiasaan merokok selama puasa. Merokok dapat memicu mulut menjadi kering dan mudah haus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar