Kamis, 23 April 2020

Bandara Sepi, Eh Malah Ramai Kepiting

Aksi hewan-hewan liar yang muncul di tempat umum kini ramai diberitakan. Di Bahama juga ada nih hewan kepiting.

Bandara Internasional Lynden Pindling di Pulau Nassau, Bahama kedatangan kepiting-kepiting besar. Bedanya kepiting-kepiting ini muncul bukan karena efek pandemi Corona.

Puluhan kepiting ini muncul dari kotak pendingin milik seorang penumpang. Paket berupa kepiting sangat lumrah karena memang Bahama salah satu penghasilnya.

Rupanya kotak pendingin tersebut pecah saat hendak dimasukkan ke ruang pengambilan bagasi penumpang. Saat conveyor belt berjalan, kepiting-kepiting besar ini langsung berpencar.


Best Videos 🎬🍿
@30SECVlDEOS
Someone flew with crabs in their suitcase and they got out 🤣 🦀 

Video terlekat
20,9 rb
06.03 - 17 Apr 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
6.162 orang memperbincangkan tentang ini

Ada yang naik ke koper-koper, mengikuti converyor belt dan ada juga yang berusaha keluar dan berlarian di lantai.

Para penumpang yang menunggu bagasi sontak kaget. Para petugas yang bekerja di bagian kontrol bagasi pun heboh. "Saya sedang menunggu koper saya di Bandara Internasional Lynden Pindling. Ketika itu salah satu kotak pendingin terbuka karena jatuh dan kepiting pun memblokir tas-tas kami," ujar seorang penumpang.

Mereka mencoba menyingkirkan kepiting dari koper-koper penumpang. Takutnya koper malah rusak dicapit kepiting.

Melihat kejadian ini, banyak penumpang yang malah merekamnya. Video ini pun viral saat dibagikan di medsos. Melihat ini, para penumpang bersama-sama membantu petugas yang mengumpulkan kepiting. Lucunya kepiting-kepiting ini berlarian ke sana kemari.

Kejadian ini bukanlah yang pertama. Namun begitu munculnya kepiting-kepiting ini menghibur para penumpang di bandara. Lagian, bandara sepi karena virus Corona.

Maskapai China Kompak Tawarkan Tiket Super Murah

Maskapai di China tawarkan tiket murah gila-gilaan saat ini. Tujuannya, untuk memikat wisatawan lokal untuk melancong.
Diberitakan CNN, Kamis (23/4/2020), ada banyak kursi untuk tiket murah dengan tujuan ke China bak harga kacang ini. Serangkaian penawaran terbang murah itu untuk menarik wisatawan menjelang Hari Buruh, hari libur besar pertama sejak lockdown.

Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China industri penerbangan di sana mencatat kerugian sebesar USD 5,6 miliar pada kuartal pertama 2020. Itu membuat perusahaan mengambil langkah pertama yang terbilang dramatis ini.

Bagaimana dengan pilihan rute terbang usai pandemi Corona? Maskapai-maskapai dengan tiket murah itu akan membuka rute lama dan menambah penerbangan baru.

Pemerintah China mengambil kebijakan untuk memulai kembali sejumlah pekerjaan dan membuka pabriknya. Penerbangan domestik perlahan-lahan hidup kembali, kata seorang analis di VariFlight, perusahaan layanan data penerbangan yang berbasis di China.

"Karena Corona masih belum reda di luar negeri serta adanya pembatasan penerbangan internasional maka tren rutenya juga masih menurun. Pemulihan rute internasional mungkin memerlukan waktu lebih lama," kata dia.

Menurut data VariFlight, layanan maskapai di China daratan anjlok lebih dari 80% antara akhir Januari dan Februari. Penerbangan domestik mulai pulih pada pertengahan Februari dan pada minggu ini telah naik kembali menjadi hampir setengah dari level pra COVID-19.

Tanda dari pemulihan pasar terlihat dari kebijakan maskapai regional, yakni Guizhou Airlines, Air Guilin, dan Hainan Airlines. Semuanya menambahkan rute domestik baru untuk musim panas dan musim gugur untuk mengantisipasi lonjakan permintaan penumpang.

Untuk saat ini, maskapai fokus pada liburan Hari Buruh yang berlangsung dari tanggal 1-5 Mei. Beberapa maskapai menawarkan tiket dengan sebutan 'bok choy-price' oleh media lokal. Alasannya adalah harga yang sangat murah di rute domestik.

Misal, China Southern Airlines cabang Xinjiang menawarkan harga hanya 10% hingga 20% dari harga aslinya di kebanyakan rute. Di situs di Fliggy, salah satu platform online travel agent utama di China, menunjukkan bahwa tiket dari Beijing ke Yantai di Provinsi Shandong (jaraknya sekitar 700 kilometer) di bulan Juni hanya seharga RMB 80 (USD 11), berkurang sekitar 90% dari biasanya harga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar