Sabtu, 25 April 2020

Negara-negara Ini Perlahan Longgarkan Batasan Sosial

Pembatasan sosial dengan tinggal di rumah saja berarti menghentikan roda ekonomi. Kini, sejumlah negara melonggarkan aturan pembatasan sosial bagi pebisnis.
Pandemi virus Corona membuat aktivitas warga dibatasi di level yang paling tinggi. Tapi, setelah beberapa bulan berlalu, ada secercah harapan aturan lockdown dan social distancing atau pembatasan sosial dengan tinggal di rumah aja akan dihilangkan perlahan.

Berbagai negara mulai dari China, Australia hingga Eropa Barat secara perlahan melonggarkan aturan pembatasan sosial. Meski masih jauh dari harapan bisa pelesiran ke destinasi wisata, namun langkah itu menjadi tanda aktivitas warga akan kembali pulih.

Di beberapa wilayah di Italia, toko-toko, termasuk toko buku, binatu, dan toko pakaian anak-anak telah dibuka kembali. Tapi, wilayah yang paling terpukul oleh Corona, yakni Lombardy tetap dikunci.

Lainnya, pasar petani dan dealer mobil sudah mulai dibuka di Republik Ceko. Spanyol kini telah mengizinkan keberlanjutan operasi proyek konstruksi dan manufaktur.

Tak hanya itu, beberapa pantai di Sydney dan Florida mulai dibuka. Di waktu yang sama, para pedagang di pasar basah Wuhan mulai menggelar lapaknya lagi meski bukan pasar di pusat pandemi Corona.

Beberapa toko yang tidak penting di Austria, termasuk toko perangkat keras dan taman juga kembali buka. Semua toko akan dibuka pada 1 Mei, tetapi restoran dan hotel tidak akan buka hingga setidaknya pada pertengahan Mei.

Prancis berencana membuka kembali sekolahnya pada 11 Mei. Tapi, anak-anak tidak wajib hadir.

Di Jerman, toko-toko kecil telah buka kembali. Sekolah-sekolahnya juga akan dimulai kembali pada 4 Mei.

Mulai Senin pekan depan, pengguna transportasi umum dan pengunjung toko-toko wajib mengenakan masker. Aturan itu meliputi 16 negara bagian di Jerman.

Kebijakan dari tiap negara ini masih perlu evaluasi apakah akan membuat Corona semakin menyebar atau tidak. Yang jelas kehidupan tiap negara masih jauh dari normal.

Cara Refund Tiket Pesawat di Traveloka Lengkap dan Mudah

Pemerintah memutuskan untuk menghentikan layanan transportasi udara pesawat komersil. Akibatnya masyarakat yang telah memesan tiket pesawat, termasuk di aplikasi Traveloka harus membatalkan atau refund tiket pesawat mereka.
Aturan tersebut berlaku pada penerbangan dalam negeri maupun luar negeri mulai tanggal 24 April 2020 hingga 1 Juni 2020. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan aturan larangan mudik guna mencegah penyebaran virus COVID-19.

Aturan itu tertuang dalam Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Tata cara refund tiket pesawat Traveloka:
1. Buka E-Tiket

Pembatalan tiket di Traveloka berlaku pada semua perusahaan pesawat, yakni Citilink, Sriwijaya, Garuda, dan lainnya. Pastikan juga kamu memiliki akun dan telah memesan sebelumnya di Traveloka ya.

Pertama-tama pengguna harus membuka e-Tiket yang telah terbit di menu pemesanan. Kemudian, klik 'Refund' di bagian bawah e-tiket. Kemudian pilih 'Ajukan Refund'.

2. Pilih Penerbangan

Selanjutnya pilih penerbangan yang ingin kamu refund, klik, dan pilih nama penumpang. Sertakan juga alasan mengapa kamu ingin refund tiket pesawat di Traveloka.

3. Isi Data dan Kirim

Kemudian, isi data transfer dan dokumen refund yang diminta pihak Traveloka. Jika kamu rasa data yang diisi telah lengkap dan benar, kirim pengajuan refund tersebut dengan klik 'Ajukan Refund'.

4. Cek Status

Tahap terakhir dari cara refund tiket pesawat di Traveloka dengan cek status. Klik menu 'Refund Saya' di Akun atau dengan membuat e-tiket.

Layar akan menunjukkan status refund milikmu apakah telah ditransfer atau belum. Adapun yang mesti diingat, refund tiket pesawat Traveloka membutuhkan waktu, yakni kurang dari 90 hari kerja.

Selamat mencoba cara refund tiket pesawat di Traveloka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar