Selasa, 28 April 2020

Pria India Nekat Potong Lidah karena Dianggap Bisa Cegah Corona

Seorang pria dilarikan ke rumah sakit setelah terbaring tak sadarkan diri akibat aksi nekatnya memotong lidahnya sendiri. Pria ini diketahui bernama Viviek Salma, seorang pekerja imigran berusia 24 tahun. Ia saat ini bekerja sebagai pemahat batu di Gujarat, India.
Viviek dikabarkan frustasi karena kebijakan penguncian atau lockdown di wilayahnya. Sebelumnya pemerintah India menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Sehingga ia tidak bisa kembali ke kota asalnya di distrik Morena, Madhya Pradesh.

Ia meyakini aksi nekatnya itu dilakukan sebagai bentuk persembahan ke para dewa. kemudian ia percaya dengan memotong lidahnya dapat menghentikan penyebaran virus Corona.

Menanggapi hal ini, Inspektur Kepolisian HD Parmar mengatakan masih terus mendalami latar belakang di balik aksi nekatnya tersebut.

"Untuk beberapa hari terakhir, dia ingin kembali ke kota asalnya di Madhya Pradesh, karena kebijakan lockdown ini hal itu tidak mungkin dilakukan," kata Parmar, seperti dilansir Metro.

Saat ini Viviek telah berada di rumah sakit di kota Tharad. Para dokter di rumah sakit tersebut terus berusaha menyambungkan lidahnya kembali.

Virus Corona Diketahui Bisa Serang Organ Tubuh Lain Selain Paru-paru

Sejak kemunculannya di akhir 2019, virus Corona COVID-19 diketahui menyerang organ paru-paru penderitanya. Tetapi, kini dokter telah menemukan efek virus ini pada beberapa organ tubuh lainnya.
Beberapa ahli kesehatan menganggap COVID-19 sebagai penyakit yang sulit untuk dikenali. Bahkan penyakit ini bisa menyebabkan berbagai gejala tak biasa, seperti diare, kehilangan indra penciuman dan perasa, nyeri otot, mata merah muda, hingga muncul ruam.

Tapi, bagaimana virus Corona bisa merusak organ tubuh lain?

Ketika virus Corona masuk ke tubuh melalui mulut, hidung, atau mata, virus ini langsung menargetkan reseptor yang disebut ACE2 yang ada di berbagai organ tubuh. Virus itu menempel pada ACE2 dan menjadikan sel manusia untuk tempat berkembang hingga terjadi infeksi.

Mengutip Medical Daily, pada orang yang imunitasnya lemah, virus ini bisa masuk lebih jauh ke dalam tubuh. Ia akan mulai menyerang paru-paru, otot jantung, ginjal, pembuluh darah, hati, hingga ke sistem saraf pusat.

Hal itu membuat mereka yang lanjut usia dan memiliki penyakit akut seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal dan sebagainya lebih rentan terserang virus. Tak hanya organ dalam, organ luar seperti kulit pun juga terkena dampaknya sampai muncul ruam kemerahan.

Salah satu dokter kulit dari Texas, dr Sanober Amin, mengatakan beberapa pasien yang positif terinfeksi mengalami pembekuan pembuluh darah di dekat kulitnya. Dokter menyebut keadaan ini dengan 'COVID jari kaki', karena sebagian besar penggumpalan darah terjadi di jari-jari kaki.

Sampai saat ini, para peneliti pun masih belum menemukan jawaban bagaimana virus ini bisa membuat perubahan besar pada tubuh. Mereka juga sedang menentukan secara jelas mana yang benar-benar disebabkan virusnya dan mana yang hanya terkait dengan kondisi tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar