Jumat, 24 April 2020

WHO Bilang Bahaya, Masuk Kompleks Kok Masih Disemprot Disinfektan?

Para pakar mengatakan semprotan disinfektan ke tubuh manusia bisa berbahaya. Namun masih banyak saja yang melakukan dengan dalih demi memberikan perasaan tenang, walau mungkin tidak benar-benar mematikan virus.
Praktisi kesehatan yang jugad dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH memberi catatan khusus soal ini. Menurutnya, merasa aman ketika sudah disemprot dalam bilik disinfektan adalah sebagia kesalahan.

"Justru ini yg bisa misleading. Merasa sudah aman melewati bilik disinfektan atau sudah tenang disemprot disinfektan, tapi sebenarnya ketika ada yang batuk atau bersin tetap bisa menularkan sekitar. Hal ini segera harus diluruskan," tegas Prof Ari dalam sebuah diskusi online Minggu (6/4/2020).

Organisasi kesehatan dunia WHO telah menyampaikan, cairan disinfektan ke tubuh bisa berbahaya jika mengenai selaput lendir seperti mata dan mulut. Kementerian Kesehatan menegaskannya dengan tidak menganjurkan pemakaian bilik disinfeksi di tempat umum dan permukiman.

"Penggunaan desinfektan jenis larutan hipoklorit pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kulit terbakar parah," tulis Kemenkes dalam sebuah surat edaran untuk para kepala dinas.

WHO Indonesia
@WHOIndonesia
#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat! https://twitter.com/NParanietharan/status/1244143374803726341 …

Lihat gambar di Twitter
N. Paranietharan
@NParanietharan
#Indonesia Please do not spray disinfectants on people #COVID19 #CoronaVirusIndonesia , it may be harmful ⁦@KemenkesRI⁩ ⁦@BNPB_Indonesia⁩ #JakartaTanggapCorona #Jakarta #LawanCovid19 ⁦@kemenkopmk⁩ ⁦@Menlu_RI⁩ ⁦@dinkesJKT⁩ ⁦@WHOIndonesia⁩

Lihat gambar di Twitter
9.796
15.47 - 29 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
14,8 rb orang memperbincangkan tentang ini




Tim Pakar Gugus Tugas percepatan penanganan virus corona COVID-19, Prof Wiku Adisasmito juga tepah menyampaikan imbauan senada. Menurutnya, upaya pencegahan lebih efektif dilakukan dengan mencuci tangan pakai sabun.

"Disinfektan hanya boleh untuk benda atau barang sehingga tidak disarankan untuk disemprotkan ke tubuh manusia," katanya pada konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Minggu (5/4/2020).

Selain berbahaya bagi tubuh manusia, penyemprotan disinfektan dengan membabi buta juga tidak efisien karena tidak sebanding dengan dampak buruknya bagi lingkungan. Beberapa bahan kimia yang digunakan bersifat korosif dan bisa merusak bila dipakai tidak sesuai takaran.

"Mending uangnya untuk beli sembako. Justru sembako ini yang kita butuhkan agar orang punya daya tahan tubuh yang baik," kata Prof Ari.

Setujukah dengan penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia?

Saran Psikolog Soal Jaga Hubungan dengan Pasangan Saat di Rumah Saja

Seiring dengan penerapan aturan di rumah saja oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona, psikolog ungkap bagaimana menjaga hubungan bersama pasangan saat di rumah saja. Triknya adalah dengan mengenal bahasa cinta masing-masing pasangan.
"Berduaan saja meluangkan waktu dengan orang yang kita sayang. Minimal setengah jam saja, nggak usah lama-lama, lalu dengan melakukan bahasa cinta masing-masing pasangan," ungkap psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, dari perusahaan konsultan Magna Cita Marlin saat melakukan live streaming di Instagram bersama @the_fpeople, Minggu (5/4/2020).

1. Quality Time
Quality time ditandai dengan pasangan yang senang melauangkan waktu bersama. Hanya dengan meluangkan waktu bersama pasangan dapat menjaga hubungan keduanya tetap harmonis saat menjalani aktivitas di rumah saja.

"Misalnya malam nih, habis makan malam, nggak usah lama-lama, luangin waktu ngobrol berdua, jangan sama anak-anak," jelas Rosdiana.

2. Touch
Berbeda dengan qualty time, touch biasanya ditandai dengan pasangan yang senang ketika mendapat sentuhan. Misalnya dipeluk, digenggam tangannya, dan sentuhan lain.

"Itu adalah yang senang nyolek-nyolek. Senang meluk, senang megang. Jangan malu-malu untuk megang suami, kasih tau aja ke pasangan kita kalau kita merasa dicintai saat dipeluk, disentuh," katanya.

3. Service
Service menandakan pasangan senang dibantu dalam segala aktivitas. Tak hanya senang dibantu, tetapi pasangan yang memiliki bahasa cinta seperti 'service' pun akan senang membantu.

"Orang-orang yang seneng ngeladenin dan sering ngeladenin. Kalau pasangan kta sering ngeladenin, ayok mau dibantuin apa, tandanya dia itu service, kita juga harus ngeladenin," lanjutnya.

4. Wordings
Wordings adalah di mana pasangan senang dengan pujian. Pasangan akan merasa begitu dicintai saat mendapatkan pujian.

"Ini adalah orang-orang yang sering muji orang, yang seneng dipuji, kata-kata yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar