Minggu, 26 April 2020

Corona Belum Usai, Pantai Bondi di Australia Bakal Dibuka Lagi

 Traveler yang hobi selancar dan berenang akan diizinkan melancong lagi ke Pantai Bondi, Waverley, Australia mulai minggu depan. Pejabat setempat mengumumkan, pantai ini akan dibuka kembali setelah sempat ditutup selama 6 minggu untuk mencegah penyebaran Corona.
Meskipun begitu, para wisatawan tetap tidak bisa menikmati pantai sebebas dulu. Mereka tetap wajib menerapkan jaga jarak sosial (physical distancing) karena Corona belum benar-benar dapat dihentikan penyebarannya.

Dilansir dari Malay Mail, Minggu (26/4/2020), Walikota Waverley, Paula Masseols mengatakan pantai itu resmi dibuka kembali pada 28 April dengan hanya membuka dua pintu yang dapat diakses wisatawan.

"Apa yang akan dilakukan koridor-koridor ini adalah menyediakan akses yang aman ke laut untuk berenang dan berselancar. Jadi, wisatawan hanya boleh berolahraga di dalam air," katanya.

"Kawasan pasirnya tertutup, yang berarti tidak ada yang boleh berlarian, berjalan, bertemu, membawa anak-anak bermain dan mendayung di laut,"imbuhnya.

Selain itu, Masseols juga mengimbau agar warga di luar Bondi tidak mengunjungi pantai tersebut. Akses masuk pantai akan ditutup kembali bila jumlah wisatawan membludak.

"Kami ingin memastikan pantai beroperasi dalam aturan menjaga jarak sosial dan kesehatan masyarakat," ujarnya.

"Dan jika orang tidak akan menghormati itu dan jika jumlahnya terlalu besar, sayangnya kita harus menutupnya,"pungkasnya.

Pantai Bondi ini sudah ditutup sejak Maret lalu setelah beredar foto yang memperlihatkan padatnya pengunjung pantai padahal berbagai jenis pertemuan telah dilarang di Australia. Pantai ini juga disebut sebagai pusat penyebaran Corona karena ditemukan lebih dari 180 backpacker yang terjangkit Corona di sana. Pemerintah akhirnya membangun klinik pengujian Corona di pantai tersebut.

Sebelum Pantai Bondi, pantai lainnya di Australia yaitu Coogee dan Maroubra telah dibuka sejak Senin (20/4). Para pengunjung diperingatkan untuk mematuhi aturan jaga jarak sosial melalui pengeras suara.

India Kini Capai Titik Terendah Polusi dalam 20 Tahun

Udara di India saat ini terbilang begitu bersih. Keadaan ini serupa dengan dua dekade lalu.
Selama bertahun-tahun, udara di India utara terutama di ibu kota New Delhi amat buruk. Penduduknya menghirup polusi udara di tingkat berbahaya selama musim dingin.

Polusi udara di wilayah tersebut kini telah turun ke level terendah dalam 20 tahun, menurut data yang diterbitkan oleh NASA. Itu sebagai efek lanjutan dari lockdown nasional akibat pandemi Corona.

NASA merilis level aerosol di India utara dalam serangkaian peta. Periode peta selama enam hari di waktu yang sama dari tanggal 31 Maret hingga 5 April dari tahun 2016 hingga 2020.

"Kami tahu akan melihat perubahan komposisi atmosfer di banyak tempat selama lockdown," kata Pawan Gupta, seorang ilmuwan Universities Space Research Association di Pusat Penerbangan Antariksa Marshall NASA di Huntsville, Alabama.

"Tapi aku belum pernah melihat tingkat aerosol yang begitu rendah di Dataran Indo-Gangetic pada saat ini di tahun-tahun sebelumnya," dia menjelaskan.

Dataran Indo-Gangetic membentang di utara India. Laporan ini melacak kedalaman optik aerosol (AOD), yang mengukur bagaimana cahaya diserap atau dipantulkan oleh partikel-partikel udara ketika bergerak melalui atmosfer.

Menurut laporan itu, tingkat AOD di India utara pada awal April secara signifikan di bawah normal dan terendah dalam 20 tahun pengamatan MODIS. Stasiun pengamatan di India juga telah melaporkan penurunan partikel polusi di wilayahnya.

MODIS adalah instrumen yang digunakan untuk memantau perubahan skala besar, seperti berapa proporsi permukaan bumi yang ditutupi oleh awan setiap hari.

Penurunan tingkat polusi terjadi ketika India memasuki minggu kelima lockdown. Pada 25 Maret, pemerintah India memberlakukan lockdown nasional yang menghentikan semua kegiatan konstruksi, transportasi umum, dan industri.

India bukan satu-satunya tempat untuk melihat udara yang lebih bersih. Lockdown berbagai negara yang membatasi penerbangan dan industri telah mengurangi polusi udara yang mematikan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar