Sabtu, 25 April 2020

Kamu Tahu Nggak, Taj Mahal Punya Masjid Kembar Kontroversial?

Siapa yang tak kenal dengan keindahan Taj Mahal di India? Di dalam kompleksnya, Taj Mahal punya masjid kembar, lho!

Taj Mahal di Agra, menjadi destinasi ikonik India. Makam istri Shah Jehan ini dibuat dengan sangat megah. Tentu saja, ini sebagai tanda cinta dan penghormatannya kepada sang istri.

Mungkin banyak yang tak sadar, kalau Taj Mahal punya masjid di sisi kanan dan kirinya. Masjid ini memang sengaja membuat masjid yang berhadap-hadapan.

Kenapa harus sampai ada 2 masjid? Rupanya, ada alasan dibangunnya masjid kembar yang berhadapan. Masjid Taj Mahal berada di sebelah barat akan timpang kalau tak kembar atau tidak estetik.

Masjid di sebelah timur diberi nama Jawab. Nama ini sengaja diberikan karena berharap akan jawaban dari doa yang dilantunkan dari barat, Masjid Taj Mahal.

Namun Masjid Jawab tidak digunakan untuk beribadah. Jawab juga memiliki beberapa nama lain seperti Rest House, Guest House, dan Assembly Hall.

Masjid Jawab hanyalah 'pemanis' dari komplek Taj Mahal. Tak ada mihrab, mimbar dan penunjuk arah kiblat. Meski demikian, Masjid Jawab dibuat semirip mungkin dengan Masjid Taj Mahal. Bangunannya terbuat dari batu pasir merah dan marmer putih.

Jawab juga punya 3 lengkungan di pintu masuk yang disebut Iwan. Lantai marmer dari Jawab pun dibuat menyerupai baris sajadah. Kalau di total ada 569 lantai.

Karena dibangun dengan bentuk masjid, Jawab mengundang banyak perdebatan. Banyak keberatan jika Jawab disebut masjid. Tapi banyak juga menggunakan Jawab untuk salat Jumat. Meski kontroversial, namun keindahan Jawab tak perlu diragukan. Saat pandemi Corona usai, kamu yang liburan ke Taj Mahal jangan lupa untuk mampir ke masjid ini ya.

Negara-negara Ini Perlahan Longgarkan Batasan Sosial

Pembatasan sosial dengan tinggal di rumah saja berarti menghentikan roda ekonomi. Kini, sejumlah negara melonggarkan aturan pembatasan sosial bagi pebisnis.
Pandemi virus Corona membuat aktivitas warga dibatasi di level yang paling tinggi. Tapi, setelah beberapa bulan berlalu, ada secercah harapan aturan lockdown dan social distancing atau pembatasan sosial dengan tinggal di rumah aja akan dihilangkan perlahan.

Berbagai negara mulai dari China, Australia hingga Eropa Barat secara perlahan melonggarkan aturan pembatasan sosial. Meski masih jauh dari harapan bisa pelesiran ke destinasi wisata, namun langkah itu menjadi tanda aktivitas warga akan kembali pulih.

Di beberapa wilayah di Italia, toko-toko, termasuk toko buku, binatu, dan toko pakaian anak-anak telah dibuka kembali. Tapi, wilayah yang paling terpukul oleh Corona, yakni Lombardy tetap dikunci.

Lainnya, pasar petani dan dealer mobil sudah mulai dibuka di Republik Ceko. Spanyol kini telah mengizinkan keberlanjutan operasi proyek konstruksi dan manufaktur.

Tak hanya itu, beberapa pantai di Sydney dan Florida mulai dibuka. Di waktu yang sama, para pedagang di pasar basah Wuhan mulai menggelar lapaknya lagi meski bukan pasar di pusat pandemi Corona.

Beberapa toko yang tidak penting di Austria, termasuk toko perangkat keras dan taman juga kembali buka. Semua toko akan dibuka pada 1 Mei, tetapi restoran dan hotel tidak akan buka hingga setidaknya pada pertengahan Mei.

Prancis berencana membuka kembali sekolahnya pada 11 Mei. Tapi, anak-anak tidak wajib hadir.

Di Jerman, toko-toko kecil telah buka kembali. Sekolah-sekolahnya juga akan dimulai kembali pada 4 Mei.

Mulai Senin pekan depan, pengguna transportasi umum dan pengunjung toko-toko wajib mengenakan masker. Aturan itu meliputi 16 negara bagian di Jerman.

Kebijakan dari tiap negara ini masih perlu evaluasi apakah akan membuat Corona semakin menyebar atau tidak. Yang jelas kehidupan tiap negara masih jauh dari normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar