Minggu, 17 Mei 2020

Ahli Sebut Ada Kemungkinan Virus Corona Menular Saat Berbicara

Para ilmuwan menemukan bahwa satu menit berbicara dengan keras atau lantang bisa menghasilkan lebih dari seribu droplet yang mengandung virus. Bahkan disebut bertahan di udara selama lebih dari delapan menit, demikian laporan studi baru yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences dari Amerika Serikat.
Studi tersebut mengatakan bahwa tetesan dari mulut seseorang yang asimptomatik dapat membawa patogen pernapasan, seperti SARS-CoV-2. "Ada kemungkinan besar bahwa berbicara secara normal menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan terbatas," tulis para penulis.

"Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh tim yang sama yang menunjukkan bahwa berbicara dapat menjadi faktor penularan SARS-CoV-2 dan menambahkan dukungan pada pentingnya memakai masker, seperti yang direkomendasikan oleh CDC, dalam berpotensi membantu memperlambat penyebaran virus," jelas juru bicara Institut Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal Nasional mengatakan kepada USA Today.

Sementara itu, Erin Bromage, seorang profesor biologi di University of Massachusetts Dartmouth, baru-baru ini menerbitkan sebuah postingan blog yang mendadak viral. Postingan tersebut menjelaskan tempat-tempat yang berisiko tinggi terjadinya penularan virus Corona COVID-19.

"Daftar tempat termasuk tempat kerja, transportasi umum, pertemuan sosial, restoran dan rumah seseorang, yang merupakan 90 persen dari peristiwa transmisi," tulis Bromage.

"Alasan untuk menyoroti wabah yang berbeda ini adalah untuk menunjukkan kepada Anda kesamaan wabah COVID-19. Semua kejadian infeksi ini berada di dalam ruangan, dengan orang-orang yang berjarak dekat, dengan banyak berbicara, bernyanyi, atau berteriak," tulis Bromage, merujuk pada berbagai kasus ia referensi yang telah terjadi di seluruh bangsa.

Ketahui Ciri Gula Darah Rendah dan Cara Mengatasinya

 Gula darah adalah unsur penting bagi kesehatan tubuh yang didapat dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, gula darah merupakan bahan bakar utama untuk otak. Gula darah juga sumber energi bagi sel yang membangun otot dan jaringan.
Penting bagi seseorang untuk mengetahui kadar gula darahnya. Apakah rendah, normal atau tinggi. Gula darah yang rendah dalam istilah medis disebut hipoglikemia. Kondisi ini umumnya terjadi pada penderita diabetes. Bukan hanya penderita diabetes saja, orang yang tidak menderita hal tersebut pun bisa mengalami gula darah rendah.

Gula darah rendah bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya terlambat atau kurang makan, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti quinine dan kekurangan hormon tertentu.

Selain itu, kamu bisa mengetahui ciri-ciri dari gula darah rendah sebagai berikut:
1. Kadar gula darah turun hingga di bawah 70 mg/dL.

2. Seseorang yang memiliki gula darah rendah bisa diketahui dengan kulit yang pucat, tubuh tidak bertenaga dan mudah kelelahan, gelisah, mudah marah, keluar keringat dingin, kesemutan di area mulut dan detak jantung yang cepat.

3. Seseorang dengan kadar gula darah terlalu rendah hingga di bawah 40 mg/dL dapat mengalami gejala sulit berkonsentrasi, tidak mampu berdiri atau berjalan, bicara melantur, otot berkedut, kejang, kehilangan kesadaran bahkan kematian.

Gula darah rendah bisa diatasi dengan memakan makanan yang mengandung karbohidrat bagi yang sehat. Selain itu, ditambah protein seperti selai kacang supaya kadar gula darah kembali stabil. Makanlah dengan porsi yang seimbang. Sedangkan bagi penderita diabetes, disarankan meminum jus buah atau tablet glukosa.

Jika kamu sering mengalami gula darah rendah, segera periksakan ke dokter untuk memastikan kamu memiliki atau tidak memiliki masalah kesehatan yang membuat kadar gula darah menjadi rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar